[7] plan

187 30 18
                                    

"Hyung, kalau kau tidak mendapatkannya, bisa mampus lho," Taehyung menyerahkan berkas yang ia bawa-bawa di atas meja Seokjin lalu tangannya berkacak pinggang menatap rekannya dengan raut gelisah. "Mau mulai dari mana?"

Jari Seokjin mengetuk, "Dari sini."

"Gila? Hyung, bahkan mereka tidak bersama lagi?"

"Siapa bilang? Kim Namjoon itu misteri, maka nya departemen ini tidak bisa menangkapnya, kalian menggunakan taktik yang bodoh, soalnya."

Taehyung meremas rambutnya gemas, sedikit greget karena rekan kerja yang satu ini memang sering membuatnya ingin membenturkan kepalanya keras-keras. "Hyung, apa yang kau ketahui?"

"Banyak, Tae, banyak."

"Baiklah," desahan berat keluar dari mulut Taehyung, terdengar tidak masuk akal sama sekali tapi ini Kim Seokjin yang kita bicarakan, omongannya agak melantur soal misi namun kebanyakan taktiknya--sialnya--sangat akurat, meskipun juga agak tidak terduga. "Aku akan melacak keberadaan Ong Haesoo, si penyelundup senjata, narkoba, Madam dari segalanya, dan mantan istri Kim Namjoon."

"Mantan, ya? Si Kim itu licik, ya? Pintar sekali taktiknya."

Sedangkan Kim yang lain tertawa renyah sambil mengutak-atik isi komputernya, "Lalu apa Hyung? Kau cemburu karena tidak aku sebut sebagai mantannya Kim Namjoon juga?"

"Sialan."

bad, bad, byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang