Bacanya pelan pelan ya, biar paham huhu. Aku takut kurang detail ngejabarinnya dan bikin kalian galham.
"Mari kita mainkan. Permainan yang sebenarnya."
**
'Bwuush'
Kepulan asap mengepul di seluruh ruangan. Entah darimana munculnya, tapi asap tersebut membuat pandangan mengabur.
Lantai ruangan bergetar tanpa mereka sadari. Mereka sibuk menghalau asap agar tidak terhirup dan menghalangi pandangan.
'wussh'
Suara tersebut terdengar lagi selama beberapa menit, lebih kencang dari sebelumnya. Kepulan asap menghilang perlahan lahan.
Setelah kepulan asap menghilang, mereka yang tersisa mulai menyesuaikan kembali mata mereka karena kepulan asap yang tebal sedikit mengaburkan penglihatan mereka.
Saat membuka mata, mereka terkejut dengan sesuatu yang ada di depan mereka.
"I-is it real?"
"Oh my gosh,"
"What the he--"
Hanya dalam waktu 20 menit, dinding bilik mereka hancur. Dan berubah menjadi labirin kaleng raksasa.
Mulut mereka terbuka lebar karena terkejut. Bahkan Simon sendiri tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa maksudnya?" Tanya Doyoung dengan tegas
"This is the real game. You have to save yourself from this place by solving the maze."
"WHAT?"
"Kau ingat temanmu yang tak pernah kembali dari tempat ini Tuan Kim Doyoung? Mereka mati di dalam karena tidak bisa memecahkan labirin ini."
"What are you talking about? We're here to play Simon Says, right?" Ucap Simon
Monitor raksasa menyala dan menampilkan sebuah kalimat yang dimunculkan perhuruf.
T H E R E I S N' T R E A L S I M O N I N T H I S G A M E
"The real Simon have passed?" Tanya Taeyong
Monitor raksasa menampilkan kalimat lagi.
I' M T H E R E A L S I M O N
"Disini, sang moderatorlah Simon yang sebenarnya. Selama ini, orang yang kalian anggap Simon hanya diperintahkan untuk membaca kartu perintah yang aku buat bukan?"
"Aku masih belum paham maksudmu,"
"Simon yang sebenarnya--moderator, memerintahkan Simon palsu--salah satu dari Doyoung, Taeyong, Winwin untuk membacakan kartu perintah yang Simon asli buat. Yang artinya Simon palsu hanya bertugas sebagai pembaca, bukan yang memerintah pemain lain. Dan yang memerintah kalian adalah moderator."
Hening.
Mereka mencerna perlahan kalimat yang diucapkan moderator.
"Plot twist, seharusnya aku mati saja tadi." Ucap Taeyong pasrah
Mereka berjalan ke depan labirin
"Aku hanya membekali kalian masing masing senter, air minum dan sebuah tongkat."
Mereka mengambil perbekalan dan mulai berjalan memasuki labirin.
'DUAR'
Pintu labirin kaleng hancur. Lebih tepatnya dihancurkan.
Yang artinya, tidak ada jalan pulang selain memecahkan labirin.
"Aku lupa satu hal, aku sudah memasukan bom waktu. Kalian harus bergegas sebelum labirin ini hancur tiba tiba."
Fin.
Simon Says
©spiderjaem, 2019A.N:
Sebelumnya minal aidzin walfaizin yaa 🙏 maaf aku lamaaaa banget update, karena ide aku agak terbatas. Dan lagi maaf kalo di ff ini banyak banget kekurangan, entah itu feel ato penyampaian aku yang kurang jelas, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Dan
HAPPY 10k READERS!
aku mau bilang banyak banyak makasih buat kalian yang selalu nunggu ff ini, kasih semangat buat aku huhu, aku seneng banget bacain komentar kalian ヾ(≧▽≦*)oMaaf kalo endingnya ga memuaskan dan kurang greget yaa.
Oiya yang mau kasih kritik atau saran boleh banget kok! Aku juga selalu open dm yaa!
LOVE YOU 💜💚💙💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Simon Says :: NCT 127
Fanfiction"kalian tahu, permainan apa yang terlintas di otakku saat ini?" "SIMON SAYS?!" "yeah, with lil' bit difference. Its make this game even more fun." "how can?" "simon says : kill them one by one" ©Jenolee-kr, 2018