Chap 32

14.1K 631 23
                                    


Birthday Party Uncle Ben, Hotel Hamilton

Irwina berjalan menuju ke ballroom 2 dimana birthday party Uncle Ben diadakan. Dia mengenakan dress warna biru lembut yang dia beli bersama Afif tempoh hari.

"What's your name miss? May I see your invitation card?" soal seorang pekerja hotel yang ditugaskan untuk check kehadiran tetamu yang hadir. Baru Irwina mahu membuka mulut, ada satu suara berdehem membuatkan kata-katanya mati.

"This is a disrespect. You don't know her?" soal Afif yang muncul entah dari mana. Irwina terkejut dan dia menoleh kearah Afif yang kini berdiri di sebelahnya.

"I'm sorry Mr Afif Ryan." kata pekerja itu.

"Said sorry to her also." Kata Afif. Pekerja itu memandang Irwina namun Irwina menggeleng tanda tidak perlu untuk pekerja itu meminta maaf pada dirinya.

"No it's okay. I'm Irwina by the way." Kata Irwina perkenalkan dirinya. Kemudian pekerja itu terkejut.

"I'm sorry Miss Irwina. You look so beautiful tonight that I don't recognize you." Kata pekerja itu sambil memandang Irwina. Irwina senyum segarit.

Damn this is akward.

Irwina tahu pekerja itu hanya cakap begitu sebab takut kena buang kerja. Depan Afif lagipun ni.

"You what?" soal Afif lagi. Saat ini laju Irwina memegang erat tangan Afif sebagai tanda untuk Afif berhenti. Afif menghantar isyarat dengan matanya bertanya:

"Aku belum habis cakap dengan dia lagi."

"Haha let's get inside Mr Afif Ryan." kata Irwina sambil mengetap giginya geram dengan Afif.

Yang dia triggered sangat dah kenapa?

Bila mereka sudah agak jauh dari pintu masuk, Irwina berhenti dan memandang Afif.

"Kenapa kau buat macam tu tadi? It's unnecessary." Kata Irwina.

"Why not? He thought that you are a stranger. That is why he need to see your invitation card. Don't he know who you are? You have been working with me for 7 years." Kata Afif sambil memasukkan tangan ke dalam poket seluarnya.

"I'm just a secretary, Afif. He don't need to know me. And I used to work with you. Not anymore. Jadi betullah kalau dia minta untuk tengok invitation card. It's just a part of the procedure."

"But at the very least he should respected you." Kata Afif selamba.

"Respect? Why? It's not like I'm one of the shareholder in MONX Holdings or I'm someone's respectable wife. I'm just an ex-secretary. And I don't understand why are you so mad? I'm not even your wife for you to be this mad for no reason." Jawab Irwina. Serious dia tak faham kenapa Afif nak triggered sampai macam ni sekali hanya sebab pekerja tu minta untuk tengok invitation card.

Afif memandang Irwina tanpa kata-kata. Kemudian dia mengeluh.

"Aku tak akan menang kalau lawan dengan kau. Just go and greet Uncle Ben. He's been asking about you since the party start." Kata Afif kemudian dia berjalan pergi.

He's such a weird guy. Desis Irwina dan dia terus mencari di mana keberadaan Uncle Ben.

***

Rumah Lisa

Lisa melihat dirinya di cermin. Dress merah separa lutut dan stiletto menjadi pilihannya. Rambutnya disanggul kemas, menunjukkan lagi shard jawline yang dimilikinya. Lipstick merahnya begitu menggoda.

He will fell in love with me when he see me later. Oh I'm so beautiful.

Lisa senyum sendiri sambil berangan masa depannya dengan Afif.

My Crazy Boss ✅Where stories live. Discover now