Prolog

1.2K 56 3
                                    


Hitam adalah warna kegelapan, warna yang menggambarkan kematian, penyesalan, kesepian. Hitam warna yang suram. Namun, ada kenyamanan bagi siapapun yang ingin bersembunyi dibalik hitam. Begitulah opini masyarakat kebanyakan. Begitupun aku  yang lebih suka warna- warna cerah.

Beberapa hari belakangan aku mulai menyukai hitam. Dari Hitam banyak pelajaran yang kudapat, lewat si hitam aku ingin menunjukkan pada dunia bahwa tak selalu hitam adalah warna yang suram.
Ini, kisahku dan hitam.
'Cantik itu Ujian'
Begitulah nasihat yang selalu kudengar.
Nurul Alisyah, panggil saja namaku Nunun. Aku seorang gadis biasa dari Kota Palembang, Sumatera Selatan yang merantau ke Sumatera Barat untuk menuntut Ilmu Agama islam di salah satu Pesantren terbaik di Bukittinggi.
Aku sangat mencintai Islam. Cita-citaku mati dalam keadaan husnul Khatimah. Karna bagiku Jika mencintai Akhirat maka dunia akan mengikuti. Terkadang orang muslim banyak yang mengabaikan. Mereka terlalu sibuk mengejar kesenangan dunia, mereka hanya ingin merasakan kesuksesan dunia tanpa berpikir bagaimana caranya meninggal yang baik.

Sejak awal memperbaiki diri, aku bukan semata-mata mengharapkan jodoh yang baik, melainkan untuk mempersiapkan diri menjemput kematian.
Kisah sakaratul maut umat muslim telah ditanggung oleh baginda Nabi Muhammad  Shalallahu 'alaihi wa salam, begitu pedihnya sakaratul maut membuat Rasulullah memohon kepada allah agar beliau saja merasakannya karena beliau tak ingin umatnya merasakan sakit yang begitu pedih.

Aku yang dulu sama seperti kebanyakan remaja lain yang sangat menikmati  masa-masa Pesantren di Bukittingi. Ketika menyelesaikan pendidikan di Pesantren, aku berkeinginan melanjutkan pendidikan disekolah Agama yang lebih baik lagi, yang bisa memperdalam Aqhlak dan Aqidahku.

Namun, aku tak tahu harus melanjutkan kemana? Beruntung saat di Pesantren aku mempunyai Sahabat yang bernama  Hanjani  yang sering kupanggil Hani. Kita mempunyai niat yang sama. Atas saran dari Ibu Hani, kami akhirnya mendaftar di Arroyah Pekanbaru. Disana kami mengikuti berbagai macam tes, salah satunya tes syafahi , alhamdulillah hampir semua pertanyaan dapat kujawab dengan lancar. Sebab, rata-rata yang mendaftar disana dari sekolah umum. Beberapa minggu setelah selesai tes aku kembali kerumah Orang tua ku sampai menunggu hasil tes keluar.

Assalamu'alaikum.
Selamat membaca karya kedua ku yah.
Kali ini  aku kolab bareng sahabat dan sedikit banyaknya dari cerita ini adalah kisah nyata dia sendiri.
Harapan kami, semoga kalian suka dan bisa memotivasi untuk hijrah menjadi lebih baik lagi.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentar dari teman-teman yah, supaya diriku lebih semangat lagi nulisnya.
Follow me : dfRahma23 ❤

Cadar Pertamaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang