"Aku tak seberani Siti khadijah dalam menyatakan cinta kepada laki-laki yang kudamba maka dari itu aku ingin menjadi Siti Fatimah yang menjaga dalam diam cintanya"
_°_°_
Diperjalanan pulang Aisyah menatap kosong cendela mobil Alika.
Ia kecewa dengan dirinya sendiri mengapa ia dengan begitu mudah menaruh hati pada Rahman sedangkan berbicara dengan Rahman ia tak pernah.Baru kali ini hatinya begitu hancur. harapan yang ia buat pupus sudah. Aisyah tau bahwa disini yang salah adalah dirinya. Untuk pertama kalinya ia berharap dengan manusia dan saat itu pula ia dikecewakan.
Baru kemarin ia meminta kepada Allah untuk kejelasan hatinya, dan ini adalah jawaban dari Allah untuknya. Ia sendiri yang meminta, tapi mengapa begitu sulit saat Allah sudah memberinya jawaban.
"Aisyah kamu gak papa kan?" Tanya Alika, Alika diam-diam mengamatai Aisyah yang tiba-tiba menangis.
"Aku gak papa lik" ujar Aisyah sambil menyeka air matanya.
"Mana ada gak papa, orang kamu nangis"
"Aku gak nangis, cuma kelilipan" ujar Aisyah membela diri.
"Aisyah sayang, kamu itu gak pinter bohong jelas jelas kaca mobil ketutup masa kamu kelilipan" ujar Alika, sebenarnya Alika tau ada masalah yang Aisyah simpan, Aisyah tidak akan buka mulut saat tidak dipaksa yang terkadang membuat dirinya pusing sendiri dengan Aisyah.
"Ada apa, coba kamu cerita kali aja aku bisa bantu" tawar Alika
Tak ada respon dari Aisyah yang ada hanya suara orang menangis. Alika dibuat pusing dengan sahabatnya yang satu ini, ditanya jawabnya gak papa, disuruh cerita malah nangis.
Jika bisa memilih Alika lebih baik menghadapi preman pasar dan beradu karate dengan dirinya daripada harus mengurus wanita yang ditanya jawabannya "gak papa", mungkin Alika lupa bahwa dirinya juga seorang wanita."Apa aku salah Lik?" Tanya Aisyah tiba tiba
"Aku gak tau masalah kamu gimana aku bisa tau kamu salah atau gak?" Alika sudah kepalang jengkel dengan Aisyah
"Apa salah aku melabuhkan cintaku pada seseorang?" Tanya Aisyah lagi
Alika menganguk-angukan kepala, sekarang ia tau apa yang membuat Aisyah menangis tiba-tiba karna cinta.
"Gak salah si, cinta itu fitrah Aisyah, tinggal bagaimana kamu menjalankan cinta itu" jawab Alika
"Mengapa Allah menghancurkan harapanku" ujar Aisyah masi setia dengan tangisnya
"Allah tidak ingin kamu mencintai mahluknya melebihi cintamu kepada Allah, Allah itu maha pencemburu kamu harus ingat itu, Allah gak mau kamu berharapa kepada selainnya" ujar Alika mengingatkan Aisyah
Benar kata orang bahwa cinta dapat menghancurkan segalanya
"Kalo boleh tau siapa ikhwan yang beruntung itu?" Tanya Alika penasaran
"Aku tidak cukup baik untuknya lik" senyum yang sebelumnya muncul lenyap sudah.
" Allah SWT berfirman: Q.S al- baqarah Ayat 216
كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Aisyah termenung mengingat ayat yang dibacakan Alika, ia lupa bahwa tidak semua yang terlihat baik dimata manusia terlihat baik pula dimata sang pencipta.
"Kamu hanya perlu ingat ayat itu ais, tidak semua yang kamu anggap baik, baik pula dihadapan Allah. Allah yang maha mengetahui serahkan semuanya pada Allah, insyaallah masalah yang kamu hadapi akan cepat selesai" nasihat Alika
"Terimakasih Alika sudah mengingatkan dan menasihatiku, mungkin benar apa yang kamu bilang belum tentu yang baik menurutku baik pula menurut Allah" ujar Aisyah
senyum Aisyah yang sebelumbya lenyap muncul kembali, ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Alika sahabat yang mengingatkan akan Allah. Mungkin ia tak mengenal lama Alika, tapi ia yakin Alika adalah sahabat yang baik dan membawa pengaruh baik untuknya.
"Semoga Allah memberi kita yang terbaik dan kita bisa menerimanya" ujar Alika yang di akhiri dengan aamiin
"Aamiin" Aisyah mengaminkan doa Alika
"Aisyah sebenernya siapa ikhwan yang membuat kamu jatuh hati terhadapnya?" Tanya Alika
Astagfirullah Aisyah pikir Alika sudah tidak kepo dengan siap ia jatuh cinta nyatanya tidak, perlu digaris bawahi Alika adalah sahabatnya yang terkepo
"Biarkan hanya aku dan Allah yang tahu siapa dia yang pernah singgah di hatiku" ujar Aisyah
"Kok pernah si, sekarang udah gak dong" ujar Alika menggoda Aisyah
"Aku akan berusaha melupakan rasa ini, karena ini tidak baik untukku" ujar Aisyah
Lisannya memang berbicara seolah olah sudah melupakan tapi di lubuk hatinya ia masih berharap dapat bersanding dengan lelaki itu.
"Tolong jaga rahasia ini ya, biarkan hanya aku, kamu, dan Allah yang tahu dan Bantu aku melupakan dia ya lik" ujar Aisyah
Alika hanya menganguk sebagai jawabanya, ia sebagai sahabat hanya bisa menasehati dan mendukung apa pilihan Aisyah.
"Bismillah kamu pasti bisa Aisyah" ujar Aisyah menyemangati dirinya sendiri
"Niatkan karena Allah insyaallah kamu bisa" Alika pun menyemangati Aisyah
Tekad Aisyah sudah bulat ia akan melupakan lelaki itu, mungkin sulit tapi semua yang diniatkan karena Allah akan mudah bukan?
Akankah takdir Allah berubah?
Biarlah waktu yang menjawabTBC
--------Syukron telah membaca
Jangan lupa vote dan commentSalam
fairuz_nn❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyebutmu Disetiap Sujudku
SpirituálníBerkisah tentang cinta dalam diam Aisyah. Akankah kisah dalam diamnya memiliki akhir yang membahagiakan? Atau malah sebaliknya? Nantikan kisahnya