SATU

9.2K 560 6
                                    

HAPPY READING
*
*
*

Suara tetesan air dalam genangan sebuah ember menggema ke seluruh ruang rumah sederhana. Warna cat tembok yang sudah luntur diserta retak menggambarkan rumah yang tak terurus.

Sinar mentari disertai cicitan burung pagi hari, memaksa sepasang mata sipit terbuka lebar. Wajah putih pucat nya menyiratkan beban yang ia pikul. Tubuh mungil nya terbangun dari ranjang yang berdecit.

Kaki kecil itu melangkah ke kamar mandi. Tangan lembut itu membasuh wajah cantiknya. Ia menatap dalam ke sebuah cermin yang berkarat.

Satu persatu ia mengancing kan kemeja nya. Memakai sepatu yang sudah terlihat usang. Pria itu tersenyum kecil menatap dirinya yang sudah siap untuk memulai hari nya.

Perlahan ia membuka pintu. Melangkah kecil meninggalkan rumah tua itu. Menyapa kucing kecil yang sedang mencari makan ditumpukan sampah pinggir jalan. Menatap langit biru nan cerah.

Tin.. Tin.. Tin..

Suara klakson mobil mewah menghentikan langkahnya. Mobil itu berhenti tepat disamping. Kaca jendela nya perlahan turun. Menampilkan sosok pria tampan dengan tampilan elegan nya.

"Yaak!! Baekhyun-ssi... Masuk lah" ucap pria itu.

Baekhyun hanya menatap nya sebentar dengan dingin. Lalu kembali melangkah menjauh.

Pria itu mendengus kesal. Ia turun dengan membanting pintu nya. Menyusul baekhyun dengan melangkah cepat.

"tunggu!! " pria itu menarik lengan baekhyun. Membuat Baekhyun berbalik menghadapnya.

"kenapa kau terus menghiraukan ku huh? "

"aku sudah mengatakannya ratusan kali. Kenapa kau tak mengerti juga"

"aku tau kau sudah menikah dan punya anak. Tapi, pria itu.. Tidak akan pernah bangun. Apa kau tak menyadari nya huh!! "

PLAAK !!

"Yaak!!! Park Chanyeol !!! Jangan bicara macam2. Kau tidak tau apa2. Jadi, berhenti menggangguku!!! "

Mata sipit itu memerah. Air mata sudah mengumpul di sudut matanya. Baekhyun berbalik dan melangkah cepat. Meninggalkan Chanyeol yang terpaku ditempatnya.

-----




Disebuah club malam. Lampu disko terus berputar dengan dentuman musik yang bergelegar. Chanyeol terus menenggak minumannya tanpa henti. Tanpa memperdulikan wanita2 yang terus menggodanya. Tiba2 saja ia mengamuk. Membanting gelas dan berteriak sekerasnya.

Para wanita yang berada didekatnya pergi menjauh dengan histeris ketakutan. Semua mata menatap padanya. Mereka pun mulai berbisik.

"bukankah itu Park Chanyeol? "

"penyanyi terkenal itu? Aishh.. Lihatlah kelakuan nya. Tidak setampan wajahnya"

"ku dengar ia menolak drama yang ditawarkan  penulis terkenal"

"benarkah? Sombong sekali"

"ckck.. Biarlah. Dimana2 juga begitu. Kalau sudah terkenal mereka akan terus merasa di awan. Merasa semua yang mereka ingin kan pasti akan terkabul"

"hahha.. "

"Yaak!!! " teriak chanyeol tiba2 mengejutkan dua wanita yang sedang membicarakannya.

"Wanita jalang.. Aku.. Dengar semua yang kau katakan. Kemari.. Kemari... Siapa yang bilang aku bisa mendapatkan apa yang aku mau huh?? Katakan!! Katakan!!! "

"hyung.. Kau kenapa? " seseorang datang dan mencoba menyeret chanyeol dari sana.

"lepas!! "

"hyung.. Ini aku.. Sehun. Oh sehun"

"mereka bilang.. Aku.. Bisa mendapatkan semua yang aku mau.. Ckck.. Tapi aku.. Tak bisa mendapatkan nya. Baekhyun.. Dia.. Semakin sulit untukku mengerti. Kenapa.. Kenapa huh? Aku.. Park Chanyeol. Seorang penyanyi terkenal dengan wajah tampan dan tubuh yang sempurna. Aku kaya dan punya rumah mewah. Tapi, apa kau lihat dia tinggal dimana? Bahkan itu tidak pantas disebut sebuah rumah. Kenapa.. Dia harus bekerja begitu keras ketika ada aku disisinya. Aku.. Bahkan bisa membiayai rumah sakit suaminya itu.. Dan membesarkan anak nya. Tapi.. Kenapa? Kenapa? "

Chanyeol terus mengoceh sepanjang sehun memapahnya hingga masuk kesebuah mobil. Ia bahkan sudah tak sadarkan diri saat mobil itu berhenti di halaman rumahnya yang mewah bak istana.

Sehun terlihat kesulitan saat harus membopong Chanyeol bersama supir ke kamarnya. Direbahkannya chanyeol di ranjang besar nya. Sehun menghela napas melihat hyung nya terdampar tak sadarkan diri.

"ini.. Sudah keberapa kali nya kau seperti ini dalam sebulan ini. Kenapa kau terus mengejarnya padahal sudah pasti di tolak mentah2" ucap sehun kasian.

"dulu.. Dia ramah padaku. Tapi,, sekarang tidak lagi"

"Yakk.. Tentu saja. Kau sudah gila huh? Dia pria yang sudah menikah bahkan punya anak. Bagaimana bisa kau terus mengejar nya. Bahkan mencoba mengurusi hidupnya. Berhenti lah bermimpi hyung... Kau juga punya hidupmu sendiri"

Entah kenapa sehun terlihat kesal. Ia melempar kan bantal ke tubuh chanyeol dan pergi dari sana. Meninggalkan chanyeol yang menangis dalam tidurnya. Bibir nya terus menggumamkan nama baekhyun.

-----

To be continue

Endless Love - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang