six

158 4 0
                                    

haii haii  haii
aku up lagi hehe :D
semoga kalian suka sama
ceritanya:)
don't ferget teken bintang di bawah sampe kuning bintangnya:)

happy reading

"SIALAN" teriak Belle

***
Sungguh amarahnya memuncak saat ia melihat kamarnya begitu berantakan bahkan baju bajunya  berserakan membuatnya langsung emosi seketika,

Belle melupakan jika ia tengah menggendong bayi dan membuat bayi itu menangis karena kaget oleh teriakan Belle yang begitu keras Leon pun hanya bisa menutup telinga saat Belle berteriak.

Dan si biang masalah hanya menatap malas dan acuh.

"Apa yang kau lakukan Dave??" ucap Belle menatapnya sinis.

"Aku hanya mencari dasiku!" ucapnya santai lalu ia berjalan ke arah lemari nakas di samping tempat tidur untuk mencari dasinya.

Belle begitu tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Dave, ia menghancurkan kamarnya mencari sebuah dasi, yaa sebuah dasi.

bahkan jika di lihat ke tempat penyimpanan dasi yang di khususkan ia melihat begitu banyak dasi di sana lalu dasi seperti apa yang di cari suaminya itu.

"Aku tidak mau tahu semua barang yang kau berantakan harus di bereskan kembali" ucap Belle kesal ia sangat kesal pada suaminya itu.

"kau tahu untuk apa aku cuma cuma membelimu jika bukan untuk mengurusku dan segala keperluanku faham nona!!" ucap Dave pada Belle dan langsung melenggang pergi dari kamar itu setelah mendapatkan dasinya yang ternyata ada di dalam nakas.

Belle hanya diam tak berniat membalas apa yang dave ucapkan ia sadar seharusnya ia tak melawan dave dan mematuhinya. Ia diam saat dave mengingatkannya bahwa ia hanya wanita yang di jual oleh ibu yang ia hormati selama ini.

Belle merasa sedih saat dave selalu mengungkit hal itu karena ia akan ingat saat ibunya memaksanya untuk menikah dengan pria itu bahkan tak terasa air matanya jatuh.

"Mom kenapa menangis hiks..hiks,Daddy jahat!!" ucap Leon yang memeluk kaki Belle membuat Belle tersentak dari lamunannya ia langsung mengelus kepala Leon.

Ia ingin memeluk Leon namun ia sedang menggendong bayi dan membuatnya susah untuk berjongkok ia pun duduk di tepi kasur dengan Leon yang terus mengikutinya.

"jangan menangis sayang mom tidak apa apa, jangan membenci daddy okayy son" ucap Belle yang di balas Leon anggukan dalam pelukannya.

"sudah sayang jangan menagis okayy, ayo sebaiknya kita ke dapur mommy akan memasakan sarapan" ucap Belle ia langsung menuntun Leon dengan tangan yang satunya.

***
Saat sampai meja makan ternyata makanan sudah banyak tersaji di sana ia yakin bahwa para maid di sini yang menyiapkannya, yaa secara di sini kan begitu banyak pelayan.

Ia penasaran usaha apa suaminya ini hingga rumahnya saja sudah seperti istana menurut Belle, apa jangan jangan suaminya itu seorang mafia ahh tidak mungkin ia tidak mau memiliki suami yang seorang mafia karena pada umumnya mafia itu sangat kejam Belle langsung bergidik ngeri dengan apa yang ia pikirkan.

Belle melihat Dave berada di meja makan ia sedang menikmati makanannya dengan tenang, Belle langsung duduk agak berjauhan dengan Dave karena ia malas menatap pria itu.

"mbak apa ada kursi makan buat bayi" tanya Belle pada salah satu pelayan di rumah itu.

"ada nyonya, sebentar saya ambilkan!!" ucap pelayan itu sopan.

"Kemana baby sitternya mengapa ia bersamamu?" tanya dave denga masih tetap menikmati makannya.

"aku tidak tahu, yang ku lihat ia tadi sudah menangis dalam box bayi yasudah aku mandikan saja dan membawanya kemari!!" ucap Belle dengan meletakan bayi itu di kursi yang di berikan pelayan tadi.

"hmm" hanyan deheman dave sebagai balasan

"kau mau makan yang mana sayang" tanya Belle pada leon yang sudah berada suduk di kursi sebelahnya.

"aku mau itu mom, itu juga!!" tunjuk leon pada Belle yang langsung di ambilkan Belle.

Ia pun langsung memberikan susu dalam dot yang berada di meja makan pada bayi yang terus mengemut jarinya,

saat memberikan dotnya bayi itu langsung mengemut dot itu dan melepaskan tangannya bahkan bayi itu terus menatapnya.

Belle langsung saja mengambil makanan untuk dirinya sendiri, ahh sarapan saja sudah begitu banyak seperti ini ia heran apakah hanya mereka berempat yang berada di sini, dan bayi itu ia masih penasaran itu anak siapa mungkin menanyakan pada Dave sekarang tak masalah.

"Dave, bayi ini anak siapa?" tanya Belle pelan ia takut dave marah dengan pertanyaannya.

"Tentu saja anakku bodoh, jika bukan mana mau aku menampungnya!!" ucap dave ketus dengan menyusut mulutnya dengan tisu karena ia sudah selesai makan.

"Ini untuk keperluanmu dan anak anak, kau urus saja mereka berdua ,dan katakan pada mereka berdua agar tak menangis terus aku sudah pusing mendengar mereka menangis!!" ucap dave dengan memberikan beberapa kartu pada Belle.

"Aku berangkat dulu" ucap dave pamit.

Belle mengangguk menatap punggung dave yang menghilang di balik pintu dapur.

Belle masih tak habis pikir mengapa Dave menikahinya dan ia baru tahu ternyata dave memiliki 2 buntut bukan satu, ia merasa ada yang janggal kemana mantan istri dave,
dan pertanyaan mengenai mantan istri dave begitu terngiang ngiang di kepalanya.

apakah mereka bercerai? atau lebih parah lagi istrinya meninggal? batin Belle.

Namun ia langsung menggelengkan kepala agar tak memikirkan itu lagi mungkin ia akan menanyakannya pada dave nanti.

"sayang apakah kamu sudah bersekolah?" tanya Belle pada anak tirinya.

"belum mom kata dad aku belsekolah tahun depan" ucap Leon, mungkin Belle hari ini akan mengajak dua anaknya jalan jalan ke mall mumpung dia masih cuti mengajar,

Ia Belle adalah seorang guru di taman kanak kanak ia begitu mencintai pekerjaannya itu meski dulu ayahnya menyuruhnya berhenti ia tetap besikukuh mempertahankan pekerjaannya, ia begitu menyukai anak anak maka tak aneh saat Belle menghadapi Leon dan bayi menggemaskannya itu.

***

Setelah usai merias diri Belle menghampiri Leon yang berada di kamarnya ia tadi menyuruh salah satu pelayan untuk mempersiapkan Leon dan bayinya karena ia akan membawa mereka pergi ke mall.

"nyonya mungkin anda sebaiknya memakai gendongan depan untuk membawa tuan muda Jevan" ucap maid itu menyarankan dan Belle pun mengambil gendongan depan dan membawa bayi itu ohh rasanya Belle sudah seperti seorang ibu yang memiliki anak dua memang benar pada nyatanya meski mereka bukan anak kandungnya.

Setelah selesai memarkirkan mobilnya Belle langsung masuk ke mall itu yang lumayan cukup ramai dan saat ia masuk begitu banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, apa mungkin ia terlihat aneh tapi entahlah.

Saat ia hendak memasuki restoran favoritnya tiba tiba langkahnya berhenti saat melihat seseorang yang ia kenal sedang bersama seorang wanita, ada hubungan apa mereka pikir Belle

dari pada mati penasaran ia lebih baik melangkahkan kakinya menuju meja kedua orang itu.
-
-
-
-
-
-
-
-
Tbc

hayoo siapa coba mereka berdua:D
semoga kalian suka sama ceritanya hehe yang gaje ini :)

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang