Kembalinya masa lalu

966 110 43
                                    

Rei tidak percaya dengan apa yang ia lihat di kamar Dazai. Kedua matanya terbelak saat melihat sekeliling kamar itu.

"B-Bagaimana mungkin.."

"Tentu saja jadi mungkin.."

Aura dingin yang mencekam terasa dibalik tubuhnya. Spontan wanita cantik itu berbalik, dan mendapati sang tuan rumah berada di hadapannya.

"Pernahkah aku mengizinkanmu berada disini?"

"Eh.. Aku hanya.."

"Apa [CN] tidak mengatakan padamu, untuk tidak kemari?"

"D-Dazai.. Aku bisa jelaskan.."

"Aku memang berterima kasih atas kebaikanmu, merawat putraku. Tapi bukan berarti, kau bagian dari rumah ini."

Dazai menarik keluar Rei dari kamarnya, dan mengunci rapat ruangan tersebut.

"Tapi kenapa..? Kenapa kau.."

"Bukan urusanmu, apa alasanku melakukannya. Sekarang, aku ingin kau pergi."

Merasa diusir oleh sang tuan rumah, Rei langsung mengambil jaketnya dan pergi darisana.

★★★★

Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu. [YN] pada awalnya ragu untuk pergi ke London. Namun karena dorongan yang kuat dari Ryoutaro, [YN] bisa memastikan dirinya.

"Anda benar benar akan pergi, [YN]-sama?" tanya Kei, sang pelayan setianya.

"Ya. Kurasa Ryou benar. Sebaiknya kami mengukir kenangan baru, dan melupakan yang lama" jawab wanita itu, seraya merapikan pakaiannya.

Kei dan Futaba, hanya bisa memandang satu sama lainnya.

"Tapi kenapa anda tiba tiba berubah pikiran?"

"Aku tidak mengerti. Sesaat aku mengingat masa lalu, namun beberapa hari ini.. Semua kembali memudar. Mungkin sebaiknya aku tidak mengingat semua itu. Atau aku bisa jadi glitch"

"Anda benar benar.. Tidak bisa kembali mengingat semua itu?"

[YN] melirik ke arah dua pelayannya. Lalu menggeleng.

"Aku tidak bisa."

Kembali Kei dan Futaba memandang satu sama lain dengan khawatir.

"Ayolah.. Jangan memandangku seperti itu. Kita masih punya 4 hari lagi untuk bersama."

"Nona.. Sebenarnya kami.."

Klak

Tiba tiba pintu terbuka, dan Ryoutaro muncul dibaliknya. Ia membawa segelas susu hangat untuk kekasih hatinya itu.

"Terima kasih, Ryou.."

"Tentu. Kau sudah merapikan pakaianmu?"

"Aku sedang merapikannya. Lagipula sekarang masih tanggal 28. Masih ada 4 hari lagi untuk berangkat, bukan?"

"Aku tahu. Tapi lebih cepat, lebih baik, bukan?" Ryoutaro langsung memandang Kei dan Futaba yang sejak tadi disana.

"Kalian bisa pergi"

Tanpa mengatakan apapun, mereka membungkuk lalu pergi.

★★★★

Diperjalanan kembali mereka, Kei menghentikan langkahnya. Hal itu membuat Futaba juga berhenti dan kebingungan.

"Kita harus memberitahunya" tegas Kei.

"Aku tau. Tapi itu tidak mungkin kita lakukan sekarang.."

Please, Remember me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang