Sesudah chattingan bersama Laras,Revan pun masuk kembali ke dalam kamar.
"Ekhem...kayaknya ada yang lagi berbunga-bunga nih,"ucap Rizki dengan seringai jahilnya,melihat Revan yang senyum-senyum sendiri.
"Apaansi lo?!"sewot Revan.
"Wihhh santay dong bro,gak usah sewot gitu.Kan gue cuman tanya,ya gak Raf,"tanya Rizki kepada Rafa sambil cengengesan.
Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat aksi kedua sahabatnya.Memang di antara mereka bertiga,hanya Rafa lah yang mempunyai pemikiran sedikit dewasa.
"Jadi gimana?"tanya Rafa kepada Revan.
"Apanya yang gimana?"jawab Revan keheranan.
"Ya perkembangan hubungan lo sama si Laras lah,"ucap Rafa kembali.
"Ohh itu..."jawab Revan menggantung ucapannya sambil senyum-senyum.
"Lah kok malah senyum-senyum si?lanjutin ada apa?Plis deh jangan buat gue penasaran Van,"ujar Rizki kesal.
"Iya iya,gue kasih tau.Jadi tadi gue abis minta nomernya Laras sama si Sandra-"jawab Revan,tapi belum juga selesai menjawab.
"Trus-trus gimana?"ujar Rizki cepat,memotong ucapan Revan.
"Lo mau denger cerita gue gak si?"tanya Revan sewot.
"Ya maulah,"jawab Rizki.
"Ya udah dengerin,gak usah motong ucapan gue,"ucap Revan sambil memutar bolat matanya malas.
"Ya kan gue gak tau kalo lo belum selesai ceritanya,"jawab Rizki cengengesan.
"Ya makanya dengerin dulu kalo orang lagi cerita tuh,"ucap Revan kembali.
"Iya dah iya,gue dengerin cerita lo sampe selesai,"jawab Rizki.
"Hhah,"terdengar helaan nafas dari Revan sebelum melanjutkan ceritanya.
"Jadi udah gitu gue chattingan sama si Laras,trus udah deh gue ajak dia besok buat berangkat sekolah bareng,"ucap Revan mengakhiri sesi ceritanya.
"Trus dia mau?"tanya Rafa.
"Mmm..."pikir Revan,pura-pura memikirkan jawaban dari Laras.
"Dia jawab apaan?keburu mati penasaran nih gue,"ucap Rizki sewot.
"Lo tau dia jawab apa?"tanya Revan kepada kedua sahabatnya.
"Mana gue tau,emang gue cenayang apa?"sewot Rizki kembali,yang digelengi kepala oleh Rafa.
Tiba-tiba terjadi keheningan di antara mereka.
"Anjirrr Revan cepetan kasih tau gue,dia ngejawab apa? Malah diem lo,"ucap Rizki geram.
"Lah kira gue lu udah gak penasaran lagi,"ucap Revan pura-pura bego.
"Ck,gak usah pura-pura bego deh lo Van.Kesel gue jadinya sama lo,"jawab Rizki kesal.
"Iya dah iya gue kasih tau.Jadi,tadi pas gue ajak dia buat berangkat sekolah bareng, awalnya dia gak mau.Alesannya si takut ngerepotin,padahal kan gak sama sekali.Trus gue paksa dia,akhirnya dia mau deh,"ucap Revan sambil senyum-senyum.
"Lah maksa dia,"ucap Rizki meledek Revan.
"Udah deh Ki jangan mulai,panas nih telinga gue tiap hari dengerin lo berdua berantem,"ucap Rafa.
"Iya maaf,"ucap Rizki memelas.
"Oh ya tapi selamat deh,lo udah mulai deket sama si Laras,"ucap Rizki yang diangguki Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reviens
Teen Fiction-HIATUS- "Jadi selama ini lo itu anggap gue apa Kak?"tanya Laras kepada Revan yang hanya bisa diam saja. Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang mencintai seorang pria dengan tulus,namun apa jadinya ketika ketulusan itu tidak dihargai...