2

34 9 4
                                    

Hari ini hari selasa dan jam sudah menjukkan pukul dua belas lewat tiga puluh menit , seorang pria nampak sedang kesal di dalam mobilnya , ia terlihat gelisah melihat jam tangannya yang ntah sudah berapa kali ia lihat , ia membanting stir mobilnya berharap kekesalannya dapat berkurang , "harus nya tadi gue bawa motor aja aaarghhh!!!!"pria itu semakin kesal , ya..pria itu sedang terkena macet sudah setengah jam ia berada di dalam mobil yang tidak bergerak sama sekali itu , padahal tiga puluh menit lagi ia akan ada jam masuk kelas nya . sepertinya ia akan terlambat hari ini . " lima menit lagi ini mobil nggak jalan , terpaksa gue harus lari ."pikir pria itu

Namun tak sampai lima menit jalanan sudah tidak macet lagi , ia pun bergegas menjalan kan mobilnya , sesampainya ia di tujuan ia langsung memakirkan mobilnya , keluar dari mobil kemudian bergegas berlari melewati beberapa siswa siswi di sepanjang koridor, sangkin buru burunya ia beberapa kali menabrak orang orang yang ia lewati ," eh maaf maaf" katanya pada setiap orang yang ia tabrak dengan tidak menghentikan langkahnya , tak mengurangi kesialannya ia tanpa sengaja menabrak seorang gadis dengan kuat sampai gadis itu terjatuh , untungnya kejadian itu tidak berlangsung lama , karna gadis itu pun terlihat baik baik saja .

"sialan...udah masuk!!"gumamnya kesal ketika ia sampai di depan pintu kelasnya

mungkin hari ini sudah menjadi takdirnya harus terlambat masuk kelas hari ini.

Pria itu bernama Alexander vilandia corrent ia adalah salah satu mahasiswa terpintar di universitas itu , ia juga adalah seorang kapten basket handal terbukti sudah banyak piala yang timnya kumpulkan untuk mengharumkan kampus mereka , ia juga merupakan pria tampan dan ramah , banyak mahasiswi kampus yang mengejar nya, hanya untuk menjadi kekasih Alex,

ALEX POV

"selamat siang pak "

" maaf saya terlambat"ujar Alex ketika sampai di pintu kelas sambil mengetuk pintu

"loh,,Alex ?? kenapa kamu bisa terlambat? Tidak biasanya kamu seperti ini? "dosen itu meletak kan spidolnya dan mendekati Alex

"ia pak . tadi saya terkena macet di jalan"

"baik lah karna ini baru pertama kali nya , maka kamu saya beri dispensasi , sana pergi ke kursi mu"

" baik pak , terimakasih"Alex membungkuk kan badannya sekilas , kemudian langsung berjalan menuju kursinya di barisan ke dua

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore , sudah 2 jam lebih Alex keluar jam kelasnya itu berarti sudah satu jam lama nya juga ia bermain basket seorang diri di lapangan

Sangkin lamanya bermain ia tidak sadar bahwa tubuhnya sudah bermandikan keringat , kaus yang ia gunakan pun sudah basah , dan juga rambutnya sudah acak acakan dan lepek akibat keringat.

Ia pun , terduduk di lapangan karna sudah merasa lelah , Alex mengarahkan kepalanya kebawah dengan kakinya ditekuk untuk menopang ke dua tangannya . saat Alex menoleh kesamping kanan ia mellihat seorang gadis duduk di kursi penonton sedang bermain dengan sebuah laptop ia tidak dapat melihat wajah gadis itu karna gadis itu memakai topi dan kepalanya pun sedikit membungkuk namun, bukan itu yang ia fokuskan sekarang , ia lebih memfokuskan tatapannya pada benda yang di samping gadis itu , botol minum , ya..saat ini yang dibutuhkan Alex adalah air minum karna ia sudah merasa sangat haus , jika ia membeli minum di kantin jaraknya sangat jauh , pilihan terbaik yang harus ia pilih adalah dengan meminta air minum gadis itu , lagian tidak ada salah nya jika ia meminta minum , toh pasti gadis itu akan senang hati memberi ia botol minum itu mengingat banyak mahasiswi yang mengejarnya , jangan kan air minum , hati mereka juga jika Alex minta bakal dikasih dengan senang hati.

Tanpa pikir panjang Alex pun menghampiri gadis itu , sebelum itu ia mengambil kemeja hitamnya yang terletak di bawah ring basket

"hai..."sapa Alex , namun gadis itu tak merespon

MARSHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang