Sesampainya di depan pintu gerbang rumah Laras,Revan turun dari motornya.Ia melihat ada seorang penjaga rumah.
"Permisi pak,Larasnya ada?"tanya Revan setelah berhadapan dengan penjaga rumah tadi yang dibatasi pintu gerbang.
"Maaf anda siapa ya?"tanya penjaga rumah itu balik.
"Ohh iya,saya Revan temannya Laras pak.Apa larasnya ada?"tanya Revan kembali menanyakan keberadaan Laras,setelah menjawab pertanyaan satpam tadi.
"Ada di dalam,silahkan masuk."ucap penjaga rumah tadi sambil membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Revan untuk masuk.
Revan pun sampai di depan pintu utama rumah Laras yang tadi sudah ditunjukan oleh penjaga rumah.
"Assalamualaikum,"ucap Revan sambil memencet bel rumah Laras,tetapi belum juga ada tanda-tanda orang yang akan membukakan pintu.Sampai pencetan bel yang ketiga barulah muncul seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik dan modis.
"Waalaikumsalam,"ucap wanita tersebut setelah membukakan pintu,seraya tersenyum ramah kepada Revan.Revan pun mebalas senyumannya sambil mencium tangan wanita tersebut.
'pasti ini ibunya Laras'batin Revan masih sambil tersenyum kepada wanita tersebut.
"Cari siapa nak?"tanya wanita tersebut yang tak lain adalah Mamahnya Laras.
"Ohh ya sebelumnya kenalin dulu tante.Nama saya Revan temannya Laras,saya ke sini mau cari Lasras.Larasnya ada tan?"tanya Revan sopan kepada Mamahnya Laras.
"Oh nak Revan,ada kok Larasnya.Memangnya ada keperluan apa ya? Tumben sekali pagi-pagi bengini?"tanya Mamah Laras.
"Gak ada apa-apa kok tan,cuman mau ngajak Laras berangkat bareng ke sekolah,"jawab Revan ramah.
"Oh ya udah masuk dulu yuk,"jawab Mamah Laras mengajak Revan masuk ke dalam rumahnya.
"Nggg..gak usah tante,disini aja,"tolak Revan halus.
"Loh kenapa?Ayolah gak baik bertamu tapi tidak masuk ke dalam rumah,"ajak Mamah Laras kembali sambil mengambil tangan Revan,mamaksanya untuk masuk.
"Ehhh,udah disini aja tan,"ucap Revan ketika ia sudah sampai ruang tamu.
"Loh kok gitu?Larasnya ada di ruang makan lagi makan.Gak disamperin aja langsung? Sekalian makan juga,"ucap Mamah Laras kepada Revan.
"Gak usah tan,tadi Revan udah sarapan di rumah.Biar Revan tungguin Larasnya disini aja,"ucap Revan,menolak secara halus ajakan Mamanya Laras untuk makan.
"Ya udah deh.Kamu duduk dulu,nanti tante panggilin Larasnya sebentar,"ucap Mamah Laras ramah.
"Iya tan,maaf ngerepotin,"jawab Revan tidak enak.
"Nggak kok,ya udah tante panggil Larasnya dulu ya,"ucap Mamah Laras seraya melenggang pergi menuju ruang makan.
Sepeninggalan Mamahnya Laras,Revan pun duduk di sofa yang telah disediakan.Sambil menunggu Laras,Revan membuka handphone nya sebentar.
***
Di waktu yang bersamaan,di tempat yang tak lain adalah ruang makan Laras.Mamah Laras baru saja sampai.
"Ras ada yang nyari kamu tuh,"ucap sang Mamah kepada Laras.
"Siapa mah?"tanya Laras heran.
"Re...re...re..."ucap sang mamah sambil mengingat nama orang yang mencari Laras.
"Re siapa mah?"tanya Laras penasaran.
"Duh siapa ya?Re..aduh re apa ya?"tanya Mamah Laras kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reviens
Tienerfictie-HIATUS- "Jadi selama ini lo itu anggap gue apa Kak?"tanya Laras kepada Revan yang hanya bisa diam saja. Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang mencintai seorang pria dengan tulus,namun apa jadinya ketika ketulusan itu tidak dihargai...