Extra Part(1)

277 18 2
                                    

Hallo disini Author mau bikin extra part nya:) harap kalian suka sama extra part nya:(, maaf kalau ada typo. Katanya ada yang pengen Dikasih Extra Part.

****

Sebulan setelah pernikahan Diva dan Harris. Semuanya berjalan dengan lancar, Tidak ada pertengkaran antara pengantin baru ini. Saat itu Harris pernah memanggil Diva dengan panggilan 'Adek' ,tapi Diva memberi tau Harris kalau dia tidak ingin dipanggil adek dan dia juga tidak ingin memanggil Harris dengan panggilan 'Abang' katanya lebay bin alay.

"Good Morning my queen."Harris mencium pipi Diva dari samping. Diva yang sedang memotong sayuran terkejut.

"Ya Allah, Harris ngagetin mulu kamu."Kata Diva melanjutkan aktivitasnya.

Harris memeluk Diva dari belakang,dan kepalanya dia sandarkan dibahu Diva.

"Udah deh,mendingan kamu cepat pergi ke Kantor takutnya kamu kesiangan."Diva membalikan badan nya agar berhadapan dengan Harris. Tangannya memegang kedua pipi Harris.

"Oke,jaga diri baik² yah."

Harris mencium pipi Diva kemudian keningnya, Diva hanya tersenyum menanggapi Harris. Oh yah, Harris tetap menjadi seorang penyanyi asal London walau dia bekerja dikantor. Untung saja Adam juga bekerja dikantor jadi Harris tidak merasa kesepian nantinya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Diva berjalan mendekati panci berisi air yang ada diatas kompor. Diva memasukkan sayuran yang dia potong kedalam panci berisi air itu.

Ting Nong.

Bel rumah berbunyi, Diva mematikan kompor terlebih dahulu lalu berjalan kearah pintu depan. Sampai didepan pintu,Diva membukakan pintu dan terlihat 2 orang wanita berhijab.

"Putri? Shinta? Aaa aku kangen!!."Diva memberi pelukan kepada kedua sahabatnya.

"Kita juga kangen kamu Va."Jawab Putri.

"Masuk sini."ajak Diva.

Putri dan Shinta masuk kedalam rumah Diva. Mereka berdua duduk disofa ruang tamu,sementara Diva pergi ke dapur untuk mengambilkan Air.

"Minum dulu."

"Thanks yah." Shinta mulai meneguk air didalam cangkir.

"Kalian kok gak bilang bakal datang kesini?."tanya Diva manyun.

"Biar suprise dong, lagian Ajjung sama Yusha ngizinin kita kok."Jawab Shinta sambil mencolek dagu Diva.

"ekhem bawa bawa Ajjung nih."Ledek Putri dengan ekspresi wajah batuk.

"kalian itu yah mas--emm--."Diva menutup mulutnya dengan tangan kanan dan tangan kirinya memegang perut. Dia berlari kekamar mandi dan memuntahkan cairan menjijikan.

Putri dan Shinta menyusul Diva dari belakang,dan mereka berdua membantu Diva dengan cara menepuk nepuk punggungnya.

"Ya Allah Diva,kita kerumah sakit yuk. Akhir akhir ini kamu sering muntah."Diva menolak ajakan Shinta.

"Diva..ayo dong,kita khawatir sama keadaan kamu."

Dengan sangat terpaksa,Diva pergi kerumah sakit bersama Putri & Shinta.

Dirumah sakit, Putri & Shinta menunggu diluar ruangan, tak lama keluarlah dokter wanita yang memeriksa Diva.

"Bagaimana dok? Apa teman saya sakit?."tanya Putri secara langsung.

"Teman kalian sama sekali tidak sakit,tapi dia hamil dan karena hamil dia sering muntah."

Wajah Putri dan Shinta yang semula cemas berubah menjadi sumringah, mereka berdua tidak menyangka kalau Diva hamil anak pertama Harris, dan Harris pasti akan senang mendengar kabar bahagia ini.

Love In London (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang