[5]

919 30 0
                                    

Geser sih otaknya tapi ya cuma mereka yang paling bisa buat gue ketawa sampai ngakak gak tau malu.

***

Clara keluar dari kamar dengan keadaan wajah lesu. Sudah pasti kali ini dia terlambat lagi. Sialan. Semua ini karena alarm yang ia setel tidak berbunyi. Jadinya Clara harus siap di hukum Bu Irma—guru BK.

"Alarm sialan!"

Clara tak menuju tempat makan tetapi langsung menuju luar.

"Ara! Gak makan dulu?" Teriak Alea.

"Gak ma, Ara udah telat!!"

Setelah sampai diluar, Clara cukup terkejut dengan pemandangan didepannya kini. Rava sedang bersama seorang wanita. Siapa wanita ini? Clara bahkan tak pernah melihatnya. Ah bodo amatlah. Sekarang lebih penting ia sampai di sekolah dulu.

Clara menyuruh Mang Asep—supir pribadi mereka untuk mengantarnya. Mengingat mobil Clara yang masih berada di bengkel dan dirinya yang akan di antar Refan nanti pulang. Rezeki anak baik.

Setelah sampai di sekolah Clara bertemu dengan mantan pacar Fandi. Anya. Kedua mata mereka bertemu. Canggung.

Anya berjalan menuju Clara. Ok. Clara cukup terkejut.

"Hay Ra." Ucap Anya kelihatan canggung sekali.

"Eh iya kak."

"Anya aja."

"Ok Anya." Ucap Clara.

"Gue minta maaf ya buat sikap gue selama ini sama lo." Ucap Anya dari sorot matanya Clara bisa tau bahwa Anya tulus mengucapkannya.

"Eh, iya gak papa gue juga minta maaf." Ucap Clara lalu tersenyum.

Anya tersenyum balik. "Jadi sekarang kita teman kan?"

"Teman!" Ucap Clara tersenyum tulus.

"Okedeh deh. Gue duluan ya! Dah!" Ucap Anya lalu beranjak pergi.

Clara berpikir. Ada baiknya juga Anya putus dengan Fandi. Atau ini hanya permainan Anya saja? Ah jangan berburuk sangka Clara.

Clara segera menuju kelasnya.

Clara cukup terkejut sekian kalinya. Bagaimana tidak? Semua siswa didalam kelas sedang berkerumum di meja Sivha—si ketua kelas.

"Mereka ngapain?" Tanya Clara pada Aqril. Sahabat Clara juga.

"Ngerjain tugas kimia. Bu Ratna kan galak." Oh tugas kimia. Untung saja tadi malam Clara sempat mengerjakannya.

"GINESA LO UDAH SELESAI TUGAS KIMIA?" Teriakkan itu berasal dari makluk astral. Eh gak deng. Itu Arisa—sahabat Clara juga.

"Pasti sih udah. Bagi!" Itu Yura sahabat Clara juga.

"Makanya kerjain!" Kesal Clara lalu mengambil buku kimianya.

"Ya kali Si Arisa sama Yura kerja! Orang semalam aja keluyuran!" Danis mendengus. Oiya. Danis juga sahabat Clara.

Recla (My Possesive Girlfriend!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang