Disebuah tempat keramaian ada 3 orang sahabat cewek yang sedang menonton pertandingan futsal antar sekolahnya,siapa lagi kalau bukan Laras,Sandra,dan Mona.Mereka menyengajakan pulang terlambat agar mereka dapat menontonnya,karena pertandingan kali ini sekolah mereka sudah memasuki final.
Yang mengikuti pertandingan futsal hanya kelas XII saja,karena mereka tidak akan diperbolehkan lagi untuk ikut pertandingan selanjutnya setelah ini.Mereka hanya boleh melatih adik kelasnya yang mengikuti eskul futsal,itu pun hanya beberapa bulan saja,karena mereka sudah akan mengahadapi ujian nantinya.Dideretan kelas XII yang mengikuti pertandingan futsal disana ada 3 orang sahabat cowok yang juga mengikuti pertandingan tersebut,yaitu Revan,Rafa,dan Rizki.Tim mereka terpilih untuk mengikuti pertandingan itu mewakili sekolahnya.
Dan sekarang pertandingan antara tim Revan melawan tim lain pun akan dimulai.Mereka pun dipersilahkan untuk duduk,dengan Laras di samping kanan Sandra dan Mona di samping kiri Sandra.Riuh penonton yang mendukung tim Revan sangat menggema jelas di dalam tribun,begitu pula dengan pendukung tim lawan.Babak pertama sudah dimulai skor masih 0-0."Eh San,Kak Revan tuh main,"ucap Mona menggoda Sandra.Karena,Sandra juga sudah pernah menjadi korban dari keplayboyannya Revan.Tapi tenang saja mereka kini sudah berdamai dan Sandra pun sudah memaafkannya,malahan sekarang mereka menjadi seorang teman.
"Ya udah dong gapapa,emang Kak Revan aja yang main?"jawab Sandra santai.
Sedangkan Laras yang melihatnya hanya diam saja mendengarkan ocehan sahabat-sahabatnya.
"Gak juga si,ya kali aja lo mau nyemangatin mantan pacar lo,hehehe,"timpal Mona sambil cengengesan dan menekankan beberapa kata.
"Apaan si lo?!kok bawa-bawa mantan?!"sewot Sandra.
Pasalnya dia sangat tidak suka bila ada orang yang membahas mantan di hadapannya.Karena menurut dia,mantan itu hanya bagian dari kenangan di masa lalunya.Bukannya masa lalu harus dilupainkan?Kenapa harus dibahas-bahas lagi,pikir Sandra.
"Yee...sellow kali neng,kan gua cuma ngomong aja,"ucap Mona kembali.
"Ya udah ngomongnya yang lain aja Monaaaa...gak usah bawa-bawa mantan,"ucap Sandra geram.
"Ya kan-"
"Udah-udah deh kalian tuh ribut mulu,sebenernya kalian tuh dateng kesini tuh buat nonton pertandingan futsal apa mau debat si?!"ucap Laras memotong ucapan Mona,karena ia sudah sangat merasa jengah mendengar celotehan mereka berdua."Tau tuh si Mona cari gara-gara aja,"ucap Sandra sambil melihat sekilas ke arah Mona.
"Ya udah deh maaf-maaf,"jawab Mona merasa bersalah.
Mereka pun kembali fokus ke pertandingan.
Beberapa menit berlalu,dan sekarang sudah memasuki menit-menit terakhir dari babak pertama.Tapi skor masih 0-0,karena tim mereka sama kuatnya.Hingga akhirnya,sekarang Revan sedang mengocek bola menuju gawang dannnnn.....
"GOLLLLLLL.......!!!!"penonton pun bersorak.
"Huanjjiiirrrr...keren banget Kak Revan,udah ganteng,pinter,tajir,jago futsal pula,"puji Mona melihat Kak Revan yang bisa memasukkan gol ke gawang lawan berbarengan dengan waktu yang habis,hingga sekarang tim mereka unggul 1-0 dari tim lawan untuk babak pertama.
"Tapi,mendingan Kak Rizki si,dia kan gak playboy kaya Kak Revan,"cibir Mona kepada diri sendirinya.
Sedangkan Laras dan Sandra hanya geleng-geleng kepala saja melihat Mona yang membanding-bandingkan antara Revan dan Rizki.Dan ya,kenapa Mona lebih memilih Rizki dibanding Revan atau Rafa?Karena sebenarnya dia sudah mengagumi bahkan menyukai Rizki semenjak ia masuk kelas XI.Tetapi entah dengan Rizki,apa dia sudah mengetahuinya ataukah belum?atau bahkan dia juga sudah memiliki rasa yang sama kepada Mona?Kita lihat saja nanti.
Mereka pun kembali fokus ke pertandingan yang sudah memasuki babak ke-2.Seteah beberapa menit berlalu,akhirnya disana terlihat Rafa yang sedang meminta operan bola ke teman tim nya,dia pun menggiring bola menuju gawang hinggaaaa......
"GOLLLLLLL.....!!!"riuh penonton bersorak kembali menggema di dalam tribun.
Detik berlalu,hingga menit-menit terakhir hanya tinggal beberapa detik saja,dan..
"Priiiitttttt......."peluit panjang tanda akhirnya pertandingan telah ditiup oleh wasit.Dan skor akhir yang dimenangkan tim sekolah Revan adalah 2-0 mengalahkan tim lawan.
Tim Revan dan tim lawan pun melakukan highfive ala cowok,agar setelah pertandingan ini selesai tidak ada pertengkaran di antara mereka.
Setelah itu,tim Revan menghampiri pelatih sekolahnya.Lalu sebagian dari mereka pergi ke tempat ganti baju untuk mengganti baju.Berbeda dengan Revan,Rafa,dan Rizki,mereka masih di sisi lapangan.
"Van,Raf,lo pada mau ganti baju sekarang?"tanya Rizki.
"Nanti dulu deh,kita istirahat bentaran dulu aja disini,"jawab Revan.
Rafa hanya mengangguk saja,menyutujui ucapan Revan.
"Ohh,Ok deh,"ucap Rizki kembali.
Setelah itu mereka beristirahat terlebih dahulu.
Hening.
Mereka sama-sama diam untuk meredakan lelahnya.Sampai Rafa membuka suara memecahkan keheningan.
"Eh Van ini kan pertandingan terakhir yang kita ikuti trus sekarang kan kita menang,gimana kalo kita rayain kemenangan ini?"usul Rafa.
"Iya tuh Van,bener apa kata si Rafa,kan abis ini kita cuma boleh ngelatih aja.Itu juga cuma beberapa bulanan doang,kan kalo kita udah semester 2 kita gak boleh lagi tuh ngelatih,"ucap Rizki menyetujui perkataan Rafa.
"Ya udah nanti pas anak-anak ke sini,lo bilang aja dulu sama mereka,"jawab Revan.
Rafa dan Rizki hanga mengacungkan jempolnya saja,setelah itu mereka kembali terdiam.
***
Sedangkan di tribun penonton sudah ada sebagian yang meninggalkan tempat itu,tinggal beberapa orang saja yang masih disana.Termasuk Laras,Sandra,dan Mona,mereka masih menunggu tim sekolahannya keluar untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya,terutama kepada Revan sebagai kapten tim tersebut.
"Lama banget si mereka keluarnya,"ucap Laras yang sudah kesal menunggu mereka keluar dari tempat ganti baju.
"Eh itu ada Kak Revan,Kak Rafa,sama Kak Rizki.Mendingan kita ngucapin selamat aja dulu ke mereka,daripada nunggu yang lain lama,"usul Mona.
"Ya udah deh,yuk Ras,"ajak Sandra kepada Laras.
Laraspun hanya mengikutinya saja.Sedangkan Mona melongo,'kenapa jadi gue yang ditinggalin?kan gue yang ngusulin?,dasar temen lucknut',gerutu Mona dalam hati.Lalu Mona pun menyusul Laras dan Sandra.
Setelah sampai di depan Revan,Rafa,dan Rizki.Mereka masih diam menatap ketiga cowok tersebut.Sedangkan yang ditatap masih saja belum menyadari ada orang yang menghampirinya.Sampai akhirnya Sandralah yang duluan membuka suara.
"Ekheemmm,Selamat yah kak atas kemenangan lo pada,"ucap Sandra sambil mengulurkan tangannya kepada mereka.
Merasa ada yang berbicara kepada mereka.Revan dan dua sahabatnya itu pun mendongakkan kepalanya,menatap orang yang berbicara kepada mereka.Setelah itu mereka pun berdiri,dan Rafa mengambil uluran tangan Sandra,begitu pula dengan Rizki,dan yang terakhir Revan.
"Oh ya,makasih San,"jawab Revan terlebih dahulu,sambil melepas genggaman tangannya dengan Sandra.
Sedangkan yang lainnya hanya diam saja,memperhatikan sepasang mantan yang kini sudah menjadi teman itu bercengkrama.Sampai Sandra lupa memperkenalkan sahabatnya kepada mereka.Akhirnya Mona pun membuka suara.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Reviens
Teen Fiction-HIATUS- "Jadi selama ini lo itu anggap gue apa Kak?"tanya Laras kepada Revan yang hanya bisa diam saja. Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang mencintai seorang pria dengan tulus,namun apa jadinya ketika ketulusan itu tidak dihargai...