12. Lampu Kuning

43 6 0
                                    

happy reading....

.

.

.

Tata langsung tersedak setelah mendengar pertanyaan yang muncul dari bibir mamanya. Gadis itu melotot lalu berkata. "Apa sih ma... Kesel deh,"

Mamanya mengerutkan keningnya. "Loh? Emang kalian gak pengen cepet-cepet pacaran? Atau kalian lagi fokus kelas 12?"

Mata Bintang masih berbinar karena perempuan yang ada di depannya seperti memberi kode bahwa mengizinkannya mendekati anak sulungnya. Alias Tata.

"Duh, mah, Tata gak mau deh pacaran-pacaran. Gak penting..." Jawab Tata lalu cewek itu kembali melahap makanannya.

Defita melirik Bintang yang sedari tadi hanya diam malu-malu kucing. "Bintang, kamu suka ya sama Tata?"

Pertanyaan itu membuat Bintang tersedak. Hal tersebut sempat membuat Tata kaget namun setelahnya cewek itu kembali fokus pada makanannya.

"Duh, kalian lucu ya..."

Bintang menggaruk tengkuknya. "Cuma temen tante..."

Alis Tata terangkat. "Temen? Sejak kapan kita temenan?" Tanya cewek itu dengan ketus.

Bintang tersenyum manis. "Jahat banget sih lo, temen sendiri gak diakuin."

Mendengar itu Tata hanya mencibir.

"Mama terima telfon dulu ya?" Tanya Defita tiba-tiba. Sontak Tata mengangguk dengan cepat. Setelah kepergian Defita, kedua remaja itu terdiam. Sama-sama sibuk dengan ponselnya.

Cukup lama mereka hanyut dalam media sosial, akhirnya Bintang membuka suara terlebih dahulu. "Mama lo, udah ngasih gue lampu ijo. Gimana keren kan gue?"

"Lampu ijo pala lu," Jawab Tata dengan malas. Cewek itu menatap wajah Bintang dengan rasa geli bercampur ingin muntah.

"Sebenernya yang gak lo suka dari gue tuh apaan sih?" Tanya Bintang. Kini raut wajah bercandanya berubah menjadi serius.

"Alay."

Namun setelah mendengar jawaban dari gadis yang ada di depannya membuatnya menganga tidak percaya. Cowok itu mengusap dadanya dengan gusar. "Jelek banget gue dimata lo yang cantik..."

"Uhm, anak-anak... Maaf ya, mama ternyata gak bisa ikut pulang dulu, ada keperluan yang belum mama selesaikan. Tapi, nanti kopernya mama, kamu bawa pulang ya..."

Tata meredupkan pandangannya. Melihat bahu anak sulungnya melemas, Defita segera mengusapkan tangannya ke puncak kepala Tata. "Di dalem koper, ada oleh-oleh tuh,"

Tata hanya mengerucutkan bibirnya.

"Tante mau pergi nanti apa sekarang?" Tanya Bintang.

"Tante pergi sekarang, udah dijemput sama temen tante. Kamu hati-hati ya, bawa Tatanya."

Bintang menyengir lalu mengangkat kedua jempolnya. "Siap delapan enam!"

Sebelum pergi, Defita sempat membisikkan sesuatu kepada Bintang. Hal tersebut membuat Tata mengernyit. "Emang mama tadi ngomong apaan?"

Bintang yang senyum-senyum sendiri terkejut. "Eh? Lo tanya ke gue?"

"Hm..." Tata memutar bola matanya malas.

"Tumben," Jawab Bintang lalu disusul dengan kekehan kecil.

***

"Ta, gue langsung ya? Sorry gak bisa mampir,"

BINTANG★ #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang