Prolog

5.8K 53 0
                                    

Jenita Putri Abiantara,  adalah istri dari kepala sekolah sekaligus menantu dari pemilik yayasan SMA Pelita. Beliau adalah salah satu guru matematika yang disegani karena ketegasan dan kedisiplinannya. Memiliki wajah yang cantik namun sarat akan keintimidasian yang membuat semua guru dan murid merasa segan dan sungkan dengan keberadaan beliau.

Javier Dwi Abiantara adalah kepala sekolah SMA Pelita saat ini. Beliau adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Memiliki sikap yang dingin, dan sangat tegas terhadap siapapun yang melanggar aturan disekolah.

"Bun, kenapa Dea harus membaca biografi kedua orang tersebut?",

"Mereka yang akan menjagamu nak, mereka adalah sahabat bunda saat SMP dulu"

"Bunda jangan ngaco, bunda gak akan kemana mana. Dokter bilang masih ada harapan", tangis Dea mulai pecah.

"Bunda sudah tidak kuat nak, bunda ingin pergi dengan tenang", kata bunda memeluk anaknya.

Tok tok tok

"Masuk"

"Rani bagaimana keadaanmu saat ini? Kenapa baru mengabariku sekarang?", tanya Jeni.

"Maafkan aku Jen, aku tidak ingin merepotkanmu lagi. Dari dulu sampai sekarang kamulah orang yang selalu membantuku saat susah dan senang. Aku malu kalau harus merepotkanmu terus"

"Kamu bicara apa, kamu sudah aku anggap kakakku sendiri. Ya meskipun usia kita terpaut hitungan bulan"

"Dea, kemari nak"

"Jen, perkenalkan namanya Dea. Anakku."
"Dea perkenalkan dia adalah Jenita, sahabat bunda"

Dea berjalan kearah bunda dan sahabatnya. Dea bersalaman dan mencium tangan Jeni, seperti  seorang anak yang mencium tangan orang tuanya.

"Dea tante, salam kenal"

"Wah, cantik ya. Berapa umurmu sekarang nak?", tanya Jeni antusias

"16 tahun tante"

"Wah SMA berarti, kelas berapa?"

"Kelas XI tante,"

"Sudah besar ya, tante jadi ingat masa masa sekolah dulu. Kamu persis banget dengan bundamu. Cantik dan manis"

"Makasih tante"

"Ah kau bisa saja Jen, kamu lah murid tercantik saat SMP dulu. Pantas saja Si Abi jatuh hati padamu. Ngomong ngomong gimana kabar Abi?"

"Kabarnya baik Ran, saat ini dia tidak bisa ikut menemuimu karena sedang ada rapat di sekolah"

"Jen, sebenarnya ada hal yang mau aku sampaikan kepadamu"

"Tapi maukah kau berjanji mengabulkan permintaan terakhirku?"

"Iya aku berjanji, ada apa Ran? Cepat ceritakan"

"Aku mengidap penyakit yang sangat sulit untuk di sembuhkan. Besok adalah jadwal operasiku. Dokter sudah mengatakan sangat kecil kemungkinan aku akan sembuh. Tapi anakku selalu mendukungku untuk melakukan operasi itu agar aku sembuh"

"Bagaimana kalau kamu berobat keluar negeri saja Ran? Aku yang akan membiayainya"

"Tidak Jen, kamu sudah terlalu baik padaku. Semenjak putus sekolah keluargamu sudah banyak membantuku. Kali ini aku mau meminta bantuanmu lagi?"

"Apa itu Ran?"

"Aku titip Dea, tolong jaga dia seperti anakmu sendiri. Aku takut kemungkinan terburuk besok terjadi"

"Sesstt, jangan diteruskan Ran. Aku tidak ingin mendengar kelanjutannya. Aku yakin operasimu akan berhasil dan kamu akan sembuh percayalah"

"Aku juga berharap seperti itu, tapi sepertinya tidak mungkin. Sekali lagi aku minta tolong padamu, tolong jaga Dea"

"Baiklah aku berjanji akan menjaga Dea"

"Terima kasih Jen, kamu adalah orang yang bisa aku percaya. Aku percayakan Dea kepadamu"

Simpanan untuk SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang