Ketika hendak masuk ke dalam kamarnya,Kevin mendengar suara bel yang menghentikan langkahnya.
"Iya sebentar,"teriak Kevin dari dalam rumah sambil melangkahkan kakinya untuk mebuka pintu depan.
"Assalamualaikum bang."sapa orang tersebut kepada Kevin setelah pintu terbuka.
"Waalaikumsalam,siapa ya?"tanya Kevin kepada orang tersebut.
"Oh iya kenalin kak nama gua Revan,temennya Laras."ucap orang tersebut yang tak lain adalah Revan,sambil menjulurkan tangannya.
"Oh Revan.Gua Kevin abangnya Laras,"jawab Kevin membalas uluran tangan Revan.
"Mau cari Laras ya?"tanya Kevin sambil melepaskan uluran tangannya *yakali mau pegangan terus nanti dikira homo lagi:v"Eh iya bang,Larasnya ada?"ucap Revan.
"Ada kok,yuk masuk dulu."ajak Kevin pada Revan.
Lalu mereka berdua pun masuk ke dalam.
"Tunggu bentar ya gua panggil Larasnya dulu,soalnya tadi si baru mandi.Biasa kesiangan bangun katanya dia."ucap Kevin setelah mempersilahkan Revan untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Ah iya bang."jawab Revan seraya tersenyum.
Kevin pun pergi untuk memanggilkan Laras.
"Ras,ada temen lo tuh di bawah."teriak Kevin setelah sampai di dalan kamar Laras.
"Gausah teriak juga kali."teriak Laras dari dalam kamar mandi lalu berjalan keluar setelah rapi dengan pakainnya.
"Lah apa kabar ama lo yang teriak juga maemunahhhh,"ucap Kevin melihat Laras yang baru keluar dari kamar mandi.
"Lagian juga kalo gua ga teriak lo ga bakal denger."lanjut Kevin."Anjirr,lo ngatain gue budeg bang?!"tanya Laras.
"Siapa yang ngatain lo budeg?emang bener kan kalo gua ga teriak lo ga bakal denger?kan lo nya juga lagi mandi di kamar mandi."ujar Kevin.
"Oh iya juga ya."jawab Laras sambil terkekeh.
"Yaudahlah cepetan sono ke bawah,temen lo udah nungguin tuh.Apa jangan jangan itu pacar lo?"tuduh Kevin pada Laras.
"Apaansi lo,itu kakak kelas gue,"jawab Laras lalu mengambil tasnya.
"Udah ah gue turun duluan ke bawah."lanjut Laras setelah siap dengan segala keperluannya.Sesampainya di ruang tamu,Laras melihat Revan yang tengah menunggunya sambil sesekali mengecek hp nya.
Revan yang tengah menunggu pun mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara derap langkah seseorang."Mmm...kak sorry yang nunggu lama."ucap Laras tidak enak setalah sampai di hadapan Revan.
"Eh gapapa kok,ya udah yuk."ucap Revan sambil berdiri.
"Yuk,"jawab Laras sambil hendak melangkahkan kakinya terlebih dahulu.
Belum juga melangkah,ada suara yang menghentikannya.
"Eh eh eh,mau pada pergi kemana nih?"tanya Kevin yang baru datang di ruang tamu.
"Oh ini kak mau ngajak Laras keluar beli buku,boleh kan bang?"izin Revan pada Kevin a.k.a kakaknya Laras.
"Mmmm..."Kevin pura pura berfikir.
"Duh kebanyakan mikir deh,tinggal iyain aja susah banget si lo bang."saut Laras.
"Iyaiya boleh,yaudah sana hus."usir Kevin pada Laras.
Sedangkan Revan hanya diam melihat interaksi diantara dua orang kaka beradik tersebut."Dasar abang kampret lo pikir gua kucing pake di hus hus segala,"gumam Laras.
"Ya udah bang,Laras berangkat dulu ya."ucap Laras sambil menyalimi tangan abangnya.Belum sempat Kevin menjawab,Laras sudah berbicara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reviens
Teen Fiction-HIATUS- "Jadi selama ini lo itu anggap gue apa Kak?"tanya Laras kepada Revan yang hanya bisa diam saja. Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang mencintai seorang pria dengan tulus,namun apa jadinya ketika ketulusan itu tidak dihargai...