"Aisyah"
"Aisyah kamu mendengarkan saya?" ujar bu Yuli salah satu guru killer di sekolah Asiyah ditambah mengajar mapel fisika lengkap sudah.
"Jika kamu tidak ingin mengikuti pelajaran saya kamu bisa keluar!" tegur bu Yuli
Semua pasang mata langsung tertuju dimana tempat Aisyah duduk bagaimana tidak, sebelumnya tidak ada anak yang berani berbuat gaduh atau sekedar melamun saat pelajaran bu Yuli ya bisa dibilang bu Yuli adalah salah satu guru killer di sma al-ihsan.
"Maaf bu, saya akan memperhatikan yang ibu jelaskan"
"Kalau begitu kamu kerjakan soal di depan, kalau tidak bisa kamu keluar dari kelas saya!" perintah bu Yuli
Dengan berat hati Aisyah maju untuk mengerjakan soal yang tertera di papan tulis.
Dengan otaknya yang pintar Aisyah bisa mengerjakan 5 soal yang ada di papan tulis dalam waktu tidak sampai 10 menit, setelah mengerjakan soal Aisyah kembali ke tempat duduknya.
"Baik kali ini ibu maafkan tapi jika kamu mengulangi lagi jangan harap ibu mengijinkan kamu untuk mengikuti pelajaran ibu" ujar bu Yuli
"Terima kasih bu, insayallah saya tidak akan mengulanginya lagi" ujar Aisyah
"Untung syah kamu pinter, kalo gak habis kamu" uajr Naila
"Tumben juga si kamu ngelamun, mikirin apa si syah?" tanya Alika
"Bukan apa-apa kok, udah perhatiin bu Yuli nanti malah kita di suruh keluar" jawab Aisyah
"Kembali ke materi" ujar bu Yuli membuat seluruh kelas langsung terdiam dan semua mata tertuju pada papan tulis
Naila melirik jam tangannya " Jam 09.25 WIB, yey 5 menit lagi"
"Emang ada apa 5 menit lagi nai" tanya Aisyah penasaran karna sedari tadi teman sebangkunya itu melirik terus ke arah jam tangannya.
"Istirahat la, nunggu apa lagi coba kalo gak nunggu istirahat " jawab Naila jujur
"5 4 3 2" tak sampai hitungan 1 bel yang sendari tadi di tunggu oleh naila dan mungkin seluruh murid tak terkecuali Aisyah telah berbunyi
"Tering Tering Tring" bel yang menandakan jam istirahat telah tiba
"Yes"
"Bahagia amat nai, ada apa si?" tanya Aisyah lagi ia belum puas dengan jawaban yang diberikan Naila tadi
"Hmm gak papa kok, aku mau ke taman belakang dulu ya" jawab Naila sambil meninggalkan kelas
"Eh nai, mau aku temani?" tawar Alika
"Gak usah ini urusan hati, heheheh" jawab Naila sambil terkekeh
"Yaudah kalo gak mau ditemenin, ke kantin yuk ais" ajak Alika pada aisyah
"Jangan bilang kamu mau ketemu ikhwan ya nai" curiga Aisyah karna sedari tadi Naila seperti sangat menunggu itu tiba.
"Apaan si ais, kata siapa aku mau ketemu ikhwan" jawab Naila sambil menunduk agar kebohongannya tidak diketahui tapi bukan Aisyah namanya jika tidak bisa membuat temannya mengaku.
"Dari matamu kelihatan nai kalo kamu bohong"
"Iya aku mau ketemu ikhwan kelas 12" akhirnya Naila mengakui kalau ia akan bertemu seorang ikhwan
"Nai kamu tau kan batas batasan lawan jenis?" tanya Aisyah yang sudah kesal dengan sahabatnya itu, baru kemarin bu Diah selaku guru akidah dan akhlak baru menerangkan atas bahayanya pergaulan pemuada pemudi masa kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyebutmu Disetiap Sujudku
SpiritualBerkisah tentang cinta dalam diam Aisyah. Akankah kisah dalam diamnya memiliki akhir yang membahagiakan? Atau malah sebaliknya? Nantikan kisahnya