one

223 12 9
                                    

Holla
semoga kalian suka sama cerita pertama author ini :)

and don't forget tekan bintang di bawah :)

happy reading

Sapuan kuas make up yang menelusuri setiap lekuk wajahnya tak begitu menutupi raut sedih pada wajahnya jika perempuan lain akan bahagia di hari pernikahannya maka berbanding dengan dirinya yang terus saja meratapi basibnya yang tak beruntung.

wanita itu tak lain adalah Belle ia harus merelakan dirinya menikahi pria yang tak ia cintai bahkan ia tidak tahu bagaimana nasib percintaannya bersama kekasihnya.

Ia di jual oleh ibu tirinya sendiri meski bukan ibu kandung Belle tetap menghormati dan menyayanginya seperti ibu kandungnya.

Ia di jual pada pria kaya yang entah siapa ia bahkan tidak tahu nama pria itu namun sampai saat ini ia tidak tahu apa alasan pria itu membelinya dan menikahinya.

Sesaat Belle melihat pantulan dirinya di cermin ia begitu cantik dengan gaun yang begitu indah dan mungkin begitu mahal karena di lihat dari modelnya gaun ini seperti rancangan yang di khususkan untuk si pemesan karena ia merasa begitu pas saat memakai gaun itu.

Namun meski dengan hiasan dan gaun yang sangat cantik Belle tetap merasa tak bahagia dengan pernikahannya karena tidak cinta di pernikahannya, mimpi mimpi yang selalu ia harapkan lenyap tak berarti.

cukup lama ia termenung menatap dirinya dari pantulan kaca, tiba tiba ada pelayan yang masuk, mengatakan bahwa ia harus keluar untuk acara ijab kabul,

Belle hanya mengangguk pasrah dengan di tuntun oleh pelayan itu Belle pun meninggalkan kamar tadi dengan berat hati ia harus berusaha kuat dan menerima semua ini, dia yakin bahwa yang kuasa telah merencanakan semuanya ia yakin suatu saat ia pasti akan mendapatkan kebahagiaan.

langkah demi langkah ia lalui dengan tersenyum kepada seluruh tamu undangan yang hadir mungkin mereka semua adalah teman dari suaminya ralat tapi calon suaminya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Dia selalu bermimpi akan memiliki keluarga kecil yang bahagia meski sederhana tak apa asalkan ia mencintai pasangannya dan anak anak mereka.

Belle pun duduk di samping pria yang akan menjadi suaminya ia tak bisa melihat wajah pria itu karena ia tak mau terang terangan menatap pria itu ia masih belum menerima sepenuhnya pria itu.

meski jika di lihat dari samping pria itu terlihat tampan dengan hidung mancungnya yang sudah seperti perosotan

terdengar pria itu begitu lantang saat mengucapkan ijab kabul, sekarang ia bukan lagi seorang wanita yang berstatus single sekarang ia menjadi seorang wanita yang sudah terikat pernikahan.

setelah selesai ijab kabul dan membaca doa pria itu langsung mencium kening Belle, mungkin karena tak ada cinta dari pernikahan ini bahkan hatinya pun tak merasakan apa apa saat ia mencium keningnya sungguh malang nasibnya.

Usai dengan acara tadi Belle pun langsung pergi ke kamar untuk mengganti gaunnya dengan gaun yang di sediakan untuk resepsinya, namun saat ia masuk kamar ia melihat ibu tirinya sedanga berbincang ria dengan ibu ibu yang ada di sana, ia begitu kecewa terhadap ibunya, ibu yang selama ini ia hormati dan sayangi.

Belle pun memasuki kamar dan langsung membuka satu persatu riasan yang menempel di gaunnya saat ia akan membuka gaunnya ia melihat dari pantulan cermin ada pria yang sedang menatapnya ia pun mengurungkan niatnya untuk membuka gaunnya.

Belle pun berbalik menatap pria itu dan ternyata pria itupun sama menatapnya.

"berniat menggodaku heh?" ucap pria itu dingin dengan tetap menatapnya.

"maafkan saya tuan, saya kira tidak ada siapa siapa di dalam kamar" terang Belle sambil menunduk ia tak kuat menatap pria yang sudah menjadi suaminya itu.

"kau anak dari jalang yang menjualmukan, tak heran jika kau juga akan bersikap gila harta seperti dirinya" ucap pria itu tajam dan membuat Belle seakan ia begitu hina karena di jual oleh ibu tirinya demi uang.

Belle hanya diam tak menjawab apa yang laki laki tadi katakan karena memang benar ibunya menjualnya demi uang dan memang benar ibunya juga wanita gila harta.

"kau tahu aku bahkan jijik padamu,  dengan sifat sok polosmu itu sudah berapa banyak laki laki yang pernah menidurimu?" ucap lagi pria itu Belle masih dengan keterdiamannya ia begitu sakit hati dengan kata kata pria itu karena meski ibunya seperti itu ia tetap mempertahankan mahkotanya hanya untuk suaminya bukan pria lain.

"Mungkin memang benar jika ibuku bukan orang baik baik tapi bukan berarti anaknya pun akan sama sepertinya" ucap Belle lalu ia berniat pergi ke kamar mandi untuk mengganti gaunnya dengan gaun yang telah di siapkan.

"dan asal kau tahu tuan aku selalu menjaga kehormatanku hanya untuk suamiku" ucap Belle lagi sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi.

Pria itu hanya menatap pintu kamar mandi yang telah tertutup rapat, ia merasa begitu penasaran dengan gadis itu dan memang jika di lihat gadis itu seperti gadis baik baik bahkan saat ia melihat foto gadis itu saat ibu tirinya menawarkannya ia sudah terhipnotis oleh mata biru milik gadis itu, ia begitu cantik dalam foto itu.

"Kita sampai mana kau akan bertahan gadis kecil, apalagi harus mengurus mereka yang keras kepala" ucap pria itu dengan senyum liciknya. -
-
-
-
-
-
-
Tbc

maaffkan jika ceritnya gak seru authornya masih belajar :)

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang