Jola memutar tubuhnya kembali memasuki ruang guru. Gadis dengan rambut panjang itu melangkah menuju meja bu Ida yang memanggilnya.
"Ada apa bu panggil saya?" Tanya gadis itu sopan.
Bu Ida menyerahkan setumpukan buku tulis padanya. "Ini ibu minta tolong antarkan kekelas 11 Ips 3 ya nak, terus jangan lupa panggilkan Samuel sama ketua kelasnya"
Kenapa harus samuel sih? Gaada lagi murid lain yang bisa dipintain tolong emang?
Jola mengangguk walaupun dalam hati sumpah mengumpat kesal.
"Hati hati ya nak, ibu tunggu diruang guru sekarang"
Gadis itu melangkahkan kakinya menelusuri koridor yang membawanya ketangga. Kalau mau ke kelas sebelas Ips tuh harus naik tangga, letak tangganya berada diujung dekat lapangan.
Melewati lapangan, Jola memutar matanya mencari Gema yang biasanya nongkrong dilapangan kalau istirahat. Berniat meminta bantuan pada pemuda itu, tapi nihil yang dicari tak ditemukan.
Dengan berat hati dia kembali berjalan menuju kelas Ips tiga yang posisinya diujung. Disebelah kelas Ips dua dan Ips empat.
Samuel melangkah pelan keluar dari pintu kelas, dengan kesal pemuda itu membuang tumpukan-tumpukan kaleng minuman yang ada dimejanya.
Saat hendak keluar, pemuda itu menabrak seorang gadis. Membuat buku-buku ditangannya terjatuh begitu saja kelantai.
Pemuda itu mendongkak hendak meminta maaf, tapi kemudian jadi terdiam saat sadar siapa seseorang yang ditabraknya.
"Jola?" Matanya menyipit menatap gadis itu penuh selidik.
Sementara Jola sama terkejutnya, gadis itu hanya mampu terdiam memandangi wajah pemuda yang sudah berhasil membuatnya menangis kemarin malam.
"Ah, ini pasti halusinasi gue doang" kata Samuel meyakinkan dirinya. "Mana mungkin Jola kesini nyamperin gue"
"Ah.. anu.. maaf kak, gue gak sengaja" kata Jola setelah kembali pada dunianya.
Samuel meraba tangan Jola, menggenggamnya. "Lah, ini beneran Jola?"
Jola mengangguk. "Hm iya kak, gue Jola" yang lo baperin terus lo tinggalin kemarin.
"Eh, iya ada apa kekelas saya?" Kata Samuel sambil membantu memunguti buku-buku yang berserakan tersebut.
"Kak Samuel dipanggil bu Ida, sama ketua kelasnya" jawab gadis itu pelan, kepalanya menunduk tak berani menatap. "Itu bukunya dibagiin aja kak"
Samuel memajukan kepalanya kedalam kelas. Matanya menyapu bersih ruangan mencari sosok ketua kelas kelasnya.
"Cari siapa sih lo mul?" Tanya Shanon dimeja guru.
"Orangnya udah depan mata, buat apa dicari" celetuk Yusuf gemas memperhatikan interaksi kedua remaja itu tadi.
"Udah bukan yang itu Suf, yang itu katanya udah dikasih ke gue" balas Agus santai. "Jola cari siapa?"
Jola yang ditanya jadi ikut menolehkan kepala kedalam kelas. "Hm, ketua kelasnya dipanggil keruang guru ka"
"Karin ada ga?" Tanya Samuel melirik teman-temannya yang duduk dimeja.
Mereka kompak menggeleng. "Lo wakilin aja"
"Gue juga dipanggil kesana sama Karin"
Jola menggerutu dalam hati. Oh, jadi km nya ka Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum
Short StoryYang hubungannya manis diawal, hambar diakhir. #EHSYOURKIDLEE