Chapter 2 - Pertemuan kedua

164 11 1
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

Author pov

Lily berdiri didepan meja mario.
"Knapa kamu tidak menungguku?" tanya mario menurunkan sedikit nada suaranya.
"Maaf pak" jawab Lily singkat
"Ly, Jika aku mengajakmu itu artinya aku akan mengantarmu sampai rumah" jelas mario.
"Mario sayang..." seorang wanita tiba2 muncul dr balik pintu dengan pakaian super seksi dan menggoda
"Diana jangan menggangguku skarang" ucap mario geram.
"Sayang.. Aku ingin bermain denganmu siang ini. Lagian ini sudah jam makan siang" ucapnya blak2an tanpa disaring terlebih dahulu.
"Jaga mulutmu diana" jawab mario..
Ekspresi Lily berubah pucat seketika..
"Saya permisi pak.." ucap Lily gugup dan berbalik bermaksud melangkah keluar tapi tiba2 tangan mario menariknya dan menghentikan langkahnya.
"Aku masih ingin bicara denganmu" jelas mario lembut ..
"Anda sedang ada tamu pak" balas Lily msih membelakangi mario..
"Dianna keluar!!! Cepat keluarrrr!!!!!" teriak mario lantang membuat Lily dan dianna membelalak..
Dianna dengan wajah kesal dan penuh dendam berjalan keluar meninggalkan ruangan mario..
"Pak. Tolong lepas tangan saya" ucap Lily "Ly dengarkan aku.. Lain kali saat kita keluar bersama.. Jangan pernah berpikir untuk pulang sendiri .. Oke?" jelas mario yg hanya dibalas anggukan oleh Lily dan kemudian berjalan keluar..
....
Lily dduk sendiri dsebuah cafe.. Termenung memikirkan mario..
Mario benar2 membuatnya bingung..
Memang tak mudah mendapatkan pria tampan, kaya dan dikelilingi banyak wanita seperti mario.. Tapi Lily harus mendapatkannya..
Ini akan mengubah kehidupannya yg serba pas2an dan menaikan kelasnya..
Tapi tidak dengan menjual diri.. Itu cara kotor..dia hanya perlu menggodanya dengan gaya elegant..
"Lily.." panggil sseorang yg membuat Lily tersentak kaget..
"Erick???" Lily mengerutkan keningnya..
"Sendiri?" tanya Erick..
Bukannya menjawab Lily malah menatap Erick dr atas ke bawah ..
'Astaga aku lagi2 berdebar hanya dengan melihatnya berpakaian casual seperti ini, aku tidak bohong.. Dia sangat tampan.. Dan lagi2 sayang hanya seorang bartender' gumam Lily dalam hati
"Hei... " Erick menyentak lamunan Lily
"Erick. Sendiri? Dduklah" ucap Lily kikuk..
"Kamu sudah pesan?" tanya Erick..
"Sudah .. Tapi belum datang pesananku.. Mungkin karena banyak pengunjung.. Padahal aku lapar" jawab Lily sdikit cemberut..
"Kamu lapar?" tanya Erick memastikan
"Ya.. Kamu mau pesan apa? Jadi kita bisa makan bareng mumpung pesananku blm datang.. Cafe dsini menunya terkenal enak lho.. jadi nggak heran banyak pengunjung" jawab Lily tersenyum..
Erick tampak memanggil seorang pelayan.. Tapi yg datang hampir 5 orang pelayan dan sangat sopan.. Lily menatap heran kearah mereka..
"Seaweed + honey.. Dan tolong pesanan nona ini" ucap Erick membuat bbrpa pelayan tadi membungkuk dan meninggalkan meja Erick dan Lily..
'Kenapa mereka ramah gitu? Tadi sama aku enggak..' Lily lagi2 mengernyitkan dahi
"Kamu nggak makan?" tanya Lily
"Aku belum lapar" jawab Erick
Lily terdiam.. Kembali memikirkan mario..
Bbrpa menit kemudian pesanannya datang..
"Cepat sekali" gumam Lily dan langsung menyantap menu makan siangnya..
"Sedang banyak kerjaan?" Erick mengajak Lily bicara selagi makan.
"Ya.. Kerjaanku sangat banyak ditambah tempat ini yg sangat ramai sesuai dengan otakku saat ini.." jawab Lily tersenyum..
Bbrpa saat kemudian Lily tersadar.. Ada yg berbeda ..
Lily mengedarkan pandangannya kesekeliling..
Cafe ini tiba2 sepi hanya tinggal dia dan Erick..
"Kmana mereka semua?" tanya Lily bingung
"Mereka Sudah selesai makan.. Kamu asik makan jadi nggak tau kalau mereka sudah selesai .." jawab Erick tersenyum..
'Senyumnyaaaaa.....' Lily menatap Erick.. Matanya terkunci dan tak berkedip sedikitpun..
"Ly.." Erick tersenyum lagi menyadari Lily nenatapnya..
"Oh.. Maaf" Lily geragapan dan melanjutkan lagi makannya..
Mereka berjalan keluar cafe dan dduk ditaman depan cafe ..
"Rick kamu sibuk?" tanya Lily sdikit tak enak mengajak Erick santai setelah makan
"Knapa..?"
"Nggak.. Hanya ingin mengajakmu dduk dsini sebentar sebelum jam makan siangku habis" ucap Lily
"Mau eskrim?" tanya Erick tiba2..
Lily mengangguk senang..

🌼🌼🌼🌼🌼

Lily pov

Dia pria yg baik, sabar dan sweet..
Dia berjalan kearahku dengan dua eskrim ditangan..
Aku melihat bbrapa wanita yg ada ditaman tak henti menatap Erick.. Tatapan penuh hasrat dan kekaguman sepertiku..
Tapi dia tipe pria yg cuek dengan sekitar..
Mungkin sudah biasa ditatap seperti itu dengan banyak wanita
Dia sungguh sempurna.. Tipeku .. Hanya kurang satu.. Kriteria yg utama.. Kaya..
Oh... God!!!
"Ini untukmu.." ucapnya manis
Membuatku ingin meleleh seperti eskrim..
Kita asik memakan eskrim dan melihat orang lalu lalang didepan kita..
Tiba2 dia memanggilku dan membuatku menoleh kearahnya..
Kami saling terdiam.. Matanya menatap wajahku bukan tapi bibirku.. Membuatku ikut menatap bibirnya..
Oh.. Tidak.. Dia mendekat.. Apa dia akan menciumku? Tunggu.. Erick akan menciumku? Bagaimana ini? Ciuman apa ini? Apa dia pikir aku gadis murahan yg ada dsekitar mario? Tapi aku juga tidak ingin menolak itu. Sudah lama aku tidak berciuman.. Sejak tipeku naik 10tingkat.. Pria yg menciumku harus pria kaya, tampan dan berniat menjadikanku kekasihnya..
Astaga.. Dia semakin mendekat.. Aku..
Aku memejamkan mataku kuat2..
Bbrpa detik kemudian kurasakan sesuatu yg lembut mengusap bibirku..
"Ada eskrim di ujung bibirmu" ucap Erick.
Whattttttt? Aku buru2 membuka mata dan menatapnya yg sudah kembali memakan eskrim..
Aku benar2 ingin menghilang saat ini juga!!! Bagaimana bisa aku berharap dia menciumku???!!!!
Kami berjalan beriringan keluar dr taman.. Aku msih malu menatapnya..
Dan tiba2 saja..
"Awass!!!" ucapnya khawatir meraih tubuhku dalam dekapannya..
*DEG..
Jantungku lagi2 berdebar dan menyesakkan dada..
Aroma tubuhnya membuatku hangat dan nyaman.. Aku ingin selalu dalam pelukannya..
"Kamu baik2 saja?" tanyanya khawatir melepaskan dekapannya dan menatapku..
Aku mengangguk dan tersenyum.. Dia melindungiku dari sseorang anak kecil yg naik sepeda ditaman..
Apa pipiku memerah? Knapa terasa panas..
"Aku akan mengantarmu ke kantor" ucapnya dan lagi2 terdengar khawatir..
Tunggu tunggu!!!! Mengantarku? Dengan motor? Big noooooo!!!!!!
"Nggak Rick.. Aku bisa naik taksi.. Ini dekat dengan kantorku.." jawabku asal
"Knpa? Aku benar2 ingin mengantarmu.. Kamu terlihat ceroboh bbrpa kali" ucapnya msih jelas2 khawatir..
"Aku tidak suka naik motor.. Maaf.. Aku alergi panas dan debu" ucapku asal..
Berlebihan nggak sih?
"Ya.. Aku mengerti.. Baiklah.. Hati2 dijalan.." ucapnya sedikit kecewa dan menghentikan sebuah taksi untukku..
Kenapa aku sdikit menyesal.. Aku ingin sdikit lagi lebih lama dengannya

🌼🌼🌼🌼🌼

Erick pov

Ternyata dia tak jauh berbeda dengan gadis2 pengincar harta..
Wajar karena aku mengenalnya lewat mario..
Tapi aku tetap ingin mengenalnya.. Dia membuatku kembali merasakan debaran itu..
Sudah bbrpa hari aku tak melihatnya meskipun aku menunggunya di cafe itu saat makan siang.. Dan mario juga tak mengajaknya ke bar lagi tapi malah mengajak wanita2nya..
Aku ingin menanyakan nomor ponselnya pada mario tapi takut mario berpikir macam2 dan akan menggodaku saat kumpul dengan bbrpa sahabatku yg lain..
Aku jadi kurang bersemangat dan hanya ingin pulang.. Tidur..
Aku memutuskan pulang lebih awal .. Sengaja melewati rumah Lily..
Ingin melihatnya..
Tapi dia tak keluar sama sekali..
Aku kembali melajukan motorku dan melihat seorang gadis terserempet mobil dipinggir jalan..
Gadis itu..
Shittttt!!! Dia Lily!!!!!
"Kamu nggak papa?" tanyaku benar2 khawatir.. Apalagi saat melihat darah keluar dari keningnya membuatku semakin panik..
Aku meraih ponsel dan menghubungi sseorang..
"Bawa mobil kemari sekarang!!!!" ucapku menutup sambungan telepon..
"Erick... Aku baik2 saja.." ucapnya lemah
Melihatnya seperti ini.. Aku ikut merasakan sakit..
"Kita harus kerumah sakit.." jawabku mengambil saputangan dr kantongku dan menekan darahnya kuat2..
Tiba2 saja tangannya meraih jaketku.. Dia mendekat dan memelukku sambil terisak..
Oh..Tuhan!!!! Please jangan buat dia menangis..
"Lily jangan menangis semua baik2 saja" ucapku berusaha menenangkan tapi dia malah semakin erat memelukku..
Jantungku lagi2 berdebar halus dan menyesakkan..
Sebuah mobil berhenti tepat disampingku..
Sseorang membukakan pintu dan aku langsung mengangkat tubuh Lily msuk kedalam mobil..
Setelah Lily mendapat perawatan aku langsung menghampirinya dan dia tersenyum kearahku..
Syukurllah.. Aku bisa bernafas lega
Aku menghampirinya
"Erick. Trimakasih sudah menolongku.. Apa mario yg menyuruhmu?" tanya Lily tiba2..
*DEG..
Jantungku berdebar dan ada nyeri yg menyusup ke jantungku
"Oh.. Iya" jawabku asal..
Biarlah itu tak penting .. Melihatnya baik2 saja sudah membuatku bernafas lega..
"Aku akan mengantarmu pulang" ucapku yg membuat Lily terkejut..
Mungkin dia berharap mario yg mengantarnya pulang..
"rick.. Aku.." ucapnya yg aku sudah tau dia mau bilang apa..
"Aku akan menghubungi mario.. Biar dia yg mengantarmu pulang" ucapku merogoh ponsel dalam saku celanaku dan mendial nomor mario..
Entah brpa lama kami saling terdiam.. Aku dduk di kursi tunggu dekat bed perawatannya..
Aku melihatnya bbrpa kali melirikku seperti mau mengatakan sesuatu.. Tapi tidak jadi..
Sesaat mario datang dengan raut kebingungan..
"Lily kamu knapa?" tanya mario..
Anak ini sudah aku beritahu panjang lebar masih saja bertanya..
"Bukanya anda yg menyuruh.." kata2 Lily aku potong..
"Mario.. Kamu bakalan nganter Lily pulang kan.. Dia kurang nyaman pulang denganku jadi maaf aku tidak mengikuti perintahmu" ucapku menyenggol bahu mario membuatnya mengerti..
"Oke aku akan mengantarmu pulang.. Tapi aku dengan ketty .. Nggak papa kan?" tanya mario pada Lily yg langsung kuhadiahi pukulan dikepalanya..
Anak ini dsaat seperti ini msih saja membawa wanitanya..
Lily mengangguk dan tersenyum..

🌼🌼🌼🌼🌼

Lily pov

Aku turun dari mobil mario dan wanita itu masih menatapku kesal.. Mungkin aku telah mengganggu waktunya dengan mario..
"Trimakasih pak mario.." ucapku langsung berjalan masuk kedalam rumah.. Kalau dia pria yg baik dia pasti mengantarku masuk kedalam..
Aku merebahkan tubuhku diatas tempat tidur.. Untung ibu dan ayahku sudah tidur.. Jadi aku tidak perlu menjawab brbagai pertanyaan mereka yg melihat luka ditubuhku..
Orang pertama yg muncul dipikiranku adalah Erick..
Andai Erick adalah mario.. Aku akan mengunci hatiku hanya untuknya..
Kenapa Aku jadi bingung memilih.. Memilih orang yg akan aku sukai..

GML (Give Me Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang