23

2.1K 353 27
                                    


Selama 12 tahun ini, Hiro tumbuh menjadi sosok yang terus belajar dari setiap kesalahan. Hiro pendiam bukan berarti karena dia acuh dan dingin. Bukan juga karena ia tidak mau bergaul dengan banyak orang karena terlalu sombong.

Hiro seorang anak yang tumbuh dengan rasa sakit.

Selama ini Hiro bersikap dingin dan selalu mejaga jarak karena ia hanya ingin menjaga dirinya dari orang orang jahat yang ingin menyakitinya. Hiro menjaga hatinya agar tidak lagi terluka.

Hiro sering mendengar sebuah kalimat 'orang yang memberikan luka paling dalam adalah orang terdekat' dan Hiro merasakannya.

Saat ini, sosok yang telah menanamkan begitu banyak pesakitan dalam hatinya. Berjongkok, memohon ampunannya.

Hiro tidak menyangka jika Baekhyun bisa bertindak seperti saat ini. Hiro pikir Baekhyun tidak akan pernah bisa melakukannya karena pria itu memiliki ego yang sangat tinggi.

Tapi tidak, Baekhyun benar-benar meminta maaf dengan cara yang bahkan tidak Hiro kira-kira sebelumnya.

Jadi, apakah selama ini hanya Hiro yang salah menilai bagaimana Ayah kandungnya yang sebenarnya itu?

Baekhyun yang ia ingat jelas dalam ingatannya hanya Baekhyun yang acuh, mengacuhkannya bahkan rela mengeluarkan suara bentakan untuknya hanya karena alasan ingin tidur disisi sang Ayah.

Hiro tahu, jelas sangat tahu. Baekhyun melakukan semua itu karena suatu alasan yang sangat Hiro benci. Cinta.

Cinta membutakan semuanya dan Hiro benci akan hal itu.

Hiro menunduk, menatap genggaman tangan Ayahnya dengan perasaan berkecamuk. Dan kedua matanya tiba-tiba saja memanas. Hiro benci mengatakan hal ini, tapi ia sedih melihat Ayahnya seperti ini.

Bagaimana mungkin seorang Ayah melakukan hal serendah ini pada anaknya? Tidakah Hiro terlihat sangat durhaka?

Hiro menarik kedua tangannya dari genggaman Baekhyun. Membuat sang Ayah terkejut dengan penolakannya.

Hiro masih menunduk, tidak berani menatap wajah Baekhyun yang jelas-jelas terlihat kecewa karena sikapnya saat ini.

"Maafkan aku...."

Hening.

"Ternyata rasa sakit ku lebih besar dari yang kuduga." lirih Hiro dengan suara serak. Ia menelan ludahnya susah payah sebelum akhirnya bangkit dari duduknya.

"Aku tidur, jangan bergadang."

Baekhyun menunduk ditempatnya. Posisinya masih sama, berjongkok diatas lantai. Tidak perduli seberapa dingin lantai tersebut, ia masih terlalu terkejut dengan semuanya.

Ia pikir Hiro mau memaafkannya. Tapi ternyata tidak semudah itu.

Baekhyun memejamkan matanya. Tuhan, kenapa sulit sekali mendapatkan kata maaf. Batinnya menjerit.

***

Baekhyun mengantar Hiro dan Daniel ke sekolah dalam keadaan buruk. Kantung mata tebal, wajah murung dan rasa kantuk yang terus menyengat tubuhnya.

Baekhyun mengusap wajahnya kasar. Melihat bagaimana kacaunya Hiro pagi ini, membuat Baekhyun merasa bersalah. Tidak seharusnya ia terburu-buru melakukan hal itu pada Hiro. Hiro mungkin saja saat ini sedang tertekan karena dirinya.

Baekhyun bodoh.

Dan lagi, ia jadi teringat ucapan Hiro yang mengatakan jika ia akan sesering mungkin menemuinya untuk mengetahui lanjutan dari informasi soal Hyunji.

Beban lain datang menghampirinya. Bukan karena Hiro akan lebih sering bersama dengannya. Hanya saja, tidakkah itu terlalu berbahaya?

Suara ponsel mengalihkan perhatiannya.

Finally, I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang