salon

25 10 0
                                    

Hai readers

Kuharap kalian menyukai nya.😉

Jangan lupa vote dan komentar nya ya.😄

Happy reading guys..


Sesampai nya Hana di depan salon Hana hanya bisa terkejut bukan main. Meskipun Hana sering kesalon tapi bukan berarti setiap salon itu sama.
Bagaimana tidak terkejut jika salon yang ada dihadapan Hana adalah salah satu salon yang paling mahal.

Bahkan Hana pun tau jika salon yang berada dihadapannya sangat berbeda dengan salon yang berada di Indonesia. Dilihat dari luar nya saja sudah sangat bagus apalagi jika masuk kedalam.

"Ehhh pak?" Ucap Hana dengan wajah terkejut.

"Iya nona?" Tanya supir pada Hana.

"Anda tidak salah membawa saya ketempat ini bukan? Mungkin salon nya salah tempat pak." Timpal Hana tidak percaya dengan yang dilihat nya.

"Tidak nona. Ini tempat yang tepat untuk nona. Nona adalah anak dari keluarga yang kaya. Dan susah selayaknya nona mendapatkan perawatan salon yang mahal." Ucap pak supir membenarkan kenyataan.

"Tapi pak uang saya hanya saya bawa seperlunya tadi." Ucap Hana yang sedikit kesal.

"Itu tidak masalah nona. Nona sudah dititipkan kartu kredit pada saya oleh perintah Nyonya besar.
Dan ini kartu kredit nya nona. Ucap pak supir sembari memberi kartu kredit itu.

"Makasih pak." Ucap Hana berterimakasih.

Sesudah itu Hana keluar dari mobil dan menuju kedalam salon. Supir Hana memilih pulang dahulu jika Hana telah selesai bersalon supirnya akan datang kembali.

Begitu Hana memasuki salon ada dua orang yang menyambut kedatangan Hana. Kemudian menunjukkan ketempat resepsionis untuk mendaftarkan nama Hana sebagai pengunjung salon.

Dan benar dugaan Hana bahkan dari luar saja terlihat bagus apalagi jika dilihat bagian dalam salonnya.

Setelah selesai mendaftarkan nama pengunjung Hana pun duduk di sofa yang khusus disediakan untuk pengunjung salon.

Lalu tak lama muncul seorang hairstylist perempuan yang wajah nya cantik serta terlihat sangat ramah.

Hairstylist itu mengajak Hana untuk berbincang sebentar lalu menuju tempat yang seharusnya pengunjung menerima pelayanan salon.

"Hai.. Hana ya?" Tanya perempuan dengan ramah.

"Ehh iya. Nama saya Hana." Ucap Hana serta tersenyum.

"Panggil saja saya Carlista." Balas hairstylist tersebut dengan senyum tulus.

"Baik lah. Hana datang kesalon untuk apa?" Tanya Carlista pada Hana selaku pengunjung salon nya.

"Saya mau mewarnai rambut tapi takut warna catnya permanen lama sekali. Saya masih sayang dengan asli warna rambut saya. Ucap Hana jujur.

"Apa bisa Carlista?" Tanya Hana ingin tahu.

"Hahaha.. tentu saja bisa. Kamu tidak perlu takut. Jangan remehkan kemampuan dan kehebatan salon ini. Kamu datang ketempat yang tepat." Ucap Carlista serta ditambah tawanya.

"Kalau begitu mari ikut saya. Kita mulai sekarang." Seru Carlista untuk memulai pelayanan salon.

Kemudian Hana berjalan mengikuti Carlista yang berada didepan berjalan dengan langkah cepat.

Hana pun duduk diatas tempat duduk khusus untuk pasien yang akan bersalon.

"Warna rambut apa yang Hana inginkan?" Tanya Carlista sambil menyisir rambut pirang kuning emas Hana yang mungkin hampir mirip warna blonde.

Hana pun berpikir untuk menentukan warna yang tepat untuk rambut nya. Selama perjalanan kesalon Hana belum memikirkan warna yang tepat untuk rambut nya.

Tapi tak menutup kemungkinan Hana akan lama berpikir menentukan warna rambut barunya.

"Saya mau warna cokelat aja." Ucap Hana membulatkan keputusan nya.

"Wow.. pasti akan sangat cantik dengan wajah mu." Puji Carlista pada Hana.

"Ehh iya. Terimakasih. Tapi berapa lama warna nya bertahan?" Tanya Hana penasaran.

"Hana ingin berapa lama?" Carlista bertanya kembali.

"Hana mau warna cokelat nya cukup bertahan selama satu atau dua Minggu saja. Ucap Hana membalas pertanyaan Carlista.

"Ok. Sesuai dengan permintaan." Seru Carlista dengan wajah senang.

Pelayanan salon pun berlangsung selama tiga jam.
Setelah rambut Hana kering Hana dapat melihat wajah nya didepan cermin dengan wajah yang bersukaria.

Tatapan nya terus menatap kearah cermin yang memantulkan wajah nya dengan begitu jelas.

Bahkan sedari rambut mulai kering pun Hana tak henti henti nya tersenyum menatap wajah nya dicermin dengan penampilan nya yang sekarang ini.

"Bagaimana Hana?? Sekarang seperti apa yang kamu lihat?" Tanya Carlista yang ingin tahu jawaban Hana.

"Apa sekarang Hana sudah puas dengan penampilan yang baru ini? Cantik bukan? Tanya Carlista yang penasaran dengan tanggapan Hana.

****


Terimakasih buat para pembaca

Jangan lupa vote dan komentar nya

Jangan bosan buat baca karya ku ya.

Sampai jumpa di chapter berikut nya.😉

love and secretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang