Part 4 - "Merah"

510 71 13
                                    

"Baiklah, kita kenalan dulu", pak zam mengawali.
Gleg ku telan ludahku.
"Mulai dari yang cantik doong" kata reihan.
"Aku dong berartiiii", dirga menyahut imut. Sok imut! Tapi emang imuuuut.
"Ga! Jangan nempel-nempel gue sih!", reihan protes karena dirga menempel dilengannya. "Sama kak bejo aja!".

Dirga cemberut, tapi langsung menghadap kak bejo, "kak bejooooo"

Kak bejo langsung menjawab, "aku doyan wedhokan le!"
"Apa sih, dirga ga ngertiiii", dirga aegyo.

"Heh, sudah-sudah!, ayo desyca kamu duluan", pak zam melerai.

Aku sontak berdiri, "na-nama saya desyca. Saya dari kelas 1D, sebelum nya saya dari SMP N 1 Riau. Sa-salam kenal semua", aku gugup.

"Udah punya pacar beluuum?", reihan cengar cengir.
"Belum!", jawabku cepat.
"Sama dong kaya pak zaaaam", dirga kemayu.
"Hahahaha", ka bejo tertawa. Manis banget.
"Kaliaaaaan", nada pak zam meninggi. "Tunggu sampai ku impor mentor ya!".
"Waah, impoor, darimana daddy?", dirga memanggil pak zam daddy. Omaigot. Ini yang katanya lembut dan ramah, tak lebih dari lelaki kemayu.

"Dirga! Amit-amit! Geli tau!", reihan memberi pandangan jijik.
"Uwuuuu. Yang cemburu" dirga tersenyum manis. Ya, emang bener ganteng tipe manis sih. Lalu matanya bertemu dengan mataku, seketika raut wajahnya berubah lagi jadi sinis.

Sialaaan.

"Kamu sudah kenal mereka kan desyca?", pak zam bertanya.
"Um.. kalau nama saja sudah", jawabku malu-malu.
Siapa yang ga kenal sama kasta the A team.

"Trus kamu mau tahu nomor telpon aku gitu! Jangan harap!", dirga judes.
"Dirga! Tumben elu ga pasang topeng sok baik elu!", reihan membela gue.
"Um... kenapa ya, suka sebel sama cewek yang cari-cari alasan buat deketin cowok ganteng!", dirga benar-benar ketus. Kuharap ia berjodoh dengan irene. Pasti seru lihat mereka berantem.

Aku cuma diam, rakyat jelata sepertiku. Dan menunduk, karena kakiku terasa gatal, aku menunduk untuk tahu apakah ada nyamuk di ruangan mewah begini.

"Ga! Kamu kebangetan! Dhek desyca.. jangan diambil hati yo. Dirga ini emang mulutnya percis sambalado, minta diuleg!", kak bejo khawatir.

Aku mengangguk. Hah, biasa aja aja sih, kalau ini sambalado, kalau irene sambal raja iblis, maicih level sejuta.

"Nama aku reihan, panggil sayang juga gapapa", reihan berkedip.

Blesss. Menusuk sanubari polosku.

"Aku jomblo nanti minta nomor kamu yaaaa" dia tersenyum tulus.
"Reihan!" Pak zam keki.

"Saya bejo, benedict elliot j-"
"Bejo ajaaaa udah, kepanjangan!", potong pak zam.
Kak bejo sedikit kesal.
"Iya dhek, panggil mas bejo aja. Jomblo juga" ting! Ka bejo tersenyum manis banget. Ahh. Bisa kena diabetes aku kalau sering terpapar.

"Alah elu dah tau gue siapa kan?" Dirga sinis.
Aku menggeleng. Bohong dikit gapapa dong.

Spontan ka bejo dan reihan tertawa.
"Eh, sudah-sudah! Dirga waras dikit!", pak zam mengingatkan.

"Yaudah udah tau kan, aku dirga! Sori ya aku ga tertarik sama perempuan", dirga langsung memrluk lengan reihan.

"Hiyyyy, amit-amit Ga! Lu sebegitunya akting biar dijauhi!", reihan jijik.

Dirga menatap reihan sebal.

Akting? Biar dijauhi? Apa pula drama penyanyi satu ini. Aku tak perduli.

"Desyca sudah tahu sayakan, kita pernah bertemu waktu olimpiade fisika kemarin. Saya yang menyarankan kamu masuk ke binusvi", pak zam dengan kematuran tingkat dewasa. Begitu menggoda, aahhh. Eh!

The A TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang