Saat di mobil, suasana cukup tegang dan hening. Hanya terdengar suara mesin kendaraan dan musik dari tape. Tidak ada yang membuka suara, mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.Tanpa terasa, langit mulai gelap. Beberapa orang mulai menutup matanya dan mulai tertidur karena perjalanan ke Simon lab yang cukup jauh.
Johnny yang sedang menyetir minibus juga mulai mengantuk.
"John, apa kau mengantuk? Tidurlah. Aku yang akan mengendarainya." Ucap Taeyong
"Aku tidak apa apa, lagipula kau tidak tahu arah kesana. Aku takut kau malah berbalik arah karena takut. Hahaha," sindir Johnny
"Sudahlah, berhenti dulu di pinggir jalan. Kita persiapkan tenaga dan nyali kita untuk besok," sela Doyoung sambil memejamkan mata
Johnny menurut dan memarkirkan minibus di pinggir jalan. Semua orang telah terlelap, tapi ada sebuah bangku yang kosong.
'Kriiet kriit'
'Ctak'
'Tap tap tap tap'
Orang itu segera duduk dan terlelap kembali setelah melakukan 'pekerjaan' nya tersebut.
*Simon Says*
Suara alarm ponsel yang memekakkan telinga membuat Taeyong dan Doyoung terbangun dari tidurnya. Mereka mulai membuka mata dan meregangkan tubuh mereka yang pegal karena tertidur dalam posisi duduk.
Doyoung membuka ponselnya sedangkan Taeyong keluar dari minibus sambil menunggu yang lainnya.
Doyoung bangkit dari kursinya dan membangunkan Johnny.
"John, ayo bangun. Kita cari kedai makanan, aku lapar."
"Aku lelah, suruh Taeil hyung menyetir."
Doyoung menghampiri Taeil yang sedang duduk sambil mendengarkan musik di ponselnya.
"Hyung, tolong gantikan Johnny menyetir. Dia kelelahan,"
Taeil sedikit gugup
"A-aku? K-kenapa aku?"
"Kau yang paling tua diantara kami. Kenapa kau gugup begitu? Ada yang salah?" Ucap Doyoung curiga
"Ahh tidak, aku hanya terkejut." Balas Taeil
"Sudahlah aku saja yang menyetir." Haechan menyeletuk
"Kau masih kecil bodoh. Kau mau mencelakakan kami?" Balas Yuta
"Lagipula tujuan kami kesana kan untuk mati. Apa salahnya kalau kita mati bersama di bus ini sebelum tiba disana? Lebih asyik." Sindir Haechan
Semua orang terdiam. Kecuali satu orang yang cukup terkejut dengan perkataan Haechan. Memang tidak ada yang menyadari ekspresi terkejutnya karena semuanya sedang berdebat.
"Kau kenapa? Sakit?" Tanya Taeyong
"Ehh nggak hyung, aku sedang melihat perdebatan mereka. Kau saja yang menyetir hyung, sampai kapan mereka akan berdebat. Berisik."
Taeyong menghampiri mereka
"Sudah aku saja yang menyetir. Tenang saja, aku tidak akan berputar arah seperti yang kau bilang John. Aku akan melanjutkan perjalanan." Ucap Taeyong sambil duduk di kursi pengemudi
"Kalian ingin cepat cepat Mati kan? Cepat duduk." Sindir Taeyong
Mereka memulai kembali perjalanan mereka ke Simon Lab sambil memakan makanan cepat saji yang sebelumnya mereka beli.
Setelah selesai dengan makanan, mereka mulai asyik dengan kegiatan masing masing.
Minibus tiba tiba melaju dengan cepat.
"HEI TAEYONG, KAU SUDAH GILA?"
"TOLONG MENYETIR DENGAN BENAR HYUNG?! KAU MAU MEMBUNUH KAMI LEBIH AWAL?"
"ADA APA INI? KAU MABUK?"
Minibus terdengar sangat riuh.
"Aku tidak tahu, kendaran sialan ini tiba tiba bergerak cepat dan remnya tidak berfungsi."
"KAU MERUSAK REMNYA?!" Teriak Doyoung
"HEI SUDAH KUBILANG INI BUKAN SALAHKU!"
"HYUNG AWAS!"
'Brakkk'
"Sudah kubilang kita tidak akan dalam keadaan aman."
Semua berubah menjadi gelap. Sedangkan seseorang mengeluarkan devil smile dalam kegelapan
Simon Says
©jenolee-krAn :
Maaf heuheuheu aku gada maksud bikin tokoh disini jadi jahat ato gimana. Aku ga benci mereka, aku sayang mereka huhuhu. Tapi di imajinasi aku yang kebayang mereka. Dan part nya emg dikit dikit wkwkwkw.Maaf kalo ada yang mengganjal, pertama kali bikin ff thriller. Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Simon Says :: NCT 127
Fanfiction"kalian tahu, permainan apa yang terlintas di otakku saat ini?" "SIMON SAYS?!" "yeah, with lil' bit difference. Its make this game even more fun." "how can?" "simon says : kill them one by one" ©Jenolee-kr, 2018