7. Milikku

3K 192 22
                                    


Merasa aneh dan canggung di rasakan oleh dua manusia yang berbeda gender ini. Sudah hampir cukup lama mereka saling berdiam diri, padahal kini mereka duduk saling berhadapan pula. Jarak mereka hanya terpaut sekitar satu meter, tapi tidak ada yang terlihat akan membuka obrolan mereka.

Jadi apa kalian akan menghabiskan waktu seperti itu sampai pagi?

"Ja-jadi apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sakura pelan pada akhirnya. Ia sudah tidak tahan saling berdiam diri seperti ini. Maka ia memberanikan diri terlebih dahulu untuk membuka suaranya. Ia bertanya dengan kepala tertunduk.

Sasuke mendengarnya. Tapi ia tidak langsung membalas apa yang di pertanyakan Sakura padanya.

Ada semburat merah yang sangat tipis di wajahnya. Tangannya pun tiba-tiba saja merasakan sebuah rangsangan aneh yang rasanya sama seperti saat ia menyentuh gadis itu dulu. Ah, tubuh polos gadis itu tergambar kembali dalam memori otaknya. Astaga, ia bukan lelaki mesum tapi jujur ia sendiri menikmati bayangan tersebut. Bodoh, harusnya ia tadi mengetuk pintu terlebih dahulu. Sehingga ia tidak akan melihat gadis itu yang tengah melepas furisode-nya dan menggantinya dengan yukata tidurnya. Ia melihat semuanya, bagaimana putihnya tubuh polos gadis musim semi itu. Sialan, itu membuat penisnya menegang minta kepuasan.

"Sasuke-kun!" Panggil Sakura.

Sakura merasa ada yang aneh dengan diri Sasuke saat ini.

Sasuke tersentak mendengar Sakura yang memanggil namanya. Mendecih pelan merutuki kebodohannya sendiri. Napasnya yang memburu mambuatnya tidak fokus.

"Maaf" Sasuke mengucap maaf tanpa melihat Sakura. Tentu ia tidak akan sanggup menatap wajah Sakura saat ini. Ia sendiri merasa malu atas kejadian tadi.

Sakura sendiri semakin menunduk malu. Wajahnya memanas.
'"i-iya, tidak apa-apa. Hehe" Sakura tertawa garing tidak tahu harus menanggapi seperti apa lagi. Toh Sasuke juga sudah pernah melihatnya kan.

"Aku benar-benar tidak tahu kau sedang.." Sasuke tidak melanjutkan ucapannya. Ia akan gila jika bicara frontal pada gadis itu.

"Sudahlah, lupakan saja"

Hening sejenak. Sasuke yang berusaha menepis bayangan mesumnya dan Sakura yang berusaha mencari bahan pembicaraan untuk mereka berdua.

"Jadi apa kau kesini, emm karena menginginkan seorang wanita?" Akhirnya hanya itu yang terbersit dalam kepalanya. Ia sendiri hampir tercekat saat mengucapkannya. Ada perasaan sedih saat mendapati hipotesa seperti yang ditanyakannya barusan.

Mendengar ucapan Sakura, sontak Sasuke langsung menatap tajam pada gadis yang ada di hadapannya ini.
Dengan tegas ia berkata "Tidak"

"Lalu?"

"Kenapa kau bisa ada disini?" bukannya menjawab, Sasuke malah bertanya balik padanya. Onyx itu menatap intens Sakura. Nada suaranya juga terdengar sedikit dingin. Sasuke gamang dengan perasaannya saat ini. Seperti ia tidak menyukai eksistensi dari gadis musim semi itu disini. Tempat ini bukan tempat yang baik untuk gadis itu.

"Ceritanya sangat panjang" jawabnya dengan menghela napas besar.

"Ceritakan saja. Aku akan mendengarnya. Walaupun itu sampai pagi aku tidak peduli. Ceritakan saja!"

Oke. Pembahasan ini sepertinya membuat Sasuke lupa akan keadaanya penisnya yang tadinya mengeras.

Sakura menatap heran pada Sasuke, tapi akhirnya ia menceritakan semuanya pada pria itu. Bagaimana awal Ibu tirinya yang menjualnya dan sampai ia dibawa kesini.

"Setelah itu?"

"Tsunade-sama ingin aku menjadi salah satu Geisha-nya" Sasuke terkejut, meskipun awalnya ia sudah menduga tentang hal itu. Sasuke bisa menangkap raut sedih dari wajah Sakura. Meskipun gadis itu tersenyum sekalipun. Ia tahu, itu senyuman palsu.

KIMI NO IRU MACHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang