Chapter 6

56 4 0
                                    

Pemadam kebakaran Seoul sudah memenuhi parkiran rumah sakit Seoul. Mereka berusaha sekuat tenaga memadamkan api. Tampak seorang pemuda menggunakan pakaian serba hitam dan masker berteriak di antara kerumuman.

"Raemi, Raemi, dimana kau?" , suaranya bersautan dengan suara orang lain yang mengkhawatirkan keluarganya.

***

"Raemi seonsangnim, apakah anda bisa bertahan disini?" (re: seonsaengnim = dokter)

Raemi meminta Suster Oh untuk membawa Minseok pada ibunya, sementara Raemi akan mengecek pasien lain di dalam, siapa tahu masih ada yang terjebak. Suster Oh meninggalkan Raemi, ia membawa Minseok pasien Raemi yang masih berusia 5 tahun.

"Seonsaengnim, berhati-hatilah, aku akan cepat kembali"

Raemi mengangguk tanda setuju. "Ne, aku akan segera keluar, tenang saja"

Pasokan oksigen di lantai dasar mulai menipis. Raemi mulai kehabisan tenaga untuk berjalan. Ia menyusuri lorong menuju ruangan paling ujung, khawatir ada pasien yang terjebak disana. Ruangan itu kosong. Setelah memastikan tidak ada yang terjebak. Raemi mulai kehilangan fokus. Kini ia terbatuk karena kehilangan nafas. Tubuhnya semakin tak terkendali.

***

"Tolong, ada yang terluka", seorang pemadam kebakaran menggendong seorang anak laki-laki. Diikuti seorang lagi yang dipapah. Samar-samar Yoongi terfokus pada nametag suster itu. Oh Haneul, dia adalah suster yang bertugas membantu Raemi di ruang praktiknya.

"Masih ada satu lagi, Ra..e....mi seon....saeng....nim...", kata suster Oh sebelum jatuh pingsan.

Yoongi benar-benar hilang kewarasan kata-kata suster Oh membangkitkan adrenalinnya. Yoongi berlari menerobos kerumunan tidak peduli pada teriakan orang-orang di belakangnya. Yang ada di pikirannya hanya Raemi. Ia harus menyelamatkan orang terpenting dalam hidupnya.

"Yoon Raemi, Yoon Raemi, jawab aku, kamu dimana?"

Disaat ia hampir kehilangan kesadaran, Raemi mendengar Yoongi memanggil namanya. Dengan sisa tenaga yang ia punya, ia berusaha bergerak tetapi mengeluarkan suara akan percuma. Untuk bernafas saja sulit. Ia meraih meja alat bedah di dekatnya berusaha membuat suara berharap Yoongi mendengar.

Prang

Terdengar suara benda terjatuh. Yoongi segera berlari ke arah suara dan mendapati Raemi sudah terduduk lemas.

"Ayo naik ke punggungku cepat"

"Aku nggak kuat berdiri"

Yoongi memutar tubuhnya dan menggendong Raemi dengan posisi bridal style.

Suasana semakin mencekam karena atap ruangan mulai runtuh perlahan menghalangi jalan. Yoongi berusaha sekuat tenaga menahan sesak dan berlari menuju jalan keluar. Tiba-tiba salah satu atap terjatuh dan menimpa pundaknya. Ia kehilangan keseimbangan keduanya terjatuh. Raemi sudah pingsan di tangan Yoongi tak bertenaga dan merintih.

"Raemi..ya! Yoon Raemi, ppali ireona! Jagiya!"

"Yoongi mianhae, jeongmal mianhae, annyeong"

"Jangan, Raemi, Yoon Raemi", Yoongi berteriak dengan sisa oksigen yang ia punya.

Aku MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang