Part 7 - Pertengkaran Pertama

347 61 10
                                    

Hari ini seleksi masuk klub fisika, setelah pergulatan dan perenungan panjang, aku tidak akan menyia-nyiakan beasiswa ku karena si cebol mesum itu. Bel berbunyi dan Gio menghampiri ku , "hai desyca, reiva? bagaimana kalau kita ke kantin sekarang?"

Reiva menyikutku, "aah, duluan aja sama Desyca, Gio, hehe"

Aku cuma tersenyum, kurasa kehadiran Gio tak terlalu menggangguku, siapa tau aku bisa menyukainya.

"Kurasa akan lebih menyenangkan jika kita semua ke kantin" gio sedikit kecewa, "tapi kurasa tak apa, yuk des.."

Aku pun pergi berdua dengan Gio ke kantin, sepanjang jalan gio tak banyak cerita, dia masih menanyakan klub itu, bertanya apakah aku tahu soal yang akan di keluarkan pak Zam. tentu saja aku tidak tahu. raut muka Gio kecewa, Hm, sebegitunya kah dia berusaha untuk selalu dekat denganku... benarkah?

_______

Bejo POV

"Jun, tumben elu sering ngajak ke kantin akhir-akhir ini, biasanya ngumpet di perpustakaan", kataku sambil menepuk pundak sahabat mungilku ini.

"cari pemandangan baru aja" jawabnya singkat.

tiba-tiba mataku melihat sosok adik kelas yang cukup menarik perhatianku, Desyca, si ceria... dan dia bersama seorang laki-laki, sepertinya aku mengenal laki-laki itu.

"Jun, itu desyca kan" aku menyikut juna.

"Gila lu bongsor, kira-kira kali kalo nyikut, sakit!" bentak juna, aku tak perduli, toh dia tahan banting.

"eh, lihat itu" kataku kepo

"iya tau, biarin aja sih" kata juna. Aku masih memandangi mereka, tampaknya mereka bicara casual, entah mengapa aku tidak suka.

"Jun, elu tu ya, bener-bener anti sama ceweknya" pandanganku berpaling dari desyca dan teman laki-lakinya ke Juna. Dan kulihat sorot mata tajamnya ke arah desyca dan temannya, oh Sh*t, aku tau tatapan itu.

"Jun, elu?..." aku tak berani melanjutkan kata-kataku

"apa sih joo? elu suka sama Desyca? Gih tembak sebelum keduluan sama tu bocah" juna kembali bersikap cuek, pandangannya sudah kembali biasa dan kembali bermain game

"apaan sih lu!" aku nyengir. yah, mungkin akan ku coba.

"Jo, lu kangen ga masa-masa kejayaan kita?" Katanya tiba-tiba.

"Hahaha, binusvi udah damai jun, lu lagi pengen berantem ya, kita latihan aja, udah lama kan kita gak saling tonjok" kataku bergurau.

"Hah" dia melengos. Aku tak mengerti apa yang dia maksud, paling tidak saat ini.

"Seriusan jun, ato lu ikut basket aja" gue mengikuti juna.
"Gue gak suka keringetan yang begituan" katanya lempeng.
"Maksudnya?"
"Keringetan yang ena gue suka"
"Dasar mesum! Kayak pernah aja" balas gue.
Dan juna terkekeh.
_____

Tanpa Juna dan Bejo sadari ada seorang perempuan yang mendengar percakapan mereka.

"Sial, kenapa Kak Bejo perhatian banget sama murid pindahan itu" Ratu mengumpat.

"Kenapa ratu?" salah seorang temannya

"Tu siapa sih keganjenan sama the A team senior yang ikut klub fisika"

"Desyca! dia dulu di SMP N 1, dapat beasiswa dan bisa masuk Binusvi karena menang olimpiade fisika tingkat kabupaten"

"Alah gitu doang, kere dong ya, pantes aja deket-deket sama yang tajir melintir,lihat aja kalau sampai dia ndeketin dirga" Ratu tersulut amarah.

The A TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang