16

2.8K 363 29
                                    


Hana menatap layar laptopnya yang menampilkan beberapa data tentang keluarga Bae. Mencari kelemahan lawan bukanlah hal yang mudah. Namun berkat beberapa orang kepercayaannya, Hana mampu menemukan celah itu.

Hari ini Baekhyun benar-benar lembur,  Hiro sedikit merengek karena mendapati ayahnya belum kembali dari kantor. Alhasil, Hana harus membujuk puteranya tersebut agar berhenti merengek hingga akhirnya Hiro memilih tidur di jam 8 malam.

Pukul 11 malam dan Baekhyun belum kembali.

Sebenarnya Hana sangat benci melakukan hal ini, mengintai apa yang pria itu lakukan. Karena Hana tipikal orang yang bukan ingin tahu urusan orang lain. Tapi sejak Kris dan Luhan datang. Hana tahu, Baekhyun mengetahui perihal ini dan sedang melakukan sesuatu dibelakangnya.

Hana mendesah pelan, ia tidak buta. Bahkan ia cukup peka untuk mengetahui beberapa bodyguard yang Baekhyun tempatkan dirumah mereka. Hanya saja, untuk saat ini, Hana memilih bungkam dan menutup mata.

Irene.

Hana tidak tahu jika wanita itu akan sangat membahayakan. Ia khawatir jika Irene akan menyentuh Hiro-nya. Dan jika hal itu terjadi, Hana bersumpah akan menghancurkan wanita itu.

Disaat Hana akan menyesap kopinya, suara pintu utama terbuka terdengar. Dengan perlahan Hana menutup laptopnya dan segera bangkit dari duduknya.

Baekhyun terlihat lelah dan berantakan. Pekerjaan kantor mungkin membuatnya terlihat seperti itu. Dan pria itu terkejut saat mendapati Hana yang sedang berada didapur.

"Kau belum tidur?"

Hana menggeleng. "Aku tidak bisa tidur." jawabnya singkat.

Baekhyun mengangguk lalu membuka jasnya dan dasinya. Melemparkan dua benda itu didekat sofa terdekat dengan sembarang.

"Kau mau teh?" tawar Hana.

"Tentu. Sepertinya aku butuh itu."

Baekhyun duduk disebelah kursi tempat Hana duduk tadi. Matanya sedikit melirik ke arah laptop yang berada dimeja.

"Apa kau baru saja mengerjakan tugas kantor?" Tanyanya.

Hana terdiam sebentar, "Ya, ada beberapa berkas yang harus kukerjakan."

Baekhyun mengangguk sekali sebelum mengeluarkan ponselnya. Beberapa kali ponselnya itu bergetar, menandakan adanya pesan masuk. Baekhyun mengecek ponselnya dan mendapati beberapa pesan dari nomor yang tidak dikenali.

From: +0205431***

Jika kau pikir urusan kita sudah selesai. Kau salah besar Byun Baekhyun.

From: +0205431***

Mungkin menurutmu kau cukup pintar menebar penjagamu. Tapi kau tidak tahu segila apa diriku.

From: +0205431***

Jangan pernah meremehkanku dan keluargaku. Kau akan tahu akibatnya. Dan oh, sebaiknya kau lebih perhatikan wanitamu itu. Dia bukan orang sembarangan.

Baekhyun mengerutkan keningnya, terlebih pesan terakhir. Tidak sulit untuk menebak siapa si pengirim pesan. Namun, apa maksud dari pesan itu?

Hana bukanlah orang sembarangan.

Baekhyun menatap punggung Hana. Berpikir tentang apa yang bisa Hana lakukan.

Hana membalikan tubuhnya dan mendapati jika Baekhyun sedang menatapnya. "Ada apa?" tanyanya bingung.

Baekhyun terdiam, lalu menggeleng pelan. Ia merasa bingung saat ini.

"Tidak ada."

Hana meletakan teh buatannya ke hadapan Baekhyun, lalu ia menyesap kopinya yang sempat terabaikan. Dari balik mug, kedua matanya meneliti wajah Baekhyun. Ekspresi pria itu jelas menunjukan kebingungan. Sepertinya ada sesuatu yang sedang dipikirkannya.

Finally, I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang