Kring… kriing…
Beker berbunyi keras. Aku membuka mata. Oh, tidak! Sudah jam tujuh!
"Ibu, kenapa Ibu tidak membangunkanku?” tanya rindu seraya berteriak.
Tidak ada jawaban, berarti ibu sudah berangkat kerja.
Aku pun turun dari ranjang dan lari menuju kamar mandi, tidak sampai 5 menit aku keluar dari kamar mandi dan langsung memakai pakaian sekolah yang sudah aku siapkan.
Setelah memakai pakaian aku memakai bedak tipis dan liptint, segera aku bergegas turun kebawah dengan terburu-buru.
"Sayang, kamu gak sarapan dulu?" tanya ibu
"Eh? Ibu kok gak bangunin rindu sih?" tanya rindu dengan kesal.
"Maaf sayang, ibu lupa hehe" jawab ibu sambil cengengesan.
"Ibuuuuuuu" teriak rindu.
"Makan dulu sini" ajak ibu.
"Enggak deh Bu, rindu udah telat nih, rindu pergi dulu ya, assalamualaikum" kata rindu.
"Waalaikumsalam"
Sesampainya disekolah, ternyata gerbang sekolah belum ditutup. Jarak rumahku dan sekolah cuma 5 meter, jadi aku jalan+lari.
Aku pun bergegas masuk dan tak sengaja menabrak seseorang.
"Sorry" kata rindu.
"Iya enggak apa-apa" jawab orang itu.
Aku pun langsung bergegas lari menuju kelas tanpa menoleh.
Sesampainya dikelas dengan nafas ngos-ngosan, aku duduk di kursi tempatku berada.
"Rinduuuu, Lo kemana aja sih, telat lagi nih pasti" tebak syifa.
"Hm" jawab rindu.
"Lo nyanyi lagu nya Nissa sabyan yang hmm hmm hmm itu?" tanya syifa dengan polosnya.
"Pernah makan kursi gak?" tanya rindu.
"Enggak pernah, emang rasanya gimana?" tanya syifa lagi.
"Reseeee lo" teriak rindu kesal sambil mencubit kedua pipi sahabatnya itu.
"Ihh rindu sakit tau" kata syifa sambil mengusap kedua pipinya.
Tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi.
"Gue gak sabar nih liat cowok ganteng pindahan dari bandung itu" kata syifa "kira kira dia masuk kelas mana ya?"
"Ga tau" jawab rindu dengan cuek.
"Mudah-mudahan aja dia masuk kelas kita, Amin" kata syifa sambil mengamini doanya.
Aku melihat tingkah syifa dengan malas.
Selang beberapa menit kemudian, guru fisika pun masuk ke kelas sampai bel tanda istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Rindu
Teen FictionBegitu besar alasan ku untuk membawakan lagu ini. Sejujurnya ini lagu yang sangat-sangat tidak bisa aku dengar, aku punya kenangan yang pilu didalamnya. Setiap kali aku mendengar lagu ini, dimana pun aku berada, air mataku pasti akan menetes.. Ini t...
