Terhitung dua minggu sudah Aisyah memasuki sekolah barunya, ia harus pindah karena mengikuti ayahnya yang harus mengurus bisnisnya di jakarta. Ya, ia pindah ke SMA islam al-ihsan jakarta. Tak susah untuk mendapat teman baru bagi Aisyah. Naila dan Alika teman akrab Aisyah semenjak dia harus pindah ke SMA al ihsan.
Langkah Aisyah terdengar begitu jelas karena ia berjalan begitu cepat bisa dibilang berlari untuk menuju masjid sekolahya. Bahkan ia tidak memperhatikan lingkungan
sekitarnya.BRUK!!!
"Aduh" rintih Aisyah seraya memegangi kepalanya yang terbentur
Langkahnya terhenti saat ia menabrak sesorang, orang itu tengah memunguti beberapa bukunya yang jatuh, Aisyah pun membantu memunguti buku buku yang jatuh tersebut.
Tali sepatu orang tersebut terlepas hingga Aisyah yang terburu-buru menginjak tali sepatu itu yang menyebabkan mereka berdua terjatuh.
"Eh maaf aku ngak sengaja, maaf ya!" ucap perempuan itu meminta maaf. Aisyah hanya mengangguk lalu mendongkakan kepalanya keatas.
"Kepala kamu sakit?" tanya perempuan itu dengan melihat Aisyah
"Nagak aku nggak papa kok, aku yang salah gara-gara terburu-buru, Maaf ya" ucap Aisyah mengakui kesalahannya
"okay gak papa, aku tadi juga gak liat kalo ada kamu, umm kamu emang mau kemana kok tergesa-gesa banget ?" tanya perempuan itu
"Aku mau ke masjid kak, aku duluan ya" ucap Aisyah sambil membersihkan rok belakangnya yang kotor karena terjatuh
"ke masjid mau Ikut rohis?" Tanyanya sambil berdisi disampingku
"iya" jawab aisyah
"yuk bareng aku juga mau ke masjid" ajak perempuan itu sambil menyeret tagan Aisyah meuju ke masjid sekolah
"Kakak anak rohis juga?" tanya Aisyah penasaran
"iya, aku juga ikut rohis, ngomong-ngomong kamu kok tau kalo aku kelas 12" tanya perempuan itu penasaran
"Almamater kakak kan warna merah berarti ya kelas 12, aku pake almamater biru berarti kelas 11" jawab Aisyah menunjuk almamaternya dan almamater perempuan tersebut.
"Astagfirullah, aku baru nyadar kalo warna almamater kita beda" ucap perempuan itu sambil menepuk jidatnya
"kenalin namaku Delia, nama kamu siapa dek?" ucap perempuan itu memperkenal diri
"Aisyah kak" menyambut uluran tangan Delia
"Baru ikut rohis ya?" tanya Delia
"Iya kak"
"Apa yang buat kamu tertarik ikut rohis, kok baru ikut kelas 11?" tanya Delia
"ya emang aku suka organisasi islam kaya rohis gitu kak, terus katanya rohis sekolah kita setiap minggu ada kajian jadi tambah pingin ikut, Binggung juga mau ikut ekskul apa yaudah aku ikut rohis aja" jelas Aisyah panjang lebar
"semoga beta ya Asiyah" ucap Delia memberi semangat
"Panggil ais aja kak biar sama kaya temen-temen kalo manggil aku" ucap Aisyah sopan
Delia mengacungkan jempolnya tanda ia setuju dengan Aisyah, "kalo gitu panggil kak lia aja biar akrab gak usah kepanjangan kak Delia" ujar Delia
"masuk yuk, ais acaranya udah mau mulai" ajak Delia yang di angguki oleh Aisyah
**********
Di dalam masjid al-ihsan
"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu" ucap bu Diah sebagai pembuka acara
"Waalaikumusalam Warahmatullahi wabarakatu" jawab seluruh siswa-siswi serempak
"Pada sore hari ini, kita akan melakulan kegiatan rutinan yaitu kajian yang disampaikan oleh siswa/siswi. pada kajian kali ini, kajian akan disampaikan oleh Rahman 12 mipa1 kepada Rahman dipersilahkan" pembuka yang disampaikan oleh bu diah
Merasa namanya dipanggil Rahman berdiri dan melangkah ke depan
"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu" bukanya dengan lantang
"Waalaikumusalam Warahmatullahi wabarakatu" jawab seluruh siswa siswi serempak
"Bagaimana kabarnya semua?"
"Alhamdulillah, baik"
"Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan qultum tentang ujian Allah" jelas rahman
"Pada hakikatnya setiap manusia tak luput dari ujian Allah, bukan berarti jika Allah memberi kita semua ujian Allah tidak sayang pada kita, melainkan Allah sangat sayang pada kita. Allah menginginkan disetiap ujian yang diberikannya kita semua bisa mengingatnya selalu. Tidak ada manusia yang tidak diuji oleh Allah."
"Perlu diingat semakin besar ujian yang kita terima semakin besar pula kasih sayang Allah berikan pada kita"
Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah bersabda,
"Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan."
(HR. Bukhari)"Jadi, kita sebagai umat Rasulullah harus senantiasa menerima ujian yang diberikan Allah dengan ikhlas, lantas bagaimana kita bisa menghadapi ujian-ujian yang diberikan oleh Allah?"
"Kita wajib memiliki 3 sifat untuk menghadapi ujian Allah"
1.optimis
2.tawakkal
3.ikhtiar"Biasakan diri untuk berprasangka baik dengan Allah, insyaallah hidup akan menjadi semakin tenang dan tentram"
"Sekian qultum dari saya Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu"
Aisyah terkagum kagum atas qultum yang diberikan Rahman begitu sempurna dan lantangya Rahman menyampaikan qultum tanpa rasah grogi sedikitpun
"Ya rabb begitu sempurna kau menciptakannya"puji aisyah dengan suarah lirih
Aisyah mendongkakan kepala dan mata mereka bertemu seperkian detik Aisyah tersadar dan kembali menundukan pandangannya
"Astagfirullah, apa yang kamu lakukan Aisyah" ucap Aisyah bermonolog
"Ya Allah ampuni hamba ya Allah, Astagfirullah"
"Berikan tepuk tangan untuk Rahman!" Seru bu Diah mengintruksi semua siswa siswi
PROK PROK PROK
"Acara selanjutnya yaitu sesi tanya jawab, pertanyaan harus sesuai dengan materi"jelas bu Diah
"Silahkan Rahman sesi tanya jawab bisa dimulai" ucap bu diah
"Baik teman-teman ada yang mau ditanyakan dari qultum yang saya sampaikan?" Tanya rahman
Terdapat beberapa siswi mengangkat tangan
"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu, saya putri dari kelas 10 ips 1 mau bertanya, Allah menguji kita bukan berarti tidak sayang melainkan Allah sangat sayang kepada kita, lantas bagaimana jika Allah memberikan ujian yang tidak bisa kita hadapi?" Tanya putri
"Waalaikumusalam Warahmatullahi wabarakatu, baik putri saya akan menjawab pertanyaan yang kamu berikan .... "
----------------
TBC
Jangan lupa vote and commentSalam❤❤
Fairuz_nn
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyebutmu Disetiap Sujudku
SpiritualBerkisah tentang cinta dalam diam Aisyah. Akankah kisah dalam diamnya memiliki akhir yang membahagiakan? Atau malah sebaliknya? Nantikan kisahnya