Marahan.

3.5K 400 52
                                    


Happy readding, don't  like dont read

Naruto masih saja susah tidur meskipun Neji sudah menuruti semua kemauannya, dan mata Nejipun  sudah setengah watt lagi sehingga beberapa kali ia ketiduran dan membuat Naruto kesal.

"Neji... "

"Hmm... "

"Aku belum mengantuk... "Ucap Naruto, sambil memainkan rambut Neji.

"Tidurlah, ini sudah jam dua pagi. "Ujar Neji dengan mata terpejam.

"Tapi-

"Sssssthh.... Tidurlah, Nanti ada yang nerkam kalau tidak tidur. "Ucap Neji, sambil membawa Naruto kepelukannya.

"Ayo nak jangan rewel kasihan ibumu. "Ucap Neji sambil mengelus perut rata Naruto.

"Peluk.. "

Neji tanpa sadar membawa Naruto kedalam pelukannya.

"Ayo jangan rewel cepat tidur ya? "

"Iya.. Aku tidur, jangan pergi sebelum aku bangun. "

"Hm... "

"I love you  Neji. "

Tak ada lagi suara dari keduanya. Tapi salah satu jantung dari mereka berdetak lebih keras dan membuat  matanya melek.

"Jangan di anggap itu hanya ngidam. 'Pikirnya dan berusaha memejamkan lagi matanya.

Besok paginya.

Matahari sudah meninggi tapi  Neji belum bisa turun dari ranjang, Naruto  memeluknya sangat erat, dan gadis itu tidurnya pun nyenyak.

"Hei Naruto, ini sudah siang. Mau sampai kapan kau tidur  terus hm? "Ucap Neji sambil  memainkan rambut  kuning cerah  milik Naruto.

Tak lama, sepasang shapier itu mulai menampakan  dunianya, ia membelalakan matanya dan berteriak histeris sehingga satu rumah terkejut dan masuk kekamarnya.

"Kyaaaa kenapa ada bajingan ini. "Ucap  Naruto, sambil menujuk hidung mancung Neji.

Neji hanya menatapnya malas, dia bangun dan membersihkan dirinya di kamar mandi Naruto, Kushina  hanya melotot pada Naruto, dan membuat gadis itu ingin nyungseb ke laut yang paling dalam dan tak mau bangkit lagi.

"Apa kau tak ingat, semalam kau berbuat keributan hah. "ucap Kushina yang pusing dengan kelakuan  putri bungsunya itu.

"Aku yang cantik ini berbuat masalah itu tidak mungkin kaasan. "Ucap Naruto percaya diri, dan membuat Kushina kesal dia menjitak kepala pirang itu dengan kasar.

"Ctak. "
..

"Sakit kaasan, aku ini sedang hamil tahu. "Rengek Naruto .

"Itu tidak akan jadi gangguan pada kehamilanmu. Cepat bangun dan ajak calon suamimu sarapan? "

"Dia bukan calon suamiku, tapi dia ayah anaku. "Bela Naruto, yang berhasil kena tatapan maut dari sang kaasan.

Naruto menatap Neji penuh harap, saat ini mereka akan berangkat kekampus, tapi Naruto meminta hal -hal aneh yang membuat Neji ingin mengikatanya di pohon kencur atau di masukan keketeknya, saking kesalnya dia dengan wanita ini, kalau bukan kesalahannya dan juga gak hamil anaknya dia sudah menyiram wajahnya dengan air mani eh air susu eh air comberan maksudnya.

"Sudah kubilang aku tidak mau!! "Ucap Neji tegas.

Naruto cemberut  kemudian dia berkata.

"Aku tidak memintamu telanjang di depan umum, aku hanya meminta kau mengepang rambutmu menjadi dua. "Gerutu Naruto.

I'm Pregnant. (Slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang