Hari -H.

2.9K 356 8
                                    

Naruto hanya mengetuk ngetuk sendok sup buahnya. Hari pernikahan nya tinggal menghitung jam,dan dia sudah cuti kuliah selama seminggu kedepan dan di rumah begitu sepi karna yang lainnya sedang sibuk menyiapkan pernikahannya dan ia di tinggal sendiri di rumah.

Menghubungi teman-temannya mereka sedang kuliah, kalau menghubungi Neji, enggaklah.

Mau di taru di mana mukanya, pasti pria itu akan mengejeknya habis-habisan dan menyangka kalau dirinya merindukan pria itu padaha no kelewatan hehe.

Naruto mengusap perutnya yang masih rata, usianya baru satu bulan dan hanya mengeras sedikit.

"Sayang, kalau sudah lahir nanti, bantu ibu untuk menghukum ayahmu okay, dia pria tampan dan tapi sangat-sangat menyebalkan. "

Naruto bangkit dari duduknya lalu berjalan ke ruang tv, tapi tak lama terdengar suara bel rumah yang berbunyi.

Ia pun segera berjalan ke arah pintu depanya, dan melihat siapa orang yang berani-beraninya mengganggu pagi indah dan tenangnya.

Ia membuka pintunya dengan malas, dan menampilkan sesosok makhluk kesayangannya babynya.

"Ngapain kesini rambut kuntilanak. "

"Aku kedinginan minta di angetin. ''Jawabannya membuat Naruto melotot kearahnya.

Naruto menghalangi langkah pria itu agar tidak macam -macam.

"Mau ngapain kemari tidak di undang juga."ucap Naruto dengan sewot .

"Jangan sewot,aku hanya ingin di kelonin apa salah."jawab Neji sambil masuk begitu saja ke rumah Naruto.

Naruto segera menyusul Neji yang suka seenak jidatnya.

"Kelonin celana dalammu, pulang sana . "usir Naruto pada Neji sambil membuntuti Neji, tapi pria itu tak peduli dan malah duduk di sopa dengan seenak jidatnya dia juga mengambil cemilan milik Naruto.

Jelas wanita itu kesal, dan adegan - adegan tarik menarik itu terjadi, Tak ada yang mau mengalah, sampai pada akhirnya Neji menarik Naruto hingga terduduk di pangkuannya.

Neji senyum- senyum ngeselin ke arah Naruto, sedangkan si wanita sudah berusaha menjambak rambut iklan samponya. Tapi dengan cekatan Neji memegang kedua tangan Naruto dan membalikan badan Naruto, hingga punggung wanita itu menyender di dada bidangnya.

"Udah diam di situ, Nurut sama calon Suami kenapa? "Bisik Neji pada Naruto yang tidak mau diam dari tadi.

Kuping Naruto terasa panas bahkan wajahnya sudah seperti kepiting rebus yang di beri saus tomat.

Akhirnya ia lebih memilih diam dan menikmati Nonton film di depanya , keduanya baik- baik saja sampa ada adegan kissing di dalam film itu membuat keduanya diam tak berkutik, Neji yang mengeratkan pelukannya pada Naruto, Sedangkan Naruto jadi mengingat kejadian sewaktu camping di hutan, kejadian gila yang akhirnya membuatnya terikat untuk hidup bersana pria yang paling ia benci se dunia itu.

Naruto cari alasan agar bisa melepaskan diri dari pelukan Neji yang membuat jantung nya lemah tak berdaya.

"A-pa kau tak haus Neji ."tanya Naruto pada Neji ,dia melirik sekilas ke  belakang hingga hidung keduanya hampir bertabrakan.

"Tidak usah, melihat mu saja rasa hausku sudah hilang."jawab pria itu dengan tatapan yang seakan ingin menerkamnya hidup-hidup.

Penyakit  gagap Naruto kembali.

"O-oh Begitu."jawab Naruto dengan jantungnya yang kian menggila.

Bahkan telinganya juga dapat mendengar debaran jantungnya itu .

I'm Pregnant. (Slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang