Chapter 4 - Penyesalan

93 9 0
                                    

Author pov

Semua mata menatap Lily yg berjalan memasuki gedung perkantoran tempatnya brkerja..
Mereka mengenal Lily adalah gadis cantik yg polos dan tenang..
Tapi sekarang berubah menjadi gadis cantik yg lebih berani..
Bbrpa siulan terdengar dr karyawan laki2 yg menatap buas kearah Lily..
Mario yg baru datang menatap gadis yg berjalan didepannya dari atas sampai bawah.. Dahinya berkerut..
Apa itu salah satu wanitanya..
Tapi tubuh indah itu sama sekali tak dikenalinya
Dan membuatnya ingin memilikinya saat ini juga..
Mario mempercepat langkahnya..
Dan matanya terbelalak saat tau gadis yg menyita perhatiannya adalah Lily..
Bahkan dia tak menyadari jika pintu lift yg dinaiki Lily sudah tertutup..
Sempat Lily tersenyum sinis kearahnya..
Mario buru2 menaiki tangga darurat untuk mengejar Lily..
"Tuan.. Tuan..." bahkan teriakan pengawalnya sama sekali tak dihiraukan..
Saat Lily baru akan dduk di meja kerjannya tangan mario sudah menyambar paksa lengan Lily.. Menariknya msuk keruangan..
"Lepas.. Lepas.. Lepasin pria brengsekkk!!!" ucap Lily geram..
Rasa sopannya terhadap mario atasannya sudah menguap
"Kamu knapa Ly?" tanya mario menatap heran Lily dari jarak dekat..
Dan baru mario sadari Lily benar2 cantik.. Bahkan penampilannya.. Melebihi kata cantik..
Menyesal karena..
"Kenapa? Bukankah ini yg kamu inginkan mario?" ucap Lily lagi2 tersenyum sinis
"Apa maksudmu?" tanya mario lagi..
"Kita akhiri jatuh temponya sekarang.. Ayahku tak akan bisa membayarnya.. Jangan menambah bebannya mario.. Bukankah alasanmu hanya aku.. Sekarang lakukanlah sesukamu.. Dan tolong jangan ganggu keluargaku" ucap Lily dengan suara bergetar.. Menahan tangis, menahan emosi dan menahan amarah..
Dia tak ingin terlihat menyedihkan didepan pria brengsek ini..
Mario membelalak.. Kata2 Lily membuatnya kaget luar biasa..
Bahkan dia tak membalas atau menjawab ucapan Lily..
"Aku minta tolong mario.. Jika memang aku jaminannya.. Tolong hapus hutang ayahku yg terus menghantuinya.. Katakan padanya bahwa aku menggantinya dengan bekerja padamu tanpa gaji.. Agar dia tenang.. Mario.." nada suara Lily semakin serak.. Jelas terlihat jika dia menahan isak tangisnya saat ini..
"Maaf.. ly aku tidak bisa.." suara mario terdengar lemah..
Kali ini Lily yg seolah mendapat serangan jantung..
'Kenapa? Knapa tidak semudah yg aku bayangkan.. Bukankah mario hanya mengingikanku? Apa dia tidak tertarik dengan penampilanku? Apa aku terlalu norak?' batin Lily..
Akal sehatnya menghilang entah kemana.. Yg dia inginkan saat ini masalah selesai..
Lily melepas blazer yg dikenakannya dan menjatuhkannya ke lantai..
Mini dress tanpa lengan dengan potongan leher rendah memperlihatkan sebagian dadanya membuat mario melotot dan matanya hampir saja lepas..
Melihat Lily membuatnya menegang seketika..
Mario menggeleng kuat..
Mengambil blazer Lily dan menutupkannya dtubuh Lily bagian atas..
Bbrapa kali mario menelan ludahnya dalam2 dan mengalihkan arah pandangnya dr tubuh Lily..
"Jangan seperti ini Ly.. Erick bisa membunuhku.." ucap mario memandang keluar jendela..
'ERiCK??!!!'
*DEG
Mendengar nama itu dsebut membuat jantung Lily berdebar hebat.. Nafasnya terasa sesak.. Air mata yg sedari tadi ditahan akhirnya jatuh juga..
'Aku merindukannya..' Lily menahan isakan..
"Pulanglah Ly.. Erick telah menebusmu dan membayar hutangmu dua kali lipat.. Jadi saat ini dia yg lebih berhak atas dirimu.. Menyesal aku melepasmu untuknya .. Karena kamu benar2 menggodaku.." mario tersenyum pahit ..
'E...Er...Erick, membayar hutangku? Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu? Dia bahkan hanya seorang bartender.. Apa yg dijadikannya jaminan???'
Lily tak bisa berucap.. Mulutnya seolah terkunci..
Mengingat Erick membuat sebilah pisau menancap didadanya saat ini..
"Erick bahkan menyuruhku untuk memecatmu dan tak mengijinkanku menemuimu lagi.. Dasar.. Anak itu benar2 !!! Sikap arrogant dan otoriternya keluar lagi.. Mungkin dia kasihan padamu.. Jadi keluarlah.. Sebelum aku berubah pikiran.." ucap mario
Lily diam terpaku.. Tubuhnya tiba2 kaku..
Nafasnya cekat.. Matanya tak bisa berkedip dan mulutnya terbuka penuh tak percaya dengan apa yg baru saja dijelaskan oleh mario..
Sepersekian menit Lily terdiam.. Kata2 mario tadi tak dihiraukannya.. Saat ini yg ada diotaknya hanya Erick..
"Pergilah ly.. Jika kamu tetap dsini.. Aku akan membeli kembali kamu dari Erick.. Berapapun itu.." ucap mario menatap tajam kearah Lily
Lily tersentak kaget menatap sorot mata mario.. Dengan gemetar Lily mundur terbata2 dan bergegas keluar dari ruang mario..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Lily pov

Entah sudah berapa hari aku menangis didalam kamar tanpa makan dan hanya minum..
Aku tak bisa memasukan apapun ke mulutku..
Dadaku terasa sesak..
Kata2 bartender di bar tempat Erick bekerja msih terngiang diotakku..
"Erick tidak bekerja lagi dsini.."
Aku seketika lemas dan bersimpuh dilantai bar yg saat itu msih sepi dan belum buka..
Aku menangis..
Aku tak bisa lagi menemukan Erick..
Ditaman waktu itu adalah hari terakhir aku melihat Erick.. Dan aku baru menyadari jika aku menyukainya dan ingin selalu melihatnya..
Tapi tiba2 dia menghilang seperti ditelan bumi..
Aku tak bisa menemukannya dimanapun.. Bahkan nomor ponselnya saja aku tak punya..
Bisanya aku mengatakan diriku jatuh cinta bahkan aku hanya mengetahui namanya..
Aku ingin bertemu Erick.. Menanyakan semua yg dikatakan mario..
Aku ingin berterima kasih..
Aku ingin menanyakan alasannya..
Aku membutuhkan jawaban..
Aku tidak mau hidup penuh dengan keraguan seperti ini..
Hingga sudah satu bulan aku kehilangan Erick..
Aku juga tak menemui mario pria brengsek itu..
Dan gara2 dipecat olehnya menambah daftar hitam dicatatanku sehingga sulit untukku mendapat pekerjaan sebagai sekretaris lagi..
Aku bahkan kerja serabutan untuk sekedar mengisi perut..
Dan saat aku makan aku teringat orang tuaku.. Dan teringat Erick.
Aku merindukan Erick..
Sakit hanya dengan merindukannya..
Tubuhku mengurus, kulitku berubah pucat.. Nafsu makanku hilang saat aku mengingat mereka..
Aku seperti hidup sendiri dsini.. Tanpa siapapun..
Hingga genap 2bulan aku mendapat panggilan bekerja dsebuah perusahaan besar.. jauh lebih besar dr pada perusahaan mario..
Dan aku diterima bekerja mulai besok.. Walaupun hanya sebagai resepsionis itu tak masalah untukku.. Yg penting aku bekerja dan aku bisa mengirim uang untuk orangtuaku..
....
Aku bercermin.. Memakai pakaian terbaikku yg sudah lama tak menghiasi tubuhku..
Berat badanku turun 8kilo dalam dua bulan..
Walaupun sebulan ini aku sudah perbaikan gizi tapi tak berhasil banyak..
Yg ada tubuhku kurus, kantung mataku lebar dan rahangku bahkan terlihat jelas..
Ya Tuhan... Aku terlihat tua!!!!!
Aku kelihatan sangat tak terurus!
Jika aku di bagian resepsionis, pengunjung akan ketakutan karena aku..
Aku tersenyum sendiri menatap cermin..
Ini pertama kalinya aku tersenyum.. Sejak 2 bulan yg lalu aku seperti mayat hidup..

GML (Give Me Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang