-Fairy Tale-

194 14 0
                                    

'Cinta hanya bagaimana aku ingin mencela kehadirannya. Menyedihkan dan menyiksa'

.

Mengharapkan akhir bahagia dari kisah cinta dua spesies berbeda atau dua sosok beda dunia?

Jangan bercanda. Semua makhluk diciptakan berpasangan dengan kaumnya sendiri. Seperti itu suratan takdir yang tertera jelas. Tidak akan ada akhir bahagia bagi para pelanggar ketentuan mutlak tersebut. Kenapa? Karena takdir kadang lebih kejam dari imaji yang ditumpuk sedemikian rupa. Jangan berfikiran naif. Dua spesies berbeda tidak akan berakhir baik. Jika pun ada, hanya kemalangan yang akan menimpa. Kau tidak percaya? Semesta selalu melakukan tugasnya dengan baik sebagai perpanjangan tangan Sang Pencipta. Mengukir suratan yang sudah digariskan Sang Pencipta. Berlaku kejam hanya untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi pada takdir yang digariskan. Dan pabila kesalahan itu tercipta, maka dapat dipastikan. Semesta sendiri yang akan membinasakan sumber kekacauan. Membinasakannya tanpa ampun. Sudah ku bilang, tidak akan ada akhir bahagia bagi para penentang kuasa semesta. Karena semesta akan selalu memastikan tiap takdir yang digariskan Sang Pencipta terlaksana tanpa kendala.

Suatu masa dikisahkan sebuah hubungan terlarang antara dua makhluk berbeda terjadi. Diam-diam membodohi semesta. Mendustakan semesta dengan kerapatan rahasia yang mereka jaga dengan penuh kehati-hatian. Si gadis manusia jatuh cinta. Sialnya laki-laki yang ia cintai justru bukan ras manusia sepertinya. Laki-laki menawan yang mewarisi darah iblis paling pekat. Kisah cinta mereka tertutup rapat. Dibalut rahasia yang digembok kuat. Kunci mereka genggam erat. Baik bangsa manusia maupun bangsa iblis berhasil dibodohi. Mereka berdua menipu semesta dengan begitu tertata. Bersembunyi saat malam bersedia menjadi wasilah pertemuan mematikan mereka. Hubungan sia-sia yang akan melahirkan sebuah penyesalan dan penderitaan tiada berujung.

Sang iblis jantan merupakan ras iblis terhormat. Salah satu putra bangsawan yang dihormati kaumnya. Bukan. Dia bukan seorang pangeran iblis atau lebih lagi seorang putra mahkota yang akan menduduki takhta dunia iblis. Kisahnya tidak semenakjubkan itu. Dia hanya iblis biasa yang kebetulan seorang bangsawan dari kalangan iblis. Si perempuan tak jauh beda. Dia bukan seorang putri kerajaan manusia. Dia bukan seorang putri raja nan cantik jelita. Dia juga bukan seorang pendosa. Dia seorang gadis manusia yang terbuang dari kaumnya sendiri. Hidup seorang diri. Terasingkan di pinggir hutan. Dulu dia seorang putri bangsawan. Sayangnya takdir terlalu kejam padanya hingga seluruh warisan yang seharusnya ia warisi justru diambil paksa oleh keluarga kerajaan sebagai ganti perbuatan hina ayahnya yang tak pernah sekalipun dilakukan. Sebuah fitnah keji. Berakhir menyakitkan. Membuatnya terbuang dan dibenci sebagai putri seorang pemberontak.

Hidup terasing di pinggir hutan, si gadis terbiasa diam dalam kesepian. Menunggu senja lenyap. Penghiburan tiada berarti baginya. Dia sebatang kara. Ditinggalkan dan dibuang. Tapi hatinya tetap jernih. Tidak mendendam meski diliputi kekecewaan. Hatinya masih bersih. Semesta masih berbaik hati padanya hingga setiap kedua tangan yang tadinya begitu lembut menjadi kasar, menanamkan sesuatu maka selalu tumbuh dengan baik. Buah yang ia tanam berbuah lebat sama seperti sayur-sayuran. Bibit bunga yang ia tanam berbunga. Tumbuh subur hingga membuatnya mampu menjualnya keluar. Menyamar tentu saja. Manusia sudah melupakannya. Melupakan kebaikan keluarganya saat masih seorang bangsawan. Dia tetap hidup. Meski setiap malam kesedihan dan kesendirian menggerogoti sisa hatinya. Tapi si gadis manusia masih berdiri kokoh di sisi jalan yang dipilihkan Sang Kuasa buatnya. Tidak bergeming saat ditawari pembalasan atas kematian keluarganya dan perampasan seluruh  hak nya. Dia memilih jalan Sang Kuasa. Jalan yang dipenuhi gigil derita dan kesepian yang mencengkram hati.

Iblis pada awal mula penciptaannya bukan merupakan ras yang durhaka. Setidaknya sebelum Sang Kuasa memerintahkan mereka bersujud pada makhluk baru yang diciptakan dari sesuatu yang hina. Harga diri mereka terluka. Iblis dulu merupakan ras yang taat pada Sang Kuasa. Menaati semua yang diperintahkan padanya. Tak ubahnya malaikat. Iblis juga berdiri di sisi yang sama. Sisi dimana titah Sang Kuasa adalah segalanya. Ketentuan Sang Kuasa tidak terbantahkan. Pemberontakan iblis saat tidak patuh untuk bersujud pada makhluk yang menurutnya lebih hina menciptakan keretakan dunia atas. Menjadi kaum terusir dan durhaka. Sang Kuasa tentu saja murka. TitahNya ditentang di depan mata. Hanya butuh sedetik hingga iblis yang agung menjadi pendosa yang tidak termaafkan. Terbuang dari surga menempati bagian paling bawah penciptaan. Neraka.

Darkness Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang