Semua sudah siap berangkat saat Jungkook menunjukkan siaran televisi.
"Hyung coba lihat, itu Yoongi Hyung kan?"
"Astaga apa yang dia lakukan"
"Ayo kita menuju rumah sakit"
***
Hari yang panjang telah terlewati. Kini Yoongi terbaring diatas kasur rumah sakit. Selang infus dan masker oksigen menempel pada dirinya. Pelan-pelan ia menggerakkan jarinya. Mulai kembali pada kesadaran penuh.
Kamar VIP ini sepi, kosong tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya. Ia berusaha memiringkan kepalanya, memandang langit di luar. Samar-samar ia teringat mengapa ia bisa terbaring disini. Raemi, ia teringat kejadian yang nyaris merenggut nyawanya. Ia berusaha bangun dan menggerakan badannya. Ia ingin menemui Raemi. Ia pikir Raemi pasti dirawat di rumah sakit ini juga karena mereka datang bersama.
"Argh.." ia merintih sambil memegang bahunya. Ia menyadari runtuhan atap kemarin mencederai bahunya. Balutan perban masih terpasang rapi disana. Tak memerdulikan itu. Ia memaksakan diri melepas masker oksigen dari wajahnya, dan membawa tiang infus berjalan keluar kamar.
Meskipun kesulitan berjalan, ia tetap melanjutkan niatnya. Setibanya Yoongi di meja resepsionis suster, ia bertanya dimana kamar Raemi.
"Tuan Min Yoongi, seharusnya anda tidak berjalan-jalan", kata suster kepala.
"Tidak, aku sudah tidak apa-apa, apakah Nona Yoon Raemi dirawat di bangsal ini juga"
"Sebentar saya cek dulu, Tuan"
Ia menjawab, "Benar, Nona Yoon Raemi ada di kamar 9, Anda bisa belok kanan setelah lorong ini"
"Baik, terimakasih", kata Yoongi singkat.
"Tuan, apakah anda butuh diantarkan kesana?"
"Tidak, sudah kubilang aku baik-baik saja"
"Baiklah, Tuan, jika anda butuh sesuatu silahkan hubungi kami", pesan suster kepala.
"Tentu", dan Yoongi mulai berjalan pergi.
***
Sesampainya di kamar Raemi. Pemandangan yang Yoongi liat sungguh menyedihkan. Raemi tampak begitu mengkhawatirkan. Banyak luka lecet di tangan dan bagian wajahnya. Beruntung ia tidak memiliki luka bakar serius.
Selang infus dan juga oksigen terpasang rapi di tubuhnya, balutan perban di kepala Raemi membuat rambut hitam sebahunya terurai. Yoongi jarang melihat Raemi menggerai rambutnya, karena ia lebih suka menguncir kuda rambutnya.
Yoongi berjalan mendekat dan meraih kursi di dekat tempat tidurnya. Ia duduk senyaman mungkin dan menggegam tangan Raemi. Memandangnya sekali lagi.
Sampai suara pintu terbuka memecah suasana.
"Yoongi Hyung, kau sudah disini rupanya, aku mencarimu ke kamar, dan kata perawat kau disini"
"Ah, Taehyung, iya aku tersadar dan langsung menuju kemari", masih menggegam tangan Raemi.
"Kemarin kau sangat hebat Hyung", puji Taehyung.
"Kau juga pasti akan melakukannya demi orang yang kau cintai"
"Haha, benar juga", Yoongi membungkam mulut Taehyung. "Kau selalu saja berisik"
"Ah, mian"
Taehyung mengatakan member yang lain sedang menuju kesana untuk menjenguk Raemi dan Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Memilihmu
FanfictionAku ingin kamu menjadi wanita yang membuatku selalu ingin pulang, menantiku di depan pintu. Wanita yang menjadi alasanku tersenyum setiap ku membuka mata, dan menjadi alasan ku tidur nyenyak setiap malam setelah hari panjangku. - Min Yoongi