PROLOGUE

89.5K 8.5K 2.5K
                                    

Jangan kaget ada perbedaan kata antara perkenalan sama prologue.

Perkenalan pake aku-kamu, bahasa sehari-hari yang sering di pake. Kalo prologue pake lo-gue, biar kesannya gaul wkwk

Selamat membaca, jangan lupa komentar sama vote yang banyakkkk....

Happy reading....






Sebenernya gue agak kesel sih sama nama yang gue pake sekarang, kesel bukan berarti benci ya, Catet. Entah nama gue yang terlalu pasaran atau nama gue yang terkesan ke cowok-cowokan tapi ini selalu menjadi bahan perdebatan.

Nama gue Eka, dan gue cewek.

Yang paling ngeselin dari nama ini adalah ketika sedang berkenalan dengan orang lain.

"Kenalin nama gue Caroline."

"Kenalin nama gue William."

"Kenalin nama gue Pulgosho."

Dan gue sambil malu-malu mengulurkan tangan, dengan wajah menyebalkan yang menyuguhkan cengiran memalukan. Ya, memalukan.

"Ehem... Nama gue—Eka."

Anjir, demi apapun dengan nama Eka yang menunjukkan orang Sunda banget itu sama sekali nggak ada pantes-pantesnya buat ngomong lo-gue.

Dan hal menyebalkan pertama yang mereka katakan adalah.

"Eka Ramdani?"

"HAHAHA EKA RAMDANI."

Demi apapun telinga gue panas denger panggilan Eka Ramdani, rasanya pengen gue tendang pantatnya sampe terbang ke langit, gedek banget gue dengernya.

Eka Ramdani, sist. Eka Ramdani! Gimana nggak emosi? Gue yakin semua cewek yang bernama Eka senasib, dan tahu gimana keselnya saat nama Eka Ramdani itu keluar dari mulut mereka.

Terutama mulut anak-anak cowok yang lemesnya melebihi anak cewek.

Sat!

Dan setelah masuk Kuliah gue ketemu lagi sama orang-orang setres.

"Nama gue Eka Aryani. Catet, bukan Eka Ramdani," kata gue dengan emosi saat pertama kali perkenalan, dan semuanya tertawa terbahak-bahak.

Tapi gue bisa bernapas lega, seenggaknya gue bisa lepas dari sebutan Eka Ramdani di masa kuliah.

Tapi ternyata masa penderitaan gue belum selesai sampai di sini.

Sepertinya semua orang nggak rela gue hidup tenang.

Nama gue Eka Aryani, bukan Eka Ramdani. Dan gue adalah penulis wattpad, genre romance, genre teenfict gue ambil semua buat nyoba sejauh mana hobi curhat gue ini bisa tersalurkan.

Sayangnya baru kali ini gue berani curhat dan ngeluh tentang nama Eka Ramdani.

Dan... pada saat itu juga penderitaaan gue di mulai.

Saat temen-temen gue yang setres buka-buka library wattpad gue tanpa izin. Sat! Dan yang paling menyedihkan mereka nemuin cerita esek-esek di library gue dong!

Oke, tentang isi ceritanya nggak usah dijelasin lah ya. Gue yakin seratus persen anak wattpad nggak ada yang suci. Dan yang paling gue senengin di dunia orange ini nggak ada yang munafik.

Kalo suka ya suka, kalo nggak ya nggak.

Dan gue paling jijik sama dunia nyata yang terkesan penuh kepalsuan, sok alim banget sumpah.

"Ih Eka kok bacanya yang kayak begituan."

"Ih Eka jangan baca yang kayak gitu, dosa."

"Ah jangan baca yang begituan, mending baca cerita horor."

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang