Show Me

9 3 3
                                    

Dengan banyak peristiwa di kehidupan ini aku semakin yakin dia sedang menunjukkan sesuatu untukku.

Aku yakin akan semakin banyak rasa sakit yang kudapatkan di masa depan.

Dan, aku yakin rumah ini, keluarga ini, tak selamanya disisiku. Dan itu akan segera terbukti.

Kenyamanan dan kekeluargaan yang kurasakan ini takkan bertahan lama.

Aku tak tahu tapi aku merasa begitu.

Biarkan permainan ini berlanjut.

Aku hanya menunggu ending nya.

*******

Matahari telah meninggi di ufuk timur. Kehangatan tersebar ke seluruh pelosok bumi. Tanda dimulainya hal-hal baru. Pengalaman baru, juga luka yang baru.

Seorang laki-laki berkulit pucat telah terbangun sejak tadi. Namun, tak berniat sedikitpun untuk beranjak. Pikirannya melayang-layang kemana saja. Beberapa kali, ia menghembuskan nafas sebal. Dan menggosok-gosok telapak tangannya. Perasaannya benar-benar gundah. Dia benar-benar bingung, harus bagaiman. Usianya hampir menginjak 15 tahun. Sudah bukan anak-anak lagi. Berarti ia harus tepat dalam menyimpulkan keputusan. Yang akan berpengaruh dalam hidup dan masa depannya.

Kris pov

Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Aku tidak tau apa jawabanku untuk tawaran kemarin. Aku benar-benar bimbang. Aku sudah hampir 5 tahun disini. Tapi, tiba-tiba saja ada yang ingin mengadopsiku. Lebih tepatnya, kami. Ini gila. Kami sudah besar. Aku tidak tau harus menjawab apa. Tapi kenapa harus kami?. Disisi lain aku nyaman disini. Tapi disisi lainnya, aku merindukan rumah seperti yang lainnya. Rumah yang didalamnya terdapat gelak tawa sebuah keluarga, dan kasih sayang juga kehangatan.

"Ya! Hyung, tak ingin bangunkah?" Tanya Suho yang sudah selesai mandi.

"Aniya, kau duluan saja, katakan pada Dea, aku telat sarapan" jawabku acuh dan kembali tidur.

Flashback on

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di halaman panti asuhan tersebut. Seorang wanita paruh baya turun dengan anggun, tak lama seorang pria paruh baya juga menyusul. Keduanya berjalan beriringan dan masuk ke dalam. Bibi Song keluar dengan membawa nampan berisi 3 cangkir teh. Dan menyambut kedua tamu istimewanya.

Sudah lama, panti ini tidak kedatangan tamu, terakhir kali yang datang justru membuat keributan malam-malam. Si Zhang Yixing itu. Kedua tamu tersebut menjelaskan tujuan mereka datang.

"Perkenalkan saya Ny. Song. Saya Park Eunrin. Dan ini suami saya Tn. Park Chanyeol" jelas sang istri dengan senyuman hangat.

"Salam kenal Ny. Park dan Tn. Park" sahut Bibi Song tak kalah hangat.

"Tujuan kami kesini adalah untuk mendapatkan ijin merawat salah satu anak yatim disini" jelas sang Tn. Park.

"Ah, sudah lama tak ada yang ingin mengadopsi. Biasanya mereka hanya memberikan donasi. Aku benar-benar tersanjung. Baiklah. Saya akan mengumpulkan anak asuh kami. Mohon ditunggu" ucapnya.

15 menit kemudian......

Semuanya telah berjajar rapi. Duduk dengan tenang dan bertanya-tanya kenapa ada yang ingin mengadopsi mereka. Disaat kenyamanan satu sama lain mereka dapatkan dirumah mereka ini.

MY DIFFERENT CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang