Jam menunjukan pukul 03.00 wib. Di sebuah kamar ada tiga manusia yang masih terlelap. Posisi tidur mereka pun bisa di katakan romantis bagaimana tidak, angga meneluk rita dan luna dari belakang tubuh rita, sedangkan rita memeluk tubuh luna yang membelakanginya.
Tak lama kemudian rita terbangun dari tidurnya, alangkah kagetnya melihat posisi tidur mereka bertiga yang sekarang, seingatnya kemarin luna ada di tengah-tengah mereka, tapi tak ayal bahwa senyum manis menghiasi wajahnya.
Kemudian rita membalikan badannya untuk menghadap kepada angga. Jujur saja angga sangat lah tampan dan sempurna. Wajah halus tanpa noda, hidung mancung, bibir berwarna pink menandakan bahwa bebas dari asap rokok, rahang kokoh, alis yang tebal, bulu mata yang lentik, angga juga mempunyai tinggi 180cm berbeda dengan dirinya yang hanya 160cm. Memandangi wajahnya saja membuat detak jantung rita berdetak dua kali.
Tanpa sadar tangannya menyentuh rahang kokoh angga.
"apa baru sadar bahwa suamimu ini tampan?" ucap angga yang masih memejamkan mata, refleks rita menarik tangannya dan menutup wajahnya yang merona karena ketahuan.
"kenapa diam aja hmm" tanya angga lagi
"enggak" ucap rita dengan gugup bahkan tangannya masih setia menutup wajahnya. Sedangkan angga tersenyum geli melihat rita yang malu, bahkan gugup.
"hay jangan malu" ucap angga sambil menarik lembut tangan rita
"ih apaan sih, udah ah mau bangun" ucap rita sambil mengalihkan padangan
"nanti aja masih jam 3 juga" ucap angga sambil mengeratkan pelukannya bahkan dia meletakkan wajahnya di tekuk rita. Sapuan nafas hangat angga membuat rita merinding seketika.
"mas jangan gitu, geli" ucap rita sambil berusaha memindahkan kepala angga
"mas udah PW yang" bisik angga bahkan sesekali angga mencium leher jenjang istrinya sedangkan rita hanya bisa pasrah. Mau melawan takut membangunkan luna yang tidur di sampingnya dengan damai.
Hening, rita ataupun angga tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"mas ayo bangun kita sholat, daripada bengong, kalo mau tidur lagi juga udah ngga bisa" ucap rita yang di balas anggukan kepala oleh angga.
Rita mandi terlebih dahulu, setelahnya angga yang mandi. Sambil menunggu angga mandi rita menyiapkan baju koko, dan sajadah serta mukenah untuk mereka sholat.
Kemudian mereka melakukan sholat berjamaah pertama kali. Rasanya berbeda debaran jatung tak pernah berhenti. Selesai sholat rita mencium punggung tangan suaminya, begitu pun angga yang mencium kening istrinya sambil mengucapkan "i love you sayang, jadi istri sholehah" yang berhasil membuat muka rita merona.
"hay kenapa mukamu merah" goda angga
"apaan sih mas" ucap rita sambil mengalihkan pandangan
"jadi kamu nggak mau membalas perkataan ku tadi" tanya angga
"yang mana?" tanya rita dengan polos
"yaudah lah lupain aja" ucap angga sambil pergi ke arah sofa dan duduk disana. Rita pun melepas mukenahnya kemudian menyusul suaminya tersebut. Dan duduk di sampingnya, entah keberanian darimana dia meletakkan kepalanya di pundak sang suami sambil mengucapkan "i love you too my hubby".
"kamu beneran udah mulai jatuh cinta sama aku"tanya angga antusias
"iya mas" ucap rita sambil menundukan kepala menyembunyikan rona merah di wajahnya. Angga yang mengetahui bahwa istrinya tersebut malu.
Kemudian angga menyentuh dagu istrinya tersebut agar melihat kearahnya, dan menyatukan bibir mereka, tak hanya menempel tapi juga melumatnya dengan lembut, karena tak sabar ingin bermain lidah angga menggigit lembut bibir bawah istrinya tersebut, hingga rina membuka mulut dan mulai membalas sedikit demi sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with policeman (END)
General FictionCerita ini telah Selesai pada tgl 18/05/2020 (belum revisi) Ohiya meskipun ceritanya telah selesai tapi aku masih mengharapkan notifikasi VotMen dari kalian yang membaca cerita ini. ------ Angga seorang polisi dan rita mahasiswa harus menikah karen...