Perpisahan

36 1 0
                                    

Waktu terus berlalu, seorang gadis dengan pakaian syar'inya serta jilbab yang menjulur ke bawah tengah menunggu sahabat-sahabatnya.

      Hari ini adalah hari terakhirnya sekolah, ujian akhir telah selesai. Dan hari ini adalah hari dimana sosok yang pernah menghancurkannya tidak pernah muncul.

"Woyyy !!!" teriak Bella dan Talia disisi kanan dan kiri telinga Asma.

"Astagfirullah Ya Allah" ucap Asma kaget sembari memegang dadanya. "Kalian tuh yah, salam dulu kek langsung ngagetin aja. Kalo aku jantungan kalian mau tanggung jawab" ucapny Kesal.

"Hehehehe maapin daah, Assalamualaikum bidadari surga" ucap Bella sambil cengengesan

"Waalaikumsalam" ucap Asma cuek

"Yaelahhh ngambek, maaf daah, gak gitu lagi. Ampun deh, loh sih bell suruh gue ikutin ide loh"0

"Kok gue sih, loh juga kenapa mau ikutan sama ide gue"

"Bella, Talia yang cantik stop deh, aku laper pesan gih. Kalian berdua bayarin aku itu hukuman"

"Yaahhh, yauda gue pesan dulu yah" pamit Bella.

     Tak lama pesanan mereka datang, mereka makan dalam diam hingga melahap semua makanan mereka sampai habis.

"Oiyya guys kalian kuliah dimana?" tanya Talia

"Kalo aku sih mau kuliah jurusan kedokteran deh" ucap Asma

"Loh mah bebas lah guee kuliahnya harus manajemen dan administrasi" ucap Bellah lesu

"Kan loh pewaris tunggal perusahaan bokap loh bel" ucap Talia. Yah memang Bella adalah anak pengusaha tapi dia tidak pernah memamerkan kekayaannya.

"Gue mau gimana lagi, kalo lo gimana?" Tanya Bella ke Talia

"Gie kuliah samaan Asma aja deh, biar gak misah" ucao Talia

"Yaudah gini, gimana kalo jita ambil satu universitas meskipun fakultas berbeda" usul Asma

"Ide bagus" ucap Bella dan Talia Bersamaan.

    
      Setelah bercanda bersama mereka pamit pulang, tapi saat Asma sampai di parkiran seseorang telah sandar dimobil kesayangannya. Kebetulan dia membawa mobil.

      Asma merasa gugup dan terus menunduk tanpa melihat pria tersebut.

"Asma, bisa bicara sebentat?" tanya pria itu

"Maaf saya gak bisa, ada keperluan" ucap Asma melewati pria itu

"Sebentar saja. Aku hanya mau pamit sama kamu. Besok aku akan keluar negri untuk kuliah untuk memperbaiki diri. Aku harap kamu mau maafin aku" ucap pria itu.

"Iya, aku udah maafin. Saya bisakan pergi sekarang" ucap Asma lagi namun dihalangi pria itu

"Asma plis. Aku nyesel melakukan itu semua. Plisss" ucap pria itu lagi

"Iya Saya maafkan, tapi saya mohon jangan pernah muncul dihadapan saya lagi Tuan Naufal!" ucap Asma bergegas masuk kedalam mobilnya. Sedangkan Naufal hanya diam.

******

       Asma, Bella dan Talia kini berada di salah satu cafe, mereka akan mendaftar di universitas yang ada di Jakarta ini.
"Gue ambil kedokteran kayak loh Asma" ucap Talia.

"Alhamdulillah, baguslah. Kalo Bella gimana?" tanya Asma

"Aku sih manajemen dan administrasi aja. Terus nyokap gue nyuruh gue juga terusin bisnis butiknya." ucap Bella.

"Yaudah gak apa kali, kan demi orang tua kamu juga. Iiyya setelah dari sini aku pulang deh, takut ummi nyariin" ucap Asma.


     Mereka benar-benar bersama, mereka menikmati kebersamaannya. Saat ini mereka sedang berada dimall untuk membeli buku keperluan kuliah nanti.

Cinta dan Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang