"dddduuuuuuaaaaaaarrrrrr"dddduuuuaaarrr"
Marsha terperanjat kaget mendengar suara petir yang sangat keras .
"astaga TUHAN!!!"gadis itu tersadar dari lamunannya , ia memegangi dadanya mengontrol detak jantung nya yang berpacu sangat cepat akibat keterkejutannya mendengar suara petir tadi. Tak lama kemudian hujan pun turun membasahi bumi dengan sangat lebat.
Marsha mengambil handphone nya dari saku celananya , ia memeriksa baterai hp nya ternyata sisa nya tinggal tiga belas persen lagi , tanpa aba aba ia pun bergegas berlari kearah kamarnya , mencari charger handphonenya untungnya charger handphone tersebut langsung terlihat di atas meja belajarnya sehingga ia tidak perlu mencarinya terlalu lama , kemudian ia pun mencharge handphone nya,
"huft....semoga saja dewi fortuna berpihak sama gue malam ini" ucapnya dengan nada memohon . namun sepertinya permohonannya tidak terkabul kan untuk malam ini , dalam beberapa detik kemudian seluruh lampu rumahnya padam .
"aaaaaa...!!!!!" Marsha secara spontan menutup mulutnya , lalu buru buru mengambil handphonenya dan menyalakan senter , gadis itu mencari lilin yang biasa ada di laci meja belajarnya namun hasil nya nihil , dan ternyata persedian lilinnya habis , ia juga lupa untuk membeli persedian lilinnya lagi.
"aish.....benar benar malam yang sial , padahal udah mohon dengan tulus jugak , tetap aja nggak di kabul lin . shit!!!!"maki Marsha yang bicara sendiri .
"ck....gimana dong ini?? , mana baterai handphone gue tinggal tiga belas persen , lama nggak ya ini listrik nya padam ." Marsha sangat takut akan kegelapan , bukan nya ia takut akan hantu hanya saja gadis itu tidak tahan jika ia berada di kegelapan , jika ia berada di kegelapan tanpa cahaya sedikit pun ia merasa sedang buta dan ia takut jika hal itu benar benar terjadi . yang ia perlukan saat gelap hanya lah secercah cahaya agar Marsha yakin bahwa ia sedang tidak buta sekalipun dia tau jika itu hanya lah listrik yang sedang padam.
" ya sudahlah... nikamati aja apa yang udah terjadi , lebih baik gue makan abis itu mandi terus gue langsunng tidur biar cepat jumpa paginya " putus Marsha
Ia pun keluar dari kamarnya menuju dapur , ia mempersiapkan hidangan makam malam nya lalu makan dengan lahap nya , setalah ritual makannya selesai ia pun bergegas mandi Tak memakan waktu sejam gadis itu sudah selesai dengan acara mandinya ia pun beranjak pergi kembali ke kamarnya .
Marsha merenggangkan otot otot tubuh nya gadis itu berdiri di samping kasurnya , ia merasa sangat lelah hari ini padahal kegiatannya hari ini tidak terlalu banyak hanya kuliah saja , ia tidak bekerja hari ini karna sedang off tapi ntah kenapa untuk hari ini tubuhnya terasa sangat lelah.
Setelah selesai merenggangkan otot otot tubuh nya ia melihat jam , tenyata masih pukul delapan malam , Marsha pun bergegas merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya . namun saat ia ingin menutup matanya ia di ganggu oleh deringan suara handphonenya .
"aish...siapa sih yang nelpon gue malam gini , nggak mikir apa dia ini situasinya lagi hujan dan banyak petir? Mau cari mati kayak nya ni orang. " Marsha pun mengambil handphonenya yang terletak di atas meja , ia mendekatkan handphonnya ke kupingnya
"maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk , silah...."kata kata Marsha yang menirukan suara operator di putus oleh suara gadis yang berada di seberang sana
"nggak uasah sok sok kan jadi operator deh loh syah , gue udah kenal betul sama suara loh " sergah si penelepon
"aish...ngapain sih lo Eil nelpon gue malam malam gini mana hujan banyak petirnya lagi , nggak baik nelpon orang pas lagi banyak petir gini , di sambar petir nanti loh mau hah?"omel Marsha ternyata gadis yang menelepon Marsha saat ini adalah sahabatnya Sheryl .
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHA
Подростковая литератураSaat dunia menghempaskan ku , aku hanya berharap seseorang datang menangkapku walaupun itu sudah terlambat - marsha abigail soraya Hello guysss!!!! Ini...aku cuma mau bilang , jangan menyimpulkan cerita hanya dari prolognya, hanya karna prolog nya s...