CHAPTER 4

152 21 2
                                    

Sekarang tim Seventeen, dan tim BTS sedang berkumpul di markas mereka. Kesalahan kecil yang mereka perbuat hari ini merusak rencana awal mereka. Jadi mereka menyusun ulang tempat yang hancur.

Seharusnya para perserta survival tadi sudah melaksanakan test pertama. Namun, semua menjadi sangat kacau dengan sebuah bom yang meledak, di ikuti dengan jebakan lainnya yang ikut aktif.

Beruntung Hong Joshua dapat menutupinya dari peserta survival. Walaupun Joshua sedikit membocorkannya ke.pada para peserta survival. Joshua langsung menyuruh para survival untuk pulang dan mempersiapkan diri untu menghadapi ujian keesokan harinya.

Sementara itu, Namjoon yang sudah sampai di markas bertengkar kecil
dengan S. Coups. Yah ketua dan wakilnya itu memang tak pernah luput dari pertengkaran. Mereka yang memimlin acara ini dengan Namjoon sebagai Leader dan S. Coups wakilnya. Tapi yang paling tinggi adalah BOA sebagai CEO.

" Ya kau ceroboh sekali. Kau hampir saja membunuhku tau, nyaris saja aku kehilangan wajah tampan ku ini. Mimpi ku masih sangat panjang, belum lagi aku menikah dengan Jin Hyung. Kalau saja aku tidak cekatan aku tak tahu bagaimana nasib ku."
Cerocos Namjoon panjang lebar, sambil memandang sengit ke arah S. Coups.

"Mana kutahu kalau aku akan menginjak bom hyung, aku tidak sengaja. Lagian aku tak peduli kau belum menikah atau apalah,
yang penting kami selamat"
Wajah S. Coups terlihat sangat santai, seolah hal itu tak bermakna baginya

"Yaa..., kau itu menyebalkan sekali"

Begitulah mereka meski sering bertengkar, tetapi mereka lah yang paling akrab dari
semua para juri. Mereka selalu bersikap seolah tak peduli, namun sebenarnya mereka bagaikan kakak dan adik yang perduli satu sama lainnya.

sudah lah... sekarang yang kita harus lakukan adalah memasang kembali jebakannya, agar besok para peserta survival dapat kita uji."

"Kau benar Joshua, kalau begitu mari kita pasang kembali jebakannya. Karena kita tidak mungkin melakukan penundaan secara tiba-tiba. Kita juga beruntung, hanya gedung Ujian terakhir yang hancur. Gedung yang lainnya juga masih aman."

Mereka pun kembali bekerja memperbaiki jebakan yang sudah tidak aktif akibat ulah
S. Coups tadi. Mereka sangat cekatan dan handal, sehingga hanya butuh waktu sekitar 2 jam untuk menyelesaikannya semuan kekacauan yang ada. Mereka pun kembali beristirahat ke markas, kembali ke aktivitas masing-masing.

Sesaat setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka masing masing muncul lah Seungkwan dengan mata yang setengah terbuka, dan rambut yang acak-acakan khas bangun tidur. Perhatian mereka seketika langsung ke arah Seungkwan. Semuanya langsung menatap tajam Seungkwan.

"Mengapa kalian menatap ku begitu?, memangnya apa ada yang salah dengan wajahku?"

Ia mengambil kaca yang berada di dekat meja tempatnya berdiri, dan mengamati wajahnya yang dipantulkan kaca itu. Sangat tidak peka dengan keadaan, muncul tiba-tiba bukannya bertanya ada apa, malah bertanya kesalahan pada wajahnya.

Untung saja S. Coups tidak melemparnya ke sungai Han, mudah saja  bagi S. Coups untuk melemparnya dia kan pendek. Tapi S. Coups lupa dengan berat badan Seungkwan, yang dua kali lipat berat badanya.

"Dasar Seungkwan, tak perlu repot memandangi wajah mu, toh wajah mu akan tetap sama tak ada bedanya"

"Ada apa, mengapa wajah kalian terlihat sangat lelah?."

Wonwoo dan Dokyeom pun ikut ikutan meledeknya. Mereka semua memang sering saling meledek. Namun, meski begitu, mereka tetap seorang detektive yang profesional.

"Dasar Seungkwan Pendek, kamu memang tidak pernah peka ya  aku yakin pasti kau tertidur pulas tadi di ruang monitoring, benarkan Wonwoo ?"

"Aku juga berfikir hal yang sama dengan mu Dokyeom, Seungkwan, kalau kau penasaran kenapa tidak kau lihat saja sih lewat rekaman CCTV di laptop 'Booelat' mu itu, gampang kan?. Begitu saja di buat susah. "

"Siapa yang tertidur?, aku tadi tidak tertidur, hanya saja aku sedikit terielap dan bermimpi bertemu penyanyi cantik Suzy Miss A yang terkenal itu.

"Teruslah bermimpi, karna mimpi mu itu takkan pernah menjadi nyata, biar saja kami mati sekalian, huh dasar."

Dengan wajah terlihat sangat polos yang masih bingung, Seungkwan ditinggalkan Wonwoo dan Dokyeom di dekat pintu sambil bergumam pelan

"Memangnya apa yang terjadi yah?. Kenapa mereka jadi sesitive itu? "

Woozi pun datang dengan wajah yang menahan tawanya. Namun, seperti nya aktingnya gagal ketika meliahat wajah Seungkwan yang polos. Tawanya langsung menggelegar ke penjuru ruangan, sementara Seungkwan yang ditertawai pun menggerutu dan masuk keruangannya.

Karena penasaran dengan apa yang telah terjadi dan ingin mengeceknya di laptop biru Apple kesayangannya yang dia beri nama 'Booelat'.

Di seberang nya tampak ketua dan wakilnya,  Namjoon dan S.  Coups sedang mengobrol. Entah mengapa mereka
ini selalu saja tak pernah akur.

"Yeah... aku harap kejadian hari ini tidak akan terulang lagi. Dan semuanya harus lebih berhati-hati untuk ke depannya. "

Sahut Namjoon dengan wajah yang masih sedikit jengkel, dan menyindir sang wakil ketua.

"Sudahlah Hyung, beristirahatlah. Jangan hanya menyindirku saja, karena aku tak akan mendengarkan mu untuk saat ini"

Coups membalasnya dengan sangat santai, ia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali. Sampai-sampai Jeonghan yang kebetulan ada di sana, mengamuk mendengarnya.

"Memangnya siapa lagi yang aka disalahkan hah?. Lagi pula sudah jelas ini semua karena tindakan cerobohmu Sungcheol"

"Baiklah-baiklah aku yang salah, tidak perlu mempermasalahkan ini lagi. Lebih baik kita beristirahat saja"
Kata S. Coups mengalah. Karena jika Jeonghan kekasihnya berbicara,  S. Coups tidak bisa berkutik lagi.

Hari itu pun mereka akhiri dengan beristirahat di tempatnya masing masing. Mereka harus bekerja dua kali karena kesalahan teknis S. Coups. Belum lagi mereka harus bersiap untuk acara besok.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

HOPE YOU LIKE IT

Escape Room. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang