Kebencian

672 108 63
                                    

Kedua mata Dazai terbelak saat mengetahui wanita yang ia cari selama ini ada didepan matanya.

"[YN].. Kau.."

Ia meletakkan [CN] dan perlahann meraih [YN] dengan kedua tangannya.

"MENJAUH DARIKU, DASAR PENIPU!!"

Deg

Tangannya terhenti setelah mendengar [YN] berteriak seperti itu.

"Jangan.. JANGAN BERANI KAU MENYENTUHKU!!"

"Apa maksudmu, [YN].. Ini aku.."

"Diam.. Jangan berani mendekat. Aku tidak akan membiarkanmu memanfaatkanku lagi.. TIDAK AKAN!!"

Drap drap drap

Wanita itu berlari seraya meneteskan air matanya. Dazai masih terpaku ditempat. Ia tak tahu, bahwa pertemuannya kembali dengan istri tercintanya, akan seperti ini.

Tepat didepan putranya sendiri.

"Papa..?" [CN] menarik baju Papanya itu.

Ia melirik [CN] lalu membawanya pulang kerumah.

★★★★

Drap drap drap

[YN] terus berlari menghindari Dazai. Ia takut kalau Dazai akan menangkap dan memperalat dirinya seperti dulu.

"Makhluk terkutuk.."

Bruk!

Tanpa disengaja, ia menabrak seorang wanita.

"Maaf.. Aku tidak sengaja" ucapnya seraya mengusap kedua mata.

"Tidak masalah.." wanita itu mengulurkan tangannya. Dengan senang hati ia menerima uluran tangan itu.

"Terima kasih.."

"[YN]..?"

Kau menoleh pada wanita itu, wanita yang mengenakan kimono serta payung ditangannya.

"[YN].. Kau masih hidup?" ia memegang kedua pundakmu.

"Kau siapa? Bagaimana kau bisa mengenalku?"

"Ini aku.. Kau tidak mengingatku..? Anee-san! Itu yang biasa kau panggil aku.."

"Anee-san?"

"Benar. Aku harus memberitahu Chuuya tentang ini.."

Mendengar hal itu, kau segera melepaskan diri darinya.

"Apa yang kau katakan? Chuuya?! Apa kau juga berniat menipuku?!"

"Apa maksudmu, [YN]!?"

"Hentikan.. Kau hanya mau menipuku! Chuuya sudah lama mati, dia tidak mungkin hidup sampai sekarang!!"

Koyou terkejut mendengar perkataan itu. Ia tak menyangka [YN] benar benar tak ingat tentang Chuuya.

"Apa yang kaukatakan?! Chuuya masih hidup sampai sekarang. Dia yang menolongmu saat itu!!"

"Hentikan!!" kau mulai berlari kembali menjauhinya, hingga sebuah tangan menarikmu.

Please, Remember me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang