New home

19 7 7
                                    

Setiap orang butuh rumah untuk tempat pulang.

Setiap orang harus memiliki rumah untuk menjadi alasan ia pulang.

Rumah adalah tempat kita bisa merasakan damai, nyaman, dan tentram.

Rumah adalah tempat dimana diri kita menemukan arti dari hidup yang sesungguhnya

Rumah tempat menjadikan saksi untuk beribu kepergian dan kepulangan.

Rumah menjadi tempat persinggahan yang paling dinantikan semua orang setelah berkelana jauh.

Namun, bagaimana jika seseorang sudah tak memiliki alasan untuk pulang.

Karena rumahnya telah pergi.

Rumah yang sesungguhnya adalah keluarga.

Telah pergi.

...........

Gadis itu menatap bingung suasana yang ada disekitarnya. Gadis-gadis kecil seumurannya nampak duduk rapi berjejer. Menatapnya dengan tatapan tanya. Sementara dirinya tidak mengerti apa yang harus ia lakukan beserta adiknya.
"Nah, sayang ayo perkenalkan dirimu, pada teman-teman barumu" ucap wanita itu, yang mulai hari ini akan dipanggilnya bibi Song.

"Anyeonghaseyo, jung hyerin imnida" ucapnya memperkenalkan diri dengan gugup.

"Dan adikmu juga" tambah bibi Song lagi.

"Ini adikku..Jung Kyungsoo, tolong jaga kami baik-baik, kansahamnida" ucapnya kemudian dan duduk di di depan.

"Nah mulai sekarang kalian akan mendapatkan keluarga baru..tolong terima mereka dengan baik...dan jadilah teman-teman yang baik..arasseo?" Jelas bibi Song.

"Ne..." jawab mereka serempak. Dan tersenyum ke arah kami berdua.

Aku masih bingung mengapa kakak mengirimku kemari. Aku tinggal disini, sementara. Itu yang jelas. Tapi sampai kapan?. Apa alasan kakak mengirimku.
Setelah kemeninggalan ayah dan ibu karena kecelakaan pesawat, kakak menjadi kepala keluarga. Selama hampir 7 bulan. Tapi sekarang, kemana kakak?.

Tolong jangan biarkan aku sendiri disini. Kumohon, segeralah kembali. Apapun alasannya. Zhang Yixing, kembalilah.

.......

"Hiks...hiks...kumohon hentikan. Kalian membuatku takut jika terus berteriak begini. Hentikan eomma, appa!" Teriak gadis kecil itu dengan tangan yang menutupi telinga. Dan airmata yang mengalir membasahi pipi. Namun, teriakannya tak dihiraukan oleh sang orang tua.

"Aku tau kau menyembunyikan simpananmu disini, dasar pria menjijikan. Selama 3 tahun aku di jepang ini kelakuanmu. Teganya kau! Dasar tak punya hati" teriak eomma nya.

"Hentikan! Ini memang sebuah kesalah pahaman. Aku memang melakukan kesalahan. Dan dia bukan simpanan. Dia adalah ibu dari anakku" sahut ayahnya tak kalah lantang. Sambil menunjuk seorang wanita dan anak kecil berusia sekitar 3 tahunan.

" baiklah itu maumu, kita cerai, aku muak dengan tingkahmu. Akan kubawa Naomi pergi dan tinggalah bahagia dengan wanitamu itu" timpal ibunya dan melangkahkan kaki pergi menyeretnya.

'Apa mereka gila'. Apa mereka tak memikirkan perasaannya saat itu. Diantara bingung dan jengkel. Rasanya ingin mati saja. Apa yang salah dalam dirinya sehingga mendapat takdir seburuk ini. Oh, tuhan.

MY DIFFERENT CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang