16

4.3K 215 4
                                    

Cerita ini dipublikasikan ulang, semoga partnya urut tidak acak lagi, amiin 🙏 oiya jangan lupa VotMen 🤗

Waktu terus berjalan tak terasa sudah satu bulan lamanya angga resmi menjadi anggota brimob. Tugas berat harus dia jalani, bisa saja sewaktu-waktu dia dikirim keluar kota atau perbatasan negara. Dan satu bulan ini belum ada tanda-tanda tersebut. Hanya saja dia menjadi pengamanan demo yang sering terjadi di ibu kota akhir-akhir ini. Kasus terorisme juga menjadi kasus yang harus dia tangani untuk pertama kalinya.

"assalamualaikum" ucap angga melangkah kedalam rumah yang di sambut oleh pembantu.

"kemana rita dan luna bik" tanya angga

"di kamar tuan, nyonya sakit" jawab bi siti, angga yang mengetahui rita sakit segera bergegas ke kamar. Disana ada rita yang sedang duduk memegang lembar kertas, lalu dimana luna pikirnya.

"sayang" panggil angga rita yang mengetahui hal tersebut segera menyembunyikan kertas yang dia pegang tapi terlambat angga sudah mengetahuinya

"apa itu" tanya angga yang kini duduk dihadapan rita

"kamu menangis" tanyanya lagi ketika menyadari mata sembab dan hidung memerah menandakan bahwa rita habis menangis.

"sini kertanya mas mau lihat" lanjutnya rita hanya diam tak menjawab juga tidak memberikan kertas yang dia sembunyikan dibawah bantal. Dengan gerakan cepat angga mengambil kertas tersebut, dan betapa kagetnya dia mengetahui kertas tersebut berisi foto dirinya sedang berpelukan dengan wanita lain.

"lihat mas sayang" ucap angga dengan lembut

"sumpah ini bukan mas, apa yang kamu pikirkan salah, mas nggak pernah melakukan hal seperti ini dibelakang kamu dek, hanya kamu wanita yang mas sentuh, cuma kamu wanita setelah mamah dan mom yang mas peluk" ucap angga dengan penuh keyakinan, isakan kecil keluar dari bibir seksi rita. Tanpa pikir panjang angga segera memeluk tubuh ramping sang istri. Hingga dorongan kuat dia dapatkan bersamaan dengan rita yang lari kearah kamar mandi.

Sudah beberapa hari ini rita selalu mual jika menghirup parfum sang suami entah apa alasanya. Bahkan kini dia mengeluarkan cairan bening, tangan besar memijat tengkuk rita dengan penuh kelembutan. Ya tangan milik angga, dengan wajah khawatir dia terus memijat tengkuk sang istri.

"sudah" tanyanya yang dibalas anggukan kepala oleh rita, lemas itulah yang dia rasakan. Angga yang mengetahui sang istri lemas langsung mengangkatnya ke tempat tidur.

"sebentar mas carikan minyak angin dulu" ucap angga sambil berdiri menuju loker tempat rita biasanya menyimpan obat-obatan.

Disana dia menemukan dua amplop coklat yang menutupi kotak obat yang dia cari. Angga mengangkat dua amplop coklat itu dengan posisi terbalik mengakibatkan isinya jatuh berhamburan diatas meja.

Lagi-lagi foto dirinya beserta wanita lain dia temukan. Pandangan angga langsung jatuh kepada rita yang kini tengah menutup mata mungkin menahan rasa mual yang dia rasakan.

"sayang" ucap angga sambil mencoba membangunkan rita. Ya usahanya berhasil rita terbangun langsung berlari kearah kamar mandi mengeluarkan cairan bening lagi.

"mas aku mual kalo bau parfum kamu" ucap rita dengan suara lemah. Mengetahui hal tersebut angga segera melangkah ke kamar mandi guna membersihkan diri dan berganti pakaian, kemudian menelfon dokter kepercayaan keluarga mahendra.

"sayang, sudah berapa kali kamu dapat kiriman foto itu" tanya angga yang kini berbaring disamping rita. Sontak saja rita bergerak kedalam pelukan angga, melatakkan wajahnya didada bidang angga.

"tiga kali" ucap rita menyerupai bisikan

"sumpah itu bukan aku dek" ucap angga

"aku tau"

Married with policeman (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang