Di kelas selalu terasa membosankan, tapi kali ini ada yang membuat perhatian Tania terbagi.
"Lip, itu siapa sih? "
"Yang mana ? "Balas Olive sambil celengukan mencari sosok yang sedang dipertanyakan Tania.
"Yang itu lohh, yang di leret sebelah, ucap Tania sambil menurunkan sedikit nada suaranya.
"Ohh yang itu," ucap Olive sambil menunjuk orang yang dimaksud dengan dagunya.
"Iyaa, lo tau lip?" ucap Tania begitu antusias.
"Gak, gue gak tau namanya"ucap olive datar.
"Elaaaaaahhh, gue kirain lo tau" ucap Tania begitu kecewa dengan jawaban datar Olive.
"Emang kenapa sih?"tiba-tiba Olive penasaran dengan sikap Tania.
"Diaa sweet, banget lippp"
"Gue suka gayanya"ucap Tania berbinar.
"Heleehhhh, ganteng juga kagak"ucap Olive spontan.
"Ganteng mah gak penting, yang penting itu hatinya,kalau dia baik pasti bikin bahagiaa"ucap Tania baper sendiri dengan kata-kata nya.
"Elahhhhh bucin lo, banyak gaya"ucap Olive sambil mencemooh kata-kata yang di ucapkan Tania .
"Biariiiiiin"Tania bersuara tak mau kalah.
Jam pelajaran berlangsung dalam hening yang panjang, membuat suara buk Rita yang sedang menerengkan pelajaran terdengar nyaring,
mengusik ketenangan Olive dan Tania yang sedikit telah tercipta di kelas ini.
******Kantin kini begitu ramai, semua siswa bersatu padu disini. Tempat duduk pun tak lagi bercelah.
Tari celingukan mencari celah untuk mereka duduk menyantap makan siang. Perut mereka telah meronta-ronta minta di isi.
Nihil, mereka tak menemukan tempat untuk makan. Olive sudah tak bisa menahan hasrat ingin makannya, dia begitu ngiler melihat makanan yang sedang dipegangnya, perutnya semakin berdemo meminta makanan.
"Mau duduk? " tawar seseorang
Tania begitu greget menjawab, pertanyaan orang itu,Tania tetap menatap ujung sepatunya tanpa berani menatap bola mata coklat cowok itu.
Ialah cowok yang sedari tadi mengusik ketenangan pemikiran Tania.
Satu kata pun tak lolos dari bibir Tania, dia begitu greget.
Suasana menjadi canggung, Olive yang menyadari itu semua segera mengambil alih pembicaraan.
"Iya nih, kita mau duduk " ucap Olive pada akhirnya.
"Yaudah duduk disini aja," ucapnya menawarkan
"Beneran? "Ucap Olive kembali menegaskan kalimatnya itu.
"Iya"
"Trus lo mau duduk di mana? "
"Udah duduk aja, gue bisa cari tempat lain kok"
Tania sesekali melirik cowok itu dengan sudut matanya.
"Makasih yahh"ucap cewek-cewek itu secara bersamaan.
Tania masih terpaku di tempatnya, jantungnya berdetak tak normal, jantungnya serasa habis lari maraton.
Cowok itupun berlalu, sambil membawa makananya yang kini tinggal setengah.
"Sadar Tan sadar, "ucap tari sambil mengguncang Tania yang masih terpaku di tempatnya.
"Waaaaahhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KAMU DAN SEBUAH TANDA TANYA
Teen FictionMengapa kau hadir dan mengulurkan tangan mu saat aku terpuruk akan masa lalu yang masih menggantung di langit hatiku, kau beri aku secercah kebahagian itu, membuat lubang luka masa lalu itu tertup sempurna. Terkadang kau bersikap seolah-olah mencint...