Chapter 4

78 4 0
                                    


"Maafkan aku mengacaukan segalanya", ucap Raemi merasa bersalah.

Yoongi tak banyak bicara. Hujan semakin menambah kesenduan perjalanan mereka. 

Sesampainya di apartemen Raemi. Yoongi membukakan pintu untuknya.

"Tak usah dipikirkan aku akan mengurus memberku", ada jeda diantara kata katanya.

Raemi bisa mendengar kesedihan dari nada Yoongi. Ia memeluk orang terkasihnya itu. Pelukannya selalu berhasil menenangkan Yoongi tapi tidak kali ini. Ia masih bisa merasakan kesedihan Yoongi dari suara nafas yang ia keluarkan.

"Aku akan menghubungimu lagi", sembari melepas pelukan Raemi.

Kini mereka sudah saling bertatapan. Yoongi mendekatkan diri ke Raemi hingga dahi mereka bersentuhan.

"Jangan datang untuk beberapa waktu, fokuslah pada pekerjaanmu"

Yoongi mencium puncak kepala Raemi dan segera kembali ke mobilnya. Ia melajukan mobilnya menuju Big Hit untuk menyelesaikan masalah yang menyesakkan dadanya.


***

Sementara itu di Big Hit.

"Hyung, apa kita tidak terlalu keras pada Yoongi Hyung", Jungkook menengahi

"Jimin, kau jangan terlalu keras pada begitu, kau tahu kan bagaimana sifat dia", Hoseok menambahkan.

"Hyung, jika kau terus membelanya, dia tidak akan menyadari kesalahannya"

Jimin merasa kesal karena Hoseok terus saja membela Yoongi.

"Baiklah aku akan diam"

"Bagus, setidaknya tetaplah seperti itu"

"Tapi asal kalian tahu aku juga menyayangi mereka sebagai kakakku"

"Apa maksudmu? Kau tampak menentang keputusan Yoongi barusan"

"Aku memikirkan mereka hyung, hidup sebagai idol sudah menyusahkan kita, apalagi untuk Raemi Noona"

Apa yang dikatakan Jimin ada benarnya. Kehidupan sebagai BTS sudah cukup rumit, membawa orang lain menjalani kehidupan ini mungkin adalah hal yang belum dipikirkan.

Tapi sepertinya tidak untuk Yoongi. Ia pasti diam-diam sudah memikirkan hal tersebut.

***  

Aku MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang