h

21 9 0
                                    

"HEDON!!"

"Eh, brengsek."

"Bangun, sat."

"Manusia hedon, bangun, et!"

"Cacaaaa..."

Gue ngebuka mata gue perlahan. Berisik banget, sih, ilah.

Pemandangan pertama yang gue lihat adalah Aurel dan Niko. Ngapain nih, anak dua?

"Apa?!"

Aurel narik tangan gue sampe gue duduk, "Buruan siap-siap."

"Hah?"

Niko nyentil jidat gue.
"Sakit, goblok!"

Niko narik badan gue dan dorong gue ke arah kamar mandi yang ada di kamar gue, "Buruan mandi, kita kan hari ini ke Ancol!"

Gue yang udah di dorong Niko masuk kamar mandi cuma berdeham pelan.
"Sana lo keluar kamar, tar gue keluar, lu napsu lagi."

"Najis."
Pintu kamar gue ditutup, Niko udah keluar.

Eh, bentar.

Ancol?

Gue buka pintu kamar mandi, "ANCOL?!"

Aurel yang lagi tiduran di kasur gue lompat kaget, "Anjing ya, lu, Don. Gua kaget."

"Kok Ancol?!"

"Lah, kan, kemaren udah pada setuju."

Gue dengan malas masuk ke kamar mandi dan bersih-bersih diri.

Gak butuh waktu lama buat mandi, gue sekarang udah berdiri di depan lemari. Dengan setelan kaos putih dan celana jeans pendek, gue ngaca di kamar.

Liptint sedikit dan perfect.

Gue keluar kamar dan turun ke bawah.

Niko, Aurel, dan Felix udah duduk di ruang tamu.

"Udah?" tanya Felix.

"Udah."

"Bawa mobil lu aja, Lix. Bensin gue sekarat." ujar Niko, Felix cuma ngangguk.

Niko dan Aurel duluan keluar sambil bawa kantong makanan-makanan kecil yang bakal dibawa ke Ancol.

Eh, bentar. Grace mana?

"Lix.."

Felix yang lagi ngunci pintu rumah nengok, "What?"

"Ace mana?"

Felix jalan ke arah kemudi mobil, gue masuk lewat pintu navigasi, "Kan, ini kita mau jemput Ace."

"Lah?" ujar gue setelah seatbelt udah terpasang rapih.

"Lu kenapa, Don?" sahut Aurel dari belakang.

Gue noleh, "Bukannya Ace nginep tadi malem?"

Felix ketawa, "Lu ngigo, ya? Adek gue masih ngantuk nih, bobo lagi, gih."

"Hah, gue serius, Lix."

Niko noyor kepala gue dari belakang, "Ini kita ma jemput Ace dulu. Kan kemaren udah diomongin."

"Lu tidur dulu, gih. Nanti Ace duduk di belakang aja," Felix mulai jalanin mobil ninggalin rumah.

Baru aja gue mau nutup mata, gue keinget satu hal.

"Tian kemana, Lix?"

m i m p i-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang