Sebelumnya jangan Lupa follow akun Author.
Wp. @dfrahma23
Ig. @dfrahmaa23__
Happy Reading
💋
*
*
*
Setelah kejadian kemarin, aku tak pernah menerima telfon atau pesan dari Hadi. Mungkin dia bisa memahami alasanku menolaknya. Sudahlah, aku tak ingin banyak menduga. Jika seandainya takdir membawaku padanya berarti memang dia adalah jodohku.
* *
Waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB. Sebentar lagi Adzan dzuhur berkumandang. Nurul segera mengambil air wudhu dan bersiap untuk melaksanakan ibadah mengingat kira-kira 1 jam lagi Ibunya akan segera sampai di Asrama.Setelah shalat Nurul tak langsung menuju tempat tidur, tapi menemui ketua Asrama. Dan mengabarkan pada beliau bahwa dia harus pulang sebelum waktu yang ditentukan. Dan syukurlah Ketua Asrama yang lembut mengizinkan Nurul untuk pulang lebih dulu.
Tiba-tiba Risma datang memberitahu bahwa Ibu Nurul telah tiba dan langsung saja mereka bertiga menuju kedepan menyambut Orang Tua dari salah satu penghuni Asrama."Assalamu'alaikum, Nak" sapa Ibu Nurul.
"Wa'alaikumussalam, Ibu" Jawab mereka serempak setelah satu persatu bersalaman.
"Ayo, Bu. Silahkan masuk" Ucap Kak Amel selaku ketua asrama. Nurul langsung memeluk Ibunya dan menumpahkan rasa rindu yang beberapa bulan ini selalu dia tahan terhadap satu-satunya wanita panutan yang sangat dia cintai."Bagaimana kabar Ibu? Kenapa terlihat kurus dari yang terakhir kesini?" tanya Nurul bertubi-tubi.
"Alhamdulillah, Ibu baik. Mungkin hanya perasaanmu saja mengingat sudah lama kita tak saling bertemu. Dan kau Ibu lihat juga semakin cantik. Bagaimana ujian kemarin?"
"Alhamdulillah lancar, Bu. Nurul sudah minta Izin Ustadzah dan ketua Asrama untuk pulang duluan."
"Syukurlah, Nak. Ibu tadi juga sudah menemui Ustadzahmu di depan. Dan meminta izin kepulanganmu hari ini"
"Yasudah Ibu istirahat dulu yah. Masih ada beberapa pakaian yang belum Nurul siapkan. Ibu mau makan? Nurul ambilkan sebentar yah?"
"Ibu sudah makan, kamu cepatlah berkemas. Pesawat kita nanti jam 5 sore"
"Kenapa buru-buru sekali, Bu? Ibu tidak ingin jalan-jalan disini dulu? Atau tidak menginap dulu semalam lagi"
"Sudah tidak ada waktu, pokoknya hari ini kamu harus balik ke Palembang"
"Hhmm, baiklah" Ucap Nurul tak ingin lagi membantah ucapan Ibunya. Walaupun sebenarnya dia ingin sekali mengetahui apa alasan kenapa dia harus kembali lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Ketika sedang memasukkan beberapa pakaian dan barang lainnya ke dalam koper, Nurul merasakan ponselnya begetar ternyata ada pesan dari Mbak Nina.Mbak Nina: Ibu sudah sampai disana, dek?
Nurul: Sudah, Mbak. Ibu sedang istirahat.
Mbak Nina: Syukurlah, dek. Nanti sebelum berangkat jangan lupa belikan oleh-oleh ya? Khususnya Keripik Balado khas Padang.
Nurul: Insya allah, Mbak. Jangan lupa jemput ya? Salam buat Ayah.
Mbak Nina: Baiklah adik kecil, Jaga Ibu ya!
Nurul tak lagi membalas pesan dari kakaknya. Tidak diingatkan sekalipun dia akan tetap menjaga Ibunya, menjaga malaikat, sosok wanita panutan dalam hidupnya. Selesai berkemas Nurul kembali menemui Ibunya. Namun, yang terlihat disana beliau sudah tertidur, mungkin karena lelah. Tak ingin mengusik tidur sang Ibu, Nurul lebih memilih menemui Risma yang sedang asyik membaca novel. Sesekali mengganggu Risma boleh saja mengingat untuk beberapa waktu kedepan mereka tak saling bertemu. Nurul ingin menghabiskan waktu yang tersisa bersama sahabat kesayangannya. 'Ah menghabiskan waktu yang tersisa? Kenapa seolah-olah kita tak akan bertemu lagi?' pikir Nurul.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cadar Pertamaku ✔
EspiritualSebelum baca, Follow dulu yah❤ Hitam adalah warna kegelapan, warna yang menggambarkan kematian, penyesalan, kesepian. Hitam warna yang suram. Namun, ada kenyamanan bagi siapapun yang ingin bersembunyi dibalik hitam. Begitulah opini masyarakat kebany...