Setelah dari pertemuan di Gunung Pring Magelang Jawa Tengah, Wali Paidi jatuh sakit. Karena perjalanan yg ditempuh Wali Paidi tidak semestinya. Wali Paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh Wali Paidi tidak kuat menerima semua itu dan jatuh sakit.
Wali paidi terbaring tak berdaya di pembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur. Tapi senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk Wali Paidi, ada yg membawa buah-buahan dan ada yang memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif mengantarkan Wali Paidi untuk berobat di rumah sakit terdekat , tapi Wali Paidi menolaknya.
“Terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “ jawab Wali Paidi.
Para tetangga sangat sayang kepada Wali Paidi ini, bukan karena Wali Paidi ini seorang wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau Paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena Wali Paidi ini orang kaya tapi karena Wali Paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan terhadap yang tua dan sayang terhadap yang muda.
Ketika memasuki hari ketiga , tubuh Wali Paidi demam tinggi. Sehabis sholat isya yang dilakukan dengan terbaring, tubuh Wali Paidi tdk kuat menahan, dan Wali Paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar ketika merasakan ada orang yang menyeka tubuhnya dengan handuk dingin, orang ini sangat ganteng dan bersih, seorang pemuda yg sangat tampan.
“ Siapakah Anda “ tanya Wali Paidi.
“ Saya adalah amalan sholawat yang biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai sembuh“ucap pemuda ini.
Wali Paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini, “ Apakah aku sudah mati “ tanya Wali Paidi.
Dg tersenyum pemuda ini menjawab “ belum “.
Wali Paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar Wali Paidi.
“ Assalamu’alaikum…” ucap tamu tersebut.
“ Wa alaikum salam ..” jawab Wali Paidii dan pemuda ini berbarengan.
Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada Wali Paidi.
“ Kang, tamu yg datang ini adalah malaikat “ bisik pemuda.
“ Apakah malaikat Izrail “ tanya Wali Paidi.
“ Hehehe, bukan tapi malaikat Rohmat “ jawab pemuda.
“ Kalau begitu bukakan pintu kamarnya Mad, gak papa kan kalau kamu aku panggil Somad “ ujar Wali Paidi.
“ Iya gak papa kang “ jawab Somad dengan membuka pintu kamar.
Tampaklah yang masuk seorang pemuda yang juga tampan dengan membawa baskom.
“ Siapakah Anda “ tanya Wali Paidi.
“ Saya malaikat Rohmat “ jawabnya.
“ Kopikah yang kau bawa di baskom itu“ tanya Wali Paidi.
“ Hahaha…kang..kang “ Somad tertawa mendengar pertanyaan Wali Paidi.
Malaikat Rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat tidur Wali Paidi.
Lalu menjawab “ Bukan kang, tapi air dari telaga Kausar guna diminum dan buat wudlu”
Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar 5 menit kemudian datang tamu lagi, ternyata baginda Nabi Muhammad yang datang, kamar Wali Paidi langsung harum semerbak, Wali Paidi berusaha bangkit, tapi Nabi menyuruhnya tetap berbaring.
“ Ali Firdaus, bergembiralah…karena derajadmu sudah dinaikkan oleh Allah “ ucap nabi kepada Wali Paidi.
Nama Wali Paidi ini memang sebenarnya Ali Firdaus, tapi Nabi Khidir memanggilnya dengan sebutan Paidi , nama yg berasal dari kata faedah, Nabi Khidir berharap Wali Paidi ini menjadi orang yang berfaedah, karena sebaik baik manusia adalah orang yg bermanfaat buat sesamanya dan itu akhirnya terbukti.
Wali paidi mendengar perkataan Nabi ini hanya bisa menangis, tidak bisa berkata kata, dia hanya bisa menangis dan menangis lagi. Setelah Nabi keluar, datanglah Nabi Khidir, beliau Nabi Khidir banyak menurunkan ilmu ilmu hikmah yang luar biasa kepada Wali Paidi, walaupun pertemuan Wali Paidi dengan Nabi Khidir ini begitu singkat tapi ilmu yg didapat Wali Paidi sama dengan ilmu orang yg belajar selama 100 tahun.
Berikutnya datang silih berganti wali wali yg dikenal Wali Paidi, dan menjelang shubuh datanglah Mas Kiai Mursyid guru dari Wali Paidi. Ketika Mas Kiai Mursyid datang, tubuh Wali Paidi sudah segar dan sehat, Mas Kiai Mursyid datang dengan membawa kopi dan rokok, setelah sholat shubuh berjamaah dengan Mas Kiai Mursyid.
Mereka melanjutkan dengan acara ngopi dan ngerokok bareng, Wali Paidi sekali lagi dapat wejangan wejangan dari Mas Kiai Mursyid. Mas Kiai Mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yang akan dihadapi Wali Paidi kelak, dan setelah sholat dhuha Mas Kiai Mursyid pulang.
Memang para wali wali Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan ilmu ilmu hikmah yang luar biasa, kita melihat mereka dengan pandangan kasihan karena sakit yang di deritanya, tapi dibalik itu semua para wali wali Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit. ( Sumber; Facebook.com )
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH WALI PAIDI 1 - 40 (Full Episode)
Misterio / SuspensoWali paidi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dia anak terakhir, kakaknya yg pertama namanya sholeh dan sekarang dia jadi kiai di daerah Kediri, punya pondok salaf kecil, yg hanya ramai ketika bulan ramadlan, sudah menjadi budaya kalau bulan r...